Peluncuran Buku Nadhira di Indonesia
Peluncuran Buku Nadhira di Indonesia
Oleh Telly D.
“Setiap halaman buku “Nadhira,” adalah langkah kecil menuju impian yang lebih besar.”
30 Maret 2024
Hari ini adalah momen yang istimewa. Istimewa karena saya melakukan peluncuran buku Nadhira dalam acara buka puasa keluarga yang dihadiri oleh sekitar 100 orang dalam suasana yang hangat dan intim.
Peluncuran buku ini dilakukan dengan sederhana tanpa ada acara seremonial seperti lazimnya peluncuran buku, tidak menghadirkan pakar yang membahas buku ini, tidak ada media massa bahkan tidak ada promosi atau brosur buku yang dipajang atau dibagi ibarat pameran atau publikasi buku Nadhira.
Saya hanya memanfaatkan waktu di mana keluarga besar berkumpul di Rumah Induk di Jalan Lembu 28 Makassar, Indonesia saat menunggu berbuka puasa di hari Ramadhan yang penuh berkah. Waktu itulah yang saya gunakan untuk mempublikasikan buku Nadhira di depan keluarga.
Saya sendiri sebagai penulis memberi penjelasan tentang buku Nadhira dan membaca kutipan favorite, dimana saya memilih kutipan yang menarik dan mampu mencerminkan esensi isi buku dan cerita yang ada.
Sedikit tanya jawab, pertanyaan audience dengan saya sebagai penulis. untuk memuaskan rasa ingin tahu tentang proses penulisan, inspirasi, atau hal-hal lain yang terkait dengan penulisan buku Nadhira.
Kemudian saya memperkenalkan Nadhira sebagai tokoh yang ada dalam buku itu sekaligus sebagai penulis di masa depan, yang akan meneruskan penulisan buku Nadhira di masa datang. Saya memperlihatkan cap tangan dari penulis masa depan itu di halaman depan buku Nadhira.
Nadhira dan Buku Nadhira. Fpto: Dokumen Pribadi
Kemudian saya meminta Nadhira membagi sendiri bukunya kepada keluarga tertentu yang telah diberi cap tangan Nadhira sebagai ikatan emosional dengan tokoh yang diceritakan.
Nadhira Menyerahkan Buku Kepada Puang Bapak. Fpto: Dokumen Pribadi
Peluncuran buku berjalan lancar, dalam suasana yang hangat dan intim. Saya menilai peluncuran buku ini sukses sekalipun sederhana namun tanpa kehilangan maknanya.
Pertama, acara peluncuran dihadiri oleh banyak orang dan mereka memberikan tanggapan yang positif terhadap buku Nadhira. Respons positif dari hadirin berupa antusiasme, pertanyaan yang menarik, atau umpan balik yang membangun membuat suasana jadi hangat dan intim.
Nadhira Menyerahkan Buku Kepada Puang Dedi. Fpto: Dokumen Pribadi
Peluncuran buku mendapat banyak permintaan setelah acara selesai. Ini menunjukkan minat dan dukungan dari para hadirin, bahkan keluarga meminta foto bersama dengan tokoh dalam buku itu sehingga Nadhira harus sibuk melayani para pembaca.
Beberapa hadirin memberi umpan balik terkait isi buku termasuk kualitas buku yang menyita perhatian membuat hubungan yang terjadi selama peluncuran buku menjadi hangat.
Nadhira Menyerahkan Buku Kepada Puang Baji. Fpto: Dokumen Pribadi
Acara peluncuran membuka peluang untuk berinteraksi dengan pembaca, diskusi yang mendalam, memungkinkan saya sebagai penulis untuk memperluas jaringan kontak. Memperluas jaringan dan membangun hubungan yang positif dapat membantu dalam pemasaran dan penjualan buku di masa mendatang.
Nadhira Menyerahkan Buku Kepada Puang Esse. Fpto: Dokumen Pribadi
Melihat ekspresi di wajah mereka, saya sebagai penulis merasa bersyukur bahwa tulisan saya mampu menghadirkan momen yang begitu dekat dengan hati mereka. Saya merasa bangga bahwa cerita yang saya tulis telah berhasil menyentuh dan menginspirasi orang lain, bahkan mungkin merangsang kenangan dan emosi yang mendalam tentang hubungan keluarga mereka sendiri.
Nadhira Menyerahkan Buku Kepada Puang Rezki. Fpto: Dokumen Pribadi
Setiap ekspresi kagum, setiap senyuman, dan bahkan setiap komentar yang diberikan menjadi bukti yang menguatkan bahwa tulisan saya memiliki kekuatan untuk menghubungkan orang dengan cerita yang dalam dan bermakna.
Nadhira Menyerahkan Buku Kepada Kelurga Besar Puang Pessa. Fpto: Dokumen Pribadi
Rasa bangga dan kepuasan memenuhi hati saya. Saya menyadari bahwa saya telah menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar sebuah buku– saya telah menciptakan pengalaman yang menggerakkan jiwa dan membangkitkan kehangatan di dalam hati orang-orang.
Buku Nadhira sebuah karya yang mewakili visi dan harapan saya. Kualitas dari buku tersebut sejalan dengan harapan saya, dan itu memastikan bahwa pesan yang ingin saya sampaikan akan diterima dengan baik oleh para pembaca.
Suasana Peluncuran Buku Nadhira. Fpto: Dokumen Pribadi
Namun, lebih dari sekadar sebuah karya, buku Nadhira memiliki makna yang sangat mendalam bagi saya. Ini bukan hanya sekadar tulisan, tetapi sebuah dokumen pribadi yang bernilai, mengabadikan perjalanan hidup seorang Nadhira. Setiap halaman menjadi saksi bisu dari proses pertumbuhan dan perkembangan Nadhira, serta hubungan yang hangat antara seorang nenek dan seorang cucu.
Saya merasakan tangisan dan tawa, kebahagiaan dan kesedihan, serta semua emosi yang mengalir di antara baris-baris kata yang saya tulis dengan penuh cinta dan perhatian. Ini adalah lebih dari sekadar sebuah buku; ini adalah warisan yang akan terus hidup, menceritakan kisah seorang Nadhira kepada generasi-generasi mendatang.
Nadhira Menyerahkan Buku Kepada Kelurga Besar Puang Wawi. Fpto: Dokumen Pribadi
Saya membayangkan Nadhira, saat ia mulai membaca, ia tidak hanya melihat kata-kata yang tertulis di atas halaman, tetapi ia merasakan jalinan kasih sayang yang begitu hangat dan mendalam.
Bayangkan betapa luar biasanya jika buku itu, yang pertama kali dipersembahkan oleh neneknya, akhirnya diteruskan oleh Nadhira. Itu akan menjadi sebuah cerita yang menginspirasi, tentang bagaimana kasih sayang, semangat, dan mimpi bisa menembus generasi dan mewujudkan impian yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Suasana Buka Puasa dan Peluncuran Buku Nadhira. Fpto: Dokumen Pribadi
.Di tengah kehangatan pertemuan keluarga besar, sebuah momen yang sangat berarti buat saya yaitu ketika Nadhira sendiri tampil ke depan dengan jalan pelan-pelan, perasaan tegang namun juga penuh semangat. Dia membawa buku yang berat untuk anak seusianya dengan gemetar di tangannya, senyum kecil menghiasi wajahnya yang bersemangat untuk menyerahkan kepada hadirin.
Nadhira Membubuhkan Cap Tangan pada Buku Nadhira. Fpto: Dokumen Pribadi
Suatu yang membuat momen ini begitu berkesan adalah tanda cap tangan kecil yang tertera di halaman pertama buku tersebut. Sebuah cap tangan, simbol sederhana dari kesungguhan dan tekad, diberikan oleh Nadhira dengan tangan bergetar. Meskipun belum mampu menulis, cap tangan itu menyiratkan bahwa suatu hari nanti, ketika tangannya sudah mampu menulis, buku-buku yang akan datang akan ditulis olehnya sendiri.
Cap Tangan pada Buku Nadhira. Fpto: Dokumen Pribadi
Dengan penuh keberanian, Nadhira menyerahkan bukunya kepada keluarga besar. terdengar tepuk tangan gemuruh yang memenuhi ruangan. Tidak hanya tepuk tangan untuk buku yang baru diluncurkan, tetapi juga untuk semangat dan keberanian Nadhira.
Di tengah kegembiraan, semua orang merasa terinspirasi oleh kesungguhan dan tekad Nadhira. Cap tangan di halaman pertama buku itu menjadi sebuah janji bagi masa depan yang cerah, di mana Nadhira akan mengejar mimpi-mimpinya dan meneruskan tradisi literat keluarganya dengan kebanggaan dan kegembiraan.
Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Nadhira dalam setiap langkahnya untuk dapat menjadi seorang penulis. Berikanlah kepadanya kekuatan, kebijaksanaan, dan inspirasi agar dapat menulis dengan penuh ketulusan dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Permudahlah segala urusannya dan berikanlah kesuksesan yang berkelanjutan di dunia karir yang dipilih dan dunia penulisan. Aamiin.
Makassar, 30 Maret 2024
April 17, 2024 at 7:33 am
Sumintarsih
Saya membayangkan hadir dalam acara itu. Luar biasa energi yang Bunda Telly tularkan. Nadhira…. Tidak sabar saya menunggu kamu besar dan menghasilkan karya buku juga.
April 17, 2024 at 2:14 am
Kiki S.Rejeki
Masya Allah.. Barakallah..Impian dan cita mulia yg tertuang dalam buku, kuat mengakar yg kelak in syaa Allah menjadi spirit to reach the dream comes true… aamiin
April 17, 2024 at 2:00 am
Abdullah Makhrus
Masya Allah.. buku. Impian yg tertulis sejak kecil. Menjadi bukti bahwa cita-cita perlu dituliskan agar menjadi kenyataan. Sukse ya buat Nadhira. Aamiin
April 17, 2024 at 1:31 am
Fatmawati
Semoga kelak Nadira jadi Penulis terkenal,..Aamiin
April 17, 2024 at 12:47 am
endang asriyanti
masya Allah, senang seklai baca peluncuran buku nadhira di Indonesia yg dilakukan di tengah tengah keluarga besar. semoga nadhira kecil tumbuh menjadi wanita sholehah yang qonitah dan cerdas