February 11, 2024 in Pentigraf, Uncategorized

Ketakutan Tingkat Dewa

Pentigraf

Ketakutan Tingkat Dewa

Oleh Telly D.

Pagi yang cerah, matahari bersinar, jalanan masih lengang. Bram berjalan kaki dengan hati yang juga cerah, melintasi kompleks perumahan, menyapa petugas malam yang sementara berkemas untuk pergantian jaga. Saat melewati tumpukan sampah terlihat seekor anjing kampung kudisan yang mengais makanan sisa. Langkah Bram terhenti melihat anjing itu. Dia permah tanpa sengaja membunuh anjing tetangganya, membuatnya percaya bahwa anjing tidak menyukainya.

Bram menggertak anjing itu dan berhasil membuatnya menjauh, tetapi tanpa disadari, Bram telah memicu reaksi dari anjing lain yang hadir, membuatnya semakin merasa dikelilingi oleh anjing-anjing. Dalam kepanikan, Bram berusaha menghindari anjing-anjing itu dengan berlari, namun anjing-anjing tersebut terus mengikutinya dengan tekun. Ketakutan yang semakin memuncak mendorong Bram untuk berlari secepat mungkin menuju rumahnya, berharap bisa terlindung.

Namun, ketika tiba di rumah, ketakutan Bram justru mencapai puncaknya saat dia menyadari bahwa dia tidak hanya dipenuhi oleh satu anjing, melainkan oleh banyak sekali anjing yang berada di sekelilingnya. Dalam keadaan panik, Bram berteriak sekuat tenaga, berharap bisa meminta pertolongan. Namun, pada saat yang sama, dia menyadari bahwa dirinya telah terikat dalam pasungan. Kengerian tercipta, Bram selalu berteriak ketakutan dan percaya bahwa dia selalu dikejar oleh anjing. Penderitaan Bram menjadi semakin nyata, terjebak dalam lingkaran delusi yang tak kunjung berakhir.

Makassar, 11 Februari 2024




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree