Serunya Berkemah di Dalam Rumah
Serunya Berkemah di Dalam Rumah
Oleh Telly D.
Ketika saya menyebut “berkemah,” tentu yang terlintar di pikiran kita adalah gambaran berkumpul di alam terbuka, yang mungkin saja berada di tengah hutan, di tepi danau, atau di gunung.
Bekemah atau camping seringkali dikaitkan dengan kegiatan seperti mendirikan tenda, memasak di atas api unggun, mendaki, atau hanya bersantai di sekitar api sambil berbagi cerita dengan teman-teman atau keluarga.
Karena itu berkemah dikaitkan dengan kegiatan rekreasi alam dan pengalaman yang mendekatkan diri dengan alam serta membangun hubungan sosial yang kuat.
Bagaimana jika berkemah itu dilakukan tidak di alam terbuka, melainkan di dalam rumah. Apakah tetap menjadi pengalaman dan petualangan yang menyenangkan dan tidak kehilangan esensinya?
Cucuku Nadhira
Kabar kepulanganmu ke Indonesia jadi perhatian seluruh keluarga besar Tompo Tikka. Puang Dedy bahkan membelikan kamu tenda dengan harapan kamu dapat memiliki pengalaman berkemah di alam terbuka di Pantai Bara (dekat cottage Puang Baji) dan di Sorong (dekat dermaga Industri Puang Firul). Menurut Puang Dedy dan Puang Do, 2 bulan kepulanganmu di Indonesia kamu punya cukup waktu untuk menjelajah dan berpetualang.
Nadhira Memperhatikan Suasana Dalam Kemah. Foto: Dokumen Pribadi
Namun, apa hendak dikata tepat kedatanganmu ke Indonesia kakek Puang Ida sakit, bahkan harus masuk opname di rumah sakit. Pasca operasi membuat nenek tidak dapat meninggalkan kakek, kakek masih rawat jalan, nenek dan kakek hanya di rumah saja.
Kemudian terlintas di pikiran nenek, bagaimana jika Nadhira berkemah di dalam rumah saja? Dulu ayah Ifat dan Puang Firul ketika masih kecil sering melakukan di rumah jika musim hujan.
Mungkin ide ini terdengar tidak biasa, tapi nenek percaya, berkemah di dalam rumah bisa menjadi pengalaman yang seru dan tak terlupakan bagi Nadhira. Selain itu, berkemah di dalam rumah juga menawarkan beberapa keuntungan, seperti:
Lebih praktis dan hemat waktu. Tidak perlu pergi jauh ke alam terbuka, sehingga menghemat waktu dan tenaga.
Lebih aman dan terkendali. Cocok untuk anak-anak kecil seperti Nadhira yang belum siap untuk berkemah di alam terbuka.
Lebih hemat biaya. Tidak perlu membeli peralatan berkemah yang mahal dan menggunakan biaya perjalanan yang banyak.
Lebih mudah didekorasi dan disesuaikan dengan tema yang diinginkan.
Ketika ide ini nenek diskusikan dengan ayah Ifat dan Puang Firul, keduanya setuju dan mulai melakukan pemilhan lokasi dan memeprsiapkan pemasangan tenda.
Kakek dan nenek memilih ruang makan yang luas sebagai lokasi “perkemahan” Nadhira. Ayah Ifat dan Puang Firul setuju karena dekat dari dapur dan dekat dari kamar mandi.
Ayah Ifat dibantu Puang Firul mendirikan tenda hadiah dari Puang Dedi. Tenda itu mungil dan sangat menarik, cocok untuk anak wanita. Puang Dedi punya selera bagus dalam memilih hadiah ini.
Awalnya, Nadhira terlihat sedikit bingung. Tapi, setelah melihat tenda yang telah didirikan dan dekorasi bernuansa alam, Nadhira langsung bersemangat dan antusias.
Nadhira Memasang Lampu Dalam Kemah. Foto: Dokumen Pribadi
Nenek memulai mendekorasi “tenda”. Nenek menggunakan selimut, bantal, dan lampu untuk menciptakan suasana seperti di alam bebas. Nenek juga menambahkan beberapa mainan binatang dan boneka untuk menambah keseruan.
Nadhira Mengarahkan Lampu ke Mainannya Dalam Kemah. Foto: Dokumen Pribadi
Nadhira berlarian ke sana ke mari, menjelajahi setiap sudut tenda dengan penuh rasa ingin tahu. Kamu tak henti-hentinya tersenyum dan tertawa riang. Kami pun ikut senang melihat kebahagiaanmu.
Nenek menemani Nadhira bermain di dalam tenda. Nenek bercerita tentang petualangan berkemah yang menyenangkan, menyanyikan lagu-lagu favorit Nadhira, dan bermain berbagai permainan yang seru. Tawa Nadhira yang riang gembira memenuhi ruangan, membuat suasana menjadi semakin hangat dan penuh keceriaan.
Nadhira Keluar Dari Kemah. Foto: Dokumen Pribadi
Nadhira Keluar Dari Kemah. Foto: Dokumen Pribadi
Nadhira Mencari Mainan untuk Dibawa ke Dalam Kemah. Foto: Dokumen Pribadi
Nenek juga menyiapkan berbagai makanan dan camilan lezat untuk dinikmati bersama di dalam tenda. Nadhira makan dengan lahap, sesekali menoleh ke arah nenek dan tersenyum.
Hari itu terasa begitu istimewa. Meskipun hanya berkemah di dalam rumah, nenek merasakan kebahagiaan yang tak terkira. Nadhira pun tampak puas dan senang dengan pengalaman barunya ini.
Sebelum tidur, nenek membacakan cerita pengantar tidur untuk Nadhira. Di dalam tenda yang remang-remang, suara nenek terdengar lembut. Nadhira mendengarkan dengan seksama, sesekali matanya terpejam karena mengantuk.
Akhirnya, Nadhira tertidur dengan lelap di pelukan. Nenek memandang wajahmu yang damai dan tersenyum. Nenek bersyukur karena telah berhasil memberikan kebahagiaan bagi cucu kesayangan nenek.
Malam itu, nenek pun tertidur dengan perasaan bahagia dan puas. Nenek telah membuktikan bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari tempat yang jauh, tetapi dari momen-momen sederhana yang dihabiskan bersama orang-orang terkasih.
Berkemah di dalam rumah menjadi kenangan indah yang tak terlupakan. Pengalaman ini mengajari nenek bahwa dengan sedikit usaha dan kreativitas, kita dapat menciptakan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Berkemah di ruang tamu memang tidak sama dengan berkemah di alam terbuka. Tapi, pengalaman ini tetap memberikan banyak manfaat.
Lebih jauh berkemah dalam rumah bukan hanya menjadi momen kesenangan, tetapi juga memberi manfaat psikologis yang signifikan dalam perkembangan. Pengalaman seperti ini memberikan peluang berharga untuk pertumbuhan dan pembelajaran bagi Nadhira.
Nadhira Minta Dipasangkan Kacamatanya. Foto: Dokumen Pribadi
Pertama, berkemah dalam rumah dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. Saat berada dalam tenda bersama keluarga, Nadhira belajar untuk berinteraksi dengan orang lain, berbagi ruang dan sumber daya, serta memahami pentingnya kerjasama. Ini membantu Nadhira dalam mengembangkan keterampilan sosial, seperti komunikasi, kerjasama, dan empati, yang merupakan keterampilan penting untuk berinteraksi dengan orang lain di masa depan.
Kedua, pengalaman berkemah dalam rumah memperkuat ikatan keluarga. Melalui kegiatan bersama di dalam tenda, Nadhira akan merasa didukung, dicintai, dan dihargai oleh keluarga. Ini memberikan rasa keamanan dan kenyamanan yang penting bagi perkembangan psikologis Nadhira. Hubungan yang kuat dengan keluarga membantu Nadhira mengatasi tantangan dan stres di masa depan.
Ketiga, berkemah dalam rumah juga dapat meningkatkan keterampilan kognitif. Nadhira dapat belajar tentang alam, binatang, dan lingkungan sekitar melalui aktivitas membaca buku cerita, menyanyi dan menggambar. Ini merangsang rasa ingin tahu dan minat Nadhira terhadap dunia di sekitar yang merupakan bagian penting dari pengembangan kognitif.
Terakhir, berkemah dalam rumah juga memberikan kesempatan bagi Nadhira untuk merasakan pengalaman baru dan meningkatkan rasa pencapaian diri. Ketika Nadhira bersama ayah berhasil mendirikan tenda merasa bangga dan percaya diri atas pencapaian. Ini membantu membangun harga diri dan motivasi intrinsik, yang merupakan faktor penting dalam perkembangan Nadhira.
Secara keseluruhan, berkemah dalam rumah dapat memberikan manfaat psikologis yang signifikan bagi perkembangan Nadhira. Melalui pengalaman ini, Nadhira dapat meningkatkan keterampilan sosial, memperkuat ikatan keluarga, merangsang keterampilan kognitif, dan meningkatkan rasa pencapaian diri. Oleh karena itu, kakek dan nenek memberikan kesempatan kepada Nadhira untuk mengalami petualangan semacam ini dalam lingkungan yang aman dan mendukung.
“Berkemah di dalam rumah adalah bukti bahwa cinta dan kebersamaan dapat menciptakan keajaiban di mana saja.”
Makassar, 7 Aoril 2024
May 14, 2024 at 3:08 am
Sri Rahayu
Beruntungnya Nadhira mempunyai keluarga yg berkecukupan baik materi, non materi, serta perhatian …sehingga perkembangan fisik dan psikisnya optimal… keluarga idaman…