Akhir dari Sebuah Drama
Pentigraf
Akhir dari Sebuah Drama
Oleh Telly D.
Dalam bisik-bisik perbincangan kami, tersebar kabar bahwa suamiku terpikat oleh seorang gadis ABG, bau kunyit, yang baru saja menginjak masa remajanya. Mereka terbuai asmara, tanpa malu-malu memperlihatkan cinta mereka di depan khalayak. Foto-foto kemesraan mereka bertebaran di media sosial, seolah dunia harus tahu betapa dalam cinta yang mereka rasakan. Aku memutuskan untuk mencarinya, memperkenalkan diriku sebagai istri sah dari pria yang kini mengisi hatinya.
Ketika akhirnya aku menemukannya, dia tampak terperangah melihat kehadiranku. Sebelum lagi aku sempat mengucapkan sepatah kata pun, dia sudah berlutut, memohon maaf dengan air mata mengalir. Aku tetap tenang, memberinya senyum simpati. “Titip suamiku, ya. Rawat dia baik-baik. Dia punya penyakit jantung, gagal ginjal, gula, dan kolesterol tinggi. Selama ini, semua biaya perawatannya aku yang tanggung,” kataku sambil memeluknya dengan lembut. Wajahnya pucat mendengar penjelasanku, seakan tak percaya pada beban yang harus dihadapinya.
Aku pulang dengan hati yang lega. Strategiku berjalan dengan sempurna. Keesokan harinya, media sosial ramai dengan pengumuman putusnya hubungan mereka. Gadis muda itu, yang sebelumnya begitu bersemangat memamerkan cintanya, kini menyatakan bahwa dia tidak sanggup lagi bersama suamiku. Betapa mudahnya mematahkan semangat seorang remaja yang belum matang.
Makassar, 15 Juli 2024
Leave a Reply