April 5, 2024 in Uncategorized

“All Show and no Substance”

All Show and no Substance

Oleh Telly D.


“Ketika memperindah dirimu, pastikan bahwa keindahanmu bukanlah sekadar tampilan luar, tetapi juga terletak pada substansi dan nilai yang sejati di dalam hatimu.”

Jika saya menyebut Burung Merak, saya yakin anda mengenalnya, sebab burung ini sangat terkenal dengan ekor panjangnya yang indah berbulu dengan motif berwarna-warni. Burung yang menjadi simbol keindahan dan keanggunan karena ekor panjangnya yang mampu mengembang secara dramatis seperti kipas saat dia menari untuk menarik perhatian pasangannya. Burung ini memiliki nilai simbolis dan budaya dalam berbagai masyarakat di seluruh dunia.

Secara biologis, burung adalah organisme yang memiliki sayap dan dapat terbang. Namun, dalam kasus Burung Merak, spesies ini memiliki sayap, tetapi tidak dapat terbang seperti burung lainnya. Meskipun begitu, Merak masih termasuk dalam klasifikasi “Aves” atau burung, karena dia memiliki ciri-ciri lain yang khas dari anggota kelompok burung, seperti tulang rangka yang ringan dan bertulang hampa, kulit bersisik, bertelur, serta memiliki bulu-bulu di sekujur tubuhnya.

Istilah “Burung Merak” dalam konteks manajemen sering digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan seseorang yang cenderung menarik perhatian dengan perilaku yang mencolok atau berlebihan.

Dalam konteks ini, “Burung Merak” merujuk kepada individu yang mencari perhatian atau menonjol dalam lingkungan kerja dengan cara yang mungkin berlebihan atau tidak pantas.

“Combro”, Si Burung Merak. Foto: Bu Ganung, Dokumen Pribadi

Karena Burung Merak hanya pamer keindahan bulunya, namun tidak bisa terbang itu dapat diartikan sebagai seseorang yang lebih fokus pada penampilan luar daripada substansi atau kemampuan yang sebenarnya.

Pernahkah anda mengalami kekecewaan ketika menyadari bahwa penampilan luar seseorang tidak sesuai dengan substansi atau kemampuan sebenarnya yang dimiliki?

Penampilan yang menarik seringkali menjadi daya tarik utama dalam menarik perhatian orang-orang. Misalnya, sebuah acara konferensi mungkin menawarkan panggung megah, pembicara berwibawa, dan agenda yang menarik. Namun, ketika acara tersebut dimulai, kita menyadari bahwa penampilan luar yang megah itu hanya sebuah kulit tipis yang menyembunyikan kekurangan substansi yang sebenarnya. Pembicara mungkin lebih fokus pada gaya daripada substansi, dan presentasi mereka sering kali dangkal dan tidak memberikan wawasan yang mendalam.

Hal serupa juga dapat terjadi dalam interaksi personal sehari-hari. Seseorang mungkin terlihat sangat menarik dan percaya diri dari luar, tetapi ketika kita mulai berinteraksi dengan mereka, kita menyadari bahwa kepribadian dan kemampuannya tidak sesuai dengan penampilan luar mereka. Mereka hanya berusaha mengejar kesan semata tanpa memperhatikan nilai-nilai atau sikap yang sebenarnya.

Kekecewaan terbesar muncul ketika kita menyadari bahwa penampilan luar yang menjanjikan tidak dapat menggantikan substansi yang sebenarnya. Meskipun penampilan dapat memukau pada awalnya, ketidakselarasan dengan substansi akan menimbulkan rasa kecewa dan penyesalan. Kita mungkin merasa telah membuang waktu dan energi pada hal-hal yang pada akhirnya tidak memberikan manfaat yang nyata.

Bermain dengan “Combro”.  Foto: Bu Ganung, Dokumen Pribadi

Masih ingatkah ungkapan tidak semua yang berkilau adalah emas? sehingga kita perlu melihat di balik penampilam untuk menemukan kebenaran yang sejati.

Kunci untuk menghindari jebakan penampilan adalah dengan mempertimbangkan substansi dan kualitas di balik penampilan luar. Diperlukan lebih kritis mengevaluasi informasi dan situasi yang diberikan, serta tidak terlalu tergoda oleh penampilan yang megah.

Berain dengan “Ceplon”. Foto: Bu Ganung, Dokumen Pribadi

Ketika kita berbicara tentang substansi, kita berbicara tentang inti dari siapa kita sebenarnya, nilai-nilai, prinsip-prinsip, kejujuran, integritas, dan karakter kita. Penampilan luar hanyalah gambaran dari apa yang ada di dalam; itu adalah cara kita memperlihatkan kepada dunia bagaimana kita memahami dan mengekspresikan diri kita. Jika substansi kita tidak sejalan dengan penampilan luar, itu seperti membangun rumah di atas fondasi yang rapuh, cepat atau lambat akan terjadi keretakan.

Ketika substansi dan penampilan luar sejalan, itu mencerminkan konsistensi dan integritas pribadi. Ini menunjukkan bahwa kita tidak hanya “berbicara,” tetapi juga “melakukan.” Nilai-nilai dan keyakinan kita tercermin dalam tindakan kita sehari-hari.

Selain itu, ketika kita memiliki substansi yang kuat, kita lebih mampu menghadapi tantangan dan rintangan dalam hidup. Ini karena kita memiliki fondasi yang kokoh untuk memandu kita melalui situasi yang sulit, dan memiliki kepercayaan diri yang didasarkan pada pemahaman yang dalam tentang siapa kita sebenarnya.

Oleh karena itu, menyelaraskan substansi dengan penampilan luar sangat penting dalam menciptakan kehidupan yang bermakna dan membangun hubungan yang kuat dengan orang lain. Ini memastikan bahwa kita tidak hanya menjadi “penampil,” tetapi juga memiliki kehidupan yang kaya makna dan memenuhi kemampuan yang diharapkan

“Combro dan Ceplon”, Si Burung Merak.Foto: Bu Ganung, Dokumen Pribadi

Berikut beberapa alasan mengapa substansi yang tidak sejalan dengan penampilan luar bisa menjadi masalah.

Jika penampilan luar kita menciptakan kesan yang berbeda dari siapa diri kita sebenarnya, ini dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak jujur. Orang lain merasa dipermainkan atau dikhianati ketika mereka menyadari bahwa penampilan luar tidak mencerminkan substansi yang sejati.


Ketidakselarasan antara substansi dan penampilan luar dapat mengurangi tingkat kepercayaan orang lain terhadap kita. Orang akan merasa ragu-ragu untuk mempercayai kita jika mereka merasa bahwa kita tidak konsisten atau autentik dalam cara kita memperlihatkan diri.

Ketika substansi tidak sejalan dengan penampilan luar, ini bisa menyebabkan ketidakcocokan dalam hubungan personal atau profesional. Orang merasa sulit untuk berinteraksi atau bekerja sama dengan kita karena mereka merasa tidak tahu dengan siapa sebenarnya mereka berurusan.

Menyembunyikan substansi yang sebenarnya di balik penampilan luar yang palsu atau tidak autentik dapat menyebabkan perasaan ketidakpuasan diri dan ketidakbahagiaan. Keseimbangan antara substansi dan penampilan luar memungkinkan kita untuk merasa lebih baik tentang diri sendiri dan hidup yang lebih bermakna.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga konsistensi antara substansi dan penampilan luar. Ini akan memastikan bahwa kita berada dalam posisi yang lebih baik untuk membangun hubungan yang sehat, membangun kepercayaan, dan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering tergoda untuk meniru perilaku Burung Merak yang memperlihatkan diri secara berlebihan. Kita dapat terjebak dalam lingkaran pencitraan yang kosong, mengejar penampilan yang mencolok tanpa memperhatikan substansi dari apa yang kita lakukan. Namun, seperti Burung Merak yang tidak dapat terbang meski memiliki bulu yang indah, kita juga akan menemukan bahwa penampilan semata tidak akan membawa kita jauh dalam perjalanan hidup.

Sebagai manusia, kita harus mengendalikan panggilan ego kita yang mendorong kita untuk memperlihatkan diri secara berlebihan. Sebaliknya, kita mengejar kesempurnaan dalam perilaku kita, dalam kebaikan hati dan kerja keras yang sesungguhnya. Kita dapat belajar dari Burung Merak bahwa tarian sejati adalah tarian kebaikan, dan keindahan sejati adalah kebaikan yang kita berikan kepada orang lain.

Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk tidak hanya memperlihatkan diri kita secara berlebihan seperti Burung Merak, tetapi juga untuk memiliki substansi yang sejati di balik penampilan kita. Mari kita berupaya menjadi pribadi yang jujur, rendah hati, dan berdedikasi. Dengan demikian, kita akan menemukan bahwa keindahan yang sejati bukan hanya akan memancar dari luar, tetapi juga akan bersinar dari dalam, menerangi jalan kita menuju kesuksesan dan kebahagiaan yang sejati.

Sebagai penutup, mari kita renungkan pesan bijak dari Burung Merak. Biarkan keindahan eksternalnya menginspirasi kita untuk mencari keindahan yang lebih dalam, dan biarkan tarian indah yang mengingatkan kita akan pentingnya memiliki substansi yang sejati di dalam diri kita. Dengan demikian, kita akan dapat menghadapi hidup dengan lebih bermakna, mengukir jejak yang tak terlupakan, dan mewariskan warisan kebaikan yang abadi bagi generasi mendatang.

Makassar, 5 April 2024




2 Comments

  1. April 6, 2024 at 1:53 am

    Mustajib

    Reply

    Masha Allah, mantap sekali. Deskripsi yang detail. Semenawan Bunga Kusuma Wijaya dan Burung merak

  2. April 5, 2024 at 10:46 pm

    Mukminin

    Reply

    Jos gandos

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree