December 16, 2023 in Catatan Harian Nadhira, Uncategorized

Harmoni dalam Keberagaman

Harmoni dalam Keberagaman

Oleh Telly D.


“Harmoni sejati terletak pada kemampuan merayakan perbedaan dalam kebersamaan. Mengikuti Halloween dengan penuh harmoni, dapat tetap menjaga keyakinan agama tanpa mengekang kebahagiaan bersama.” (Daswatia-Astuty)

31 Oktober 2023
Hari ini nenek Puang Ina menerima foto yang dikirim oleh Ayahbunda. Foto itu memperlihatkan Nadhira sementara mengikuti pesta kostum dan topeng Hallowen di Singapura.

Fotomu lucu dan menggemaskan. Nenek Puang Ina tak bisa menahan diri tersenyum melihat tubuh mungilmu dibalut dengan baju strawberry. Lucu dan menggemaskan sekali. Usiamu yang baru saja menginjak satu tahun tentu tidak paham apa yang sementara Nadhira ikuti, Halloween bukan tradisi kaum muslim seperti keyakinan Islam yang kita anut.

Cucuku Nadhira,
Halloween awalnya adalah perayaan yang berasal dari tradisi-tradisi kuno Samhain, festival orang Celtic yang dirayakan di sebagian besar wilayah Britania Raya dan Irlandia.

Halloween jatuh pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya. Tradisi ini kemudian dibawa oleh para imigran Eropa ke Amerika Utara, dan sejak itu telah menjadi salah satu perayaan yang paling populer di berbagai negara. Singapura adalah negara yang dihuni oleh beragam suku bangsa sehingga Halloween termasuk kegiatan yang dilakukan setiap tanggal 31 Oktober dengan penuh suka cita.

Nadhira dengan Kostum Strawberry. Foto: Dokumen Pribadi


Halloween seringkali diidentifikasi dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan seperti memakai kostum seram, memahat labu (jack-o’-lantern), menghias rumah dengan hiasan-hiasan yang menakutkan, dan tentu saja trick-or-treating, dimana anak-anak mengunjungi rumah-rumah untuk meminta permen dengan mengenakan kostum-kostum yang lucu atau menakutkan. Selain itu, banyak orang atau keluarga juga menyelenggarakan pesta-pesta Halloween dengan tema seram atau kreatif.

Meskipun Halloween dianggap sebagai perayaan yang menyenangkan, tetapi juga memiliki akar-akar yang erat dengan kepercayaan dan tradisi-tradisi kuno yang terkait dengan dunia roh dan makhluk-makhluk supranatural.

Beberapa orang Muslim merasa bahwa Halloween melibatkan elemen-elemen yang bertentangan dengan nilai-nilai atau ajaran agama Islam, terutama karena beberapa aspek perayaan tersebut memiliki akar dalam kepercayaan-kepercayaan yang tidak selaras dengan Islam.

Di sisi lain, ada juga Muslim yang memandang Halloween sebagai acara sosial atau budaya yang dapat diikuti dengan cara yang tidak melibatkan elemen-elemen yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Beberapa orang memilih untuk mengikuti Halloween dengan mengenakan kostum yang bersifat netral atau tidak terkait dengan tema-tema yang bisa dianggap sensitif dari sudut pandang agama. Seperti yang dilakukan oleh ibunda Zieha. melihatnya hanya sebagai kesempatan untuk bersosialisasi tanpa melibatkan aspek-aspek yang bertentangan dengan keyakinan agama.

Ibunda Zieha memilih kostum strawberry sebagai alternatif yang ramah Islam, menghindari kostum-kostum yang mungkin memiliki konotasi mistis atau menyeretnya ke dalam elemen-elemen yang bertentangan dengan keyakinan Islamnya.

Buah strawberry dipilih karena kamu sangat menyukainya, dan kostum tersebut memberimu kebebasan untuk berpartisipasi dalam acara tersebut tanpa meninggalkan prinsip-prinsip agama.

Nadhira dengan Kostum Strawberry. Foto: Dokumen Pribadi


Kostum strawberry yang kamu kenakan menarik perhatian teman-teman ibunda Zieha, dan banyak yang memberikan pujian atas kreativitas dan keunikan pilihannya. Nadhira terlihat nyaman dengan pilihan yang sederhana dan menyenangkan.

Sebagai seorang nenek yang menginginkan kebahagiaan dan keberhasilan untuk cucu tercinta, nenek Puang Ina ingin menyampaikan pesan-pesan berikut kepada Nadhirah, yang mencerminkan dukungan dan nilai-nilai yang ingin nenek tanamkan padanmu.

Nadhira cucuku
Meskipun jarak fisik terkadang memisahkan kita, hati nenek selalu bersamamu, dan hari ini, nenek Puang Ina merasa perlu menyampaikan beberapa pesan yang dapat membimbingmu dalam menjalani momen spesial, yaitu perayaan Halloween, sebagai seorang muslim yang teguh pada keyakinan.

Pertama-tama, nenek ingin menyampaikan dukungan penuh pada Nadhira sebagai seorang muslim. Identitas Islami yang kita anut adalah sebagian besar dari apa yang membuat kita menjadi pribadi yang unik dan berharga.

Dalam keberagaman dunia ini, menjadi seorang muslim mengandung makna dan tanggung jawab tertentu. Oleh karena itu, nenek ingin menyatakan betapa bangganya nenek melihatmu mempertahankan keyakinan ini, bahkan di tengah-tengah perayaan seperti Halloween.

Meskipun Halloween seringkali diidentifikasi dengan elemen-elemen yang mungkin menantang bagi seorang muslim, seperti makhluk-makhluk mistis dan nuansa rohaniah, nenek merasa bahwa kita dapat melihat momen ini dari perspektif yang berbeda.

Halloween dapat dianggap sebagai kesempatan untuk lebih mendalami dan menghormati perbedaan budaya dan agama. Hal ini menjadi relevan ketika kita berbicara tentang Nadhira yang tumbuh dalam lingkungan yang beragam dan heterogen.

Nadhira dengan Kostum Strawberry. Foto: Dokumen Pribadi


Nadhira cucuku tercinta, saya ingin kau menyadari bahwa menjaga nilai-nilai agama bukanlah tugas yang mudah, tetapi hal ini akan memberikan warna yang lebih dalam pada perjalanan hidupmu. Halloween, dalam konteks ini, bukan hanya tentang kostum-kostum seram atau permainan mistis. Ini juga tentang kebersamaan, kreativitas, dan kemampuan untuk tetap setia pada diri sendiri.

Dalam kostum strawberry yang kamu pilih, nenek melihat tindakan penuh kebijaksanaan dari ibunda Zieha. Memilih sesuatu yang kreatif, positif, dan netral, mencerminkan bahwa seorang muslim dapat merayakan peristiwa tanpa mengorbankan nilai-nilai agamanya.

Bagaimanapun, keberagaman tidak selalu harus dilakukan dengan cara yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang kita yakini. Kreativitas ibunda Zieha memancarkan keceriaan dan semangat, sementara tetap memelihara identitasmu sebagai seorang muslim.

Saat kamu berada di pesta, ingatlah bahwa toleransi adalah kunci untuk hidup harmonis dalam keberagaman. Menjaga akidah bukanlah alasan untuk menarik diri dari interaksi sosial atau merasa terasing. Sebaliknya, ini adalah peluang untuk memperluas pandanganmu, memberikan pemahaman baru, dan membangun jembatan antara perbedaan. Perbincangan tentang Halloween dapat menjadi awal pembicaraan yang positif, dimana kamu dapat berbagi tentang keyakinanmu dengan penuh kebijaksanaan.

Namun, Nadhira ingatlah bahwa kebijaksanaan dalam partisipasi Halloween tidak hanya tentang pilihan kostum atau aktivitas yang kau ikuti. Ini juga tentang menjaga niat dan hati yang bersih. Kau dapat merayakan Halloween dengan cara yang menghormati keyakinanmu dan memancarkan kebaikan dari dalam dirimu. Jangan biarkan perayaan ini mengubahmu menjadi sesuatu yang bertentangan dengan siapa sejatinya dirimu.

Sebagai seorang muslim, kau memiliki landasan moral yang kokoh yang membimbing setiap langkahmu. Kasih sayang, kejujuran, dan penghargaan terhadap sesama adalah nilai-nilai yang tidak boleh pernah hilang dalam setiap tindakanmu.
Jangan pernah lupakan betapa berharganya kesempatan untuk membawa kebahagiaan kepada orang lain, bahkan dalam perayaan yang mungkin memiliki pandangan berbeda.

Nadhira, sebagai cucu tercinta, harapan nenek adalah agar kau dapat merayakan setiap momen dengan keceriaan dan keberhasilan. Halloween dapat menjadi perayaan yang membawa kebahagiaan, pertemanan, dan pengalaman baru, asalkan kau tetap berpegang pada akar keyakinanmu.

Dengarkan hatimu, dan biarkan nilai-nilai Islami yang kau anut menjadi pemandu dalam setiap tindakanmu. Dengan begitu, nenek Puang Ina yakin kau akan menjalani Halloween ini dengan penuh kebahagiaan dan integritas.

Semoga setiap langkah yang kau ambil membawa sinar kebahagiaan dan kesejahteraan. Puang Ina bersyukur memiliki cucu yang begitu bersemangat. Teruslah tumbuh dan berkembang, dan jadilah cahaya yang bersinar di dalam keberagaman

Akhirnya nenek Puang Ina dapat katakan, dalam mengikuti Halloween dengan menjaga harmoni dan tetap setia pada keyakinan agama, kamu telah membentuk fondasi kehidupan sosial yang inklusif dan menghargai perbedaan.

Dengan memahami bahwa keberagaman bukanlah hambatan, tetapi justru sumber kekayaan budaya, kita mampu ikut membentuk masyarakat yang menerima tanpa kehilangan integritas nilai-nilai agama kita.

Halloween dapat menjadi momentum untuk menghargai kreativitas dan memperluas jaringan kebersamaan tanpa meninggalkan akar keyakinan yang teguh.

Dengan demikian, Nadhira dapat membuktikan bahwa keharmonisan dalam perbedaan bukanlah impian belaka, tetapi dapat diwujudkan melalui pemahaman, penghargaan, dan kerjasama yang menyeluruh.

Nenek yang penuh cinta
Puang Ina




2 Comments

  1. December 18, 2023 at 9:56 pm

    Sri Rahayu

    Reply

    Nenek Puang Ina yang hebat dan saya yakin pasti menghebatkan cucu tercinta…Salut untuk nenek Puang Ina…Sehat selalu nggih…Barakallah…

    1. December 18, 2023 at 10:22 pm

      Telly D

      Reply

      Terima kasih sudah mengatakan hal ini. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻saya bahagia membacanya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree