“Subuh yang Memanas”
Pentigraf
“Subuh yang Memanas”
Oleh Telly D.
Hari masih terlalu pagi ketika suara Nyonya Besar Susanti menggema memanggil Bambang, si sopir setia. Suasana tak lazim menebarkan ketegangan yang tak terduga. Bambang sangat gemetar dan ketakutan. Bambang mencoba mengatasi kecemasannya, dan tiba di depan Nyonya Besar dengan langkah serba cepat, dan wajah yang pucat pasi.
Sesuatu yang buruk akan terjadi. Suara Nyonya Besar melengking meminta Bambang membuka semua pakaiannya. Buka baju saya, kemudian buka rok saya, seterusnya buka BH saya dan terakhir buka celana dalam saya. Tangan Bambang gemetar dan ketakutan melakukan semua itu di bawah tekanan. Ketika semua terbuka, Nyonya Besar memperingatkan, “dasar sopir waria, mulai hari ini kamu tak boleh memakai pakaian ibu.”
Nyonya Besar membelakang sambil berjalan masuk ke kamar, nyonya Besar ngomel menanyakan keberadaan Bambang semalam. “Saya tidak mangkal lagi di perempatan Nyonya, saya hanya di taman belakang mojok dengan Tuan.” Bambang menjawab dengan jujur. Brudrakkk …Nyonya Besar pingsan.
Makassar, 8 Mei 2024
May 9, 2024 at 12:53 am
Sri Rahayu
Penti yg selalu membuat spot jantung berdenyut kencang …dan berakhir dengan tertawa terbahak-bahak…Ciber things…