January 14, 2024 in Umum, Uncategorized

Bermimpilah, Biar Allah Selesaikan

Bermimpilah, Biar Allah Selesaikan

Oleh Telly D.


“Mimpi adalah doa-doa yang kita tulis, biarkan Allah yang menjawabnya dengan keajaiban-Nya.”

Dua tahun yang lalu, pada bulan Oktober 2020, dalam suatu petualangan, saya diberi kesempatan langka untuk mengunjungi sebuah dermaga kecil yang purba (Arkais) di dalam sebuah area industri di mana putra saya bekerja.

Kontainer Diangkut Satu Persatu untuk Rumah Pantai. Foto: Dokumen Pribadi

Dermaga ini memantulkan aura Arkais yang memukau, memberikan pengalaman yang memukau sepanjang matahari terbenam di ufuk Barat. Sebagai tempat yang berada di antara dermaga besar Waisak dan dermaga Pasar Puri, tempat ini memberikan saya kesempatan untuk menikmati keindahan pemandangan yang unik.

Saya duduk di tepi dermaga, meresapi kedamaian dan keindahan sekitar. Pemandangan yang terbentang di hadapan saya sangat alami.

Di sisi sebelah kanan, dermaga besar Waisak memperlihatkan aktivitas kapal-kapal penumpang besar yang hilir-mudik. Kapal-kapal megah di permukaan air yang mulai menggelap, menciptakan bayangan yang mengesankan. Saya bisa melihat siluet kota di kejauhan, dengan lampu-lampu kota yang mulai bersinar sebagai tanda awal petang.

Menerima Kedatangan Kontainer. Foto: Dokumen Pribadi

Di sisi sebelah kiri dermaga kecil, dermaga Pasar Puri memberikan suasana yang sangat berbeda. Kapal-kapal penangkap ikan bersandar, menurunkan hasil laut yang segar sebagai tanda-tanda perjuangan hidup para nelayan. Nelayan telah berusaha keras untuk menopang mata pencaharian mereka di samudra luas, dan dermaga itu menjadi saksi bisu dari kisah kegigihan perjuangan mereka menangkap ikan segar, dan menunggu untuk diangkut dan dijual di pasar lokal.

Di antara kedua dermaga tersebut, dermaga kecil tempat saya duduk memberikan perspektif yang menakjubkan. Saya merasa seperti menyatu dengan alam, mengamati pertemuan harmonis antara kehidupan laut dan aktivitas manusia. Air yang tenang di sekitar dermaga mencerminkan warna-warna senja yang kian mempesona. Sinar matahari yang mulai tenggelam memberikan sentuhan emas pada air laut, menciptakan panorama alam yang sangat memukau.

Sambil menikmati senja, saya tidak bisa tidak memperhatikan kehadiran burung-burung laut yang melintas di angkasa. Burung camar dengan sayap putihnya yang lebar dan lincah terbang di sekeliling dermaga, menambah kecantikan alam yang sudah begitu memukau. Suara riuh gemuruh ombak yang memecah di batu-batu dermaga menyatu dengan riuh kicauan burung, menciptakan simfoni alam yang menyejukkan hati.

Ketika senja semakin dalam, langit berubah menjadi warna-warni. Nuansa oranye, merah, dan ungu memainkan peran utama dalam pemandangan matahari terbenam yang spektakuler. Cahaya yang memancar dari dermaga Waisak dan dermaga Pasar Puri turut mempercantik panorama senja yang mempesona ini. Saya merasa terhanyut dalam keindahan alam dan takjub akan keagungan penciptaan.

Menggunakan Alat Berat Mengangkut ke Tepi Dermaga. Foto: Dokumen Pribadi

Pada saat itu, saya merenung tentang kehidupan dan perjalanan saya sendiri. Seperti kapal-kapal yang bersandar, kita semua berlabuh di suatu tempat untuk melakukan transaksi dengan takdir dan kehidupan. Dermaga kecil ini, menyampaikan pelajaran tentang kehidupan yang bergerak dengan laju tak terduga, seperti gelombang di laut yang selalu berubah.

Saat matahari benar-benar tenggelam, langit malam mulai menampakkan diri dengan gemerlap bintang yang indah. Dermaga kecil yang kuno itu menjadi semakin magis, menyatu dengan kegelapan malam.

Tampak Depan Kontainer. Foto: Dokumen Pribadi

Sambil menikmati keindahan alam di dermaga tersebut, saya terinspirasi oleh impian besar. Saya bermimpi memiliki sebuah rumah pantai yang indah di sisi dermaga ini. Rumah pantai yang terbuat dari rangkaian kontainer sehingga fleksibel dirangkai dan dipindah-pindahkan jika dikehendaki. Saya pernah melihatnya di pusat-pusat industri di Korea ketika saya melakukan kunjungan kedinasan ke sana.

Saya bahkan sudah membayangkan, setiap hari saya duduk di teras rumah, menikmati secangkir teh atau menyeruput kopi hangat sambil menyaksikan matahari yang mulai terbit atau senja yang meluluhkan hati. Sebagai seorang yang lagi belajar menulis, saya terpesona oleh ide menulis dalam kondisi yang demikian indah.

Mimpi ini tak hanya saya pendam dalam hati. Ketika anak saya datang, saya tidak bisa menahan kegembiraan dan bercerita tentang mimpi ini. Dia, dengan senyuman hangatnya, mendengarkan cerita. Kami kemudian saling berangkulan dan berpegangan tangan meninggalkan dermaga itu.

Mimpi itu saya tulis dalam sebuah artikel “Mengais Senja di Dermaga Arkais.” Saya masukkan dalam weblog pada bulan Januari 2021, bahkan menjadi salah satu artikel yang diminati dalam buku catatan perjalanan saya “Efigraf Safari yang Mengabadi” (2022).

Hari ini, 9 Januari 2024 saya mengunjungi tempat yang sama, namun dengan kondisi yang sudah sangat berbeda. Putra saya memberikan kejutan merealisasikan mimpi tersebut dengan membuat projek rumah pantai seperti keinginan saya yang terbuat dari bahan kontainer.

Pemandangan Laut Dari Dalam Kontainer. Foto: Dokumen Pribadi

Hari ini, di tempat yang sama dengan kenangan dua tahun lalu, projek rumah pantai dimulai. Saya dapat merasakan getaran kebahagiaan dan rasa syukur di dalam hati. Sebuah kejutan yang menyentuh di tengah kondisi saya yang berbeda menjelang ulang tahun saya yang ke-64.

Anak saya telah membuka pintu menuju mimpi yang dulu tampaknya begitu jauh dan hanya sebatas angan-angan. Bagi saya, berada di tempat yang sama sambil menyaksikan projek rumah pantai yang mulai terwujud, adalah pengalaman yang sangat mendalam.

Bermimpilah, begitu sering saya ucapkan dalam hati. Bermimpilah, biar tangan Allah yang selesaikan. Mimpi saya memiliki rumah pantai di tepi dermaga kini menjadi kenyataan, dan itu lebih dari sekadar bangunan. Ini adalah simbol bahwa mimpi-mimpi dapat diwujudkan, bahkan dalam keadaan yang sulit sekalipun. Saya tidak pernah membayangkan bahwa dalam kondisi tersulit pun Allah masih meyisipkan kebahagiaan lain untuk saya nikmati.

Sekarang, Saya tidak hanya menjadi saksi dari projek ini, tetapi juga merenung pada perjalanan panjang yang telah membawa saya sampai ke titik ini. Mimpi yang pernah saya bisikkan pada anak saya, kini diwujudkan dengan cara yang tak terduga. Ini adalah cerminan dari kekuatan harapan, keyakinan, dan upaya yang tak pernah padam. Saya memahami bahwa takdir dan tangan Allah bekerja dalam cara-cara yang ajaib, membimbing kita melalui jalan yang penuh liku dan ujian.

Sorong, 9 Januari 2024




10 Comments

  1. January 14, 2024 at 11:40 am

    Ema

    Reply

    Suka bangeettt dengan cerita bunda yang menginpirasi

  2. January 14, 2024 at 9:53 am

    Muhammad Helmi

    Reply

    Mantap kanda mengispirasi dan luar biasa.

  3. January 14, 2024 at 8:11 am

    Sri Rahayu

    Reply

    Hem…patut disyukuri…indah sekali Bunda…jadi speechless…Maha Besar Allah…dengan IradahNya…Barakallah

  4. January 14, 2024 at 5:40 am

    Mukminin

    Reply

    Luar biasa

  5. January 14, 2024 at 5:37 am

    Mukminin

    Reply

    Luar biasa artikelnya

  6. January 14, 2024 at 5:33 am

    Mukminin

    Reply

    Artikkdl yang luar biasa dan .otivasi yang tajam

  7. January 14, 2024 at 5:31 am

    Mukminin

    Reply

    Luar bias artikelnya, dan motivasi yg vagus. Bermimpilah degan begerak untuk mencapai ridhonya.Keajaiban Allah akan datang

  8. January 14, 2024 at 5:29 am

    Mukminin

    Reply

    Luar bisa artikel yang bagus, dan motivasi yabg tajam. Bermimpilah dan bergerakkah untuk mencapainya menuju ridhoinya.. Keajaiban Allah akan datang

  9. January 14, 2024 at 5:17 am

    Sumintarsih

    Reply

    Benar sekali, kadang sebagian orang bermimpi saja takut. Semoga saya bisa berkunjung ke rumah Bunda, rumah di tepi pantai. Amin….

  10. January 14, 2024 at 5:00 am

    Much. Khoiri

    Reply

    Tulisan yang menarik dan lezat. Catatan: keterangan gambar sebaiknya dibedakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree