Merayakan Kembali Kenangan Masa Kecil

Oleh Telly Dachlan*

Hari ini, tanggal 11-12 November 2023 di Bola Pitue, Padongko.Barru, dilakukan pertemuan yang bertajuk “Temu Kangen” yang dihelat bersama oleh anak komplek perumahan pegawai bersama para sahabat-sahabatnya sebagai satu keluarga besar.

Mereka sengaja berkumpul untuk merayakan kenangan masa kecilnya ketika mereka bertumbuh dan berkembang bersama di sekolah dasar dan sekolah menengah di era tahun 60-70-an di kabupaten Barru.

Saya termasuk orang yang diundang untuk hadir di pertemuan itu. Saya tentu tidak akan melewatkan pertemuan yang langka ini. Sungguh sulit untuk mengungkapkan rasa haru dan kebahagiaan saya saat melihat wajah-wajah akrab dari teman-teman masa kecil dan sahabat-sahabat yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kenangan hidup saya, sekalipun kondisi kami sudah jauh berbeda dengan usia yang ada.

Pertama kalinya dalam 46 tahun, saya bisa bertemu mereka dalam sebuah Temu Kangen yang merangkum sepanjang perjalanan hidup kami. Ini adalah momen bersejarah yang membawa saya kembali pada saat-saat indah dan penuh makna berada di tempat dimana kami pernah tumbuh dan berkembang bersama.

Sebagai seorang yang telah sukses memimpin beberapa lembaga besar di level provinsi dan nasional, saya merenung betapa fondasi nilai-nilai luhur yang saya pelajari dan alami di masa kecil begitu kuat mengarahkan langkah-langkah saya menuju kesuksesan.

Masa kecil adalah masa awal untuk menanam fondasi bagi perkembangan pribadi dan karakter seorang anak. Di komplek pegawai dan di sekolah, saya tidak hanya belajar tentang pelajaran sekolah, tetapi juga mengasah karakter dan kepribadian yang menjadi fondasi kuat dalam menjalani kehidupan. Kesetiakawanan, kejujuran, nilai religius, dan semangat kerja keras adalah nilai-nilai yang diajarkan oleh para guru, orang tua, dan para sahabat dalam lingkungan yang hangat dan penuh kebersamaan.

Kumpulan anak komplek perumahan pegawai dengan para sahabat, bukanlah kumpulan hanya teman sekolah biasa. Kami adalah keluarga yang saling mendukung dan tumbuh bersama. Momen-momen indah bermain di komplek atau berkumpul di sekolah untuk belajar, berkesenian, berolahraga, latihan kepemimpinan, pramuka, palang merah, berkumpul di masjid untuk belajar agama dan mengaji atau saling bersinergi dalam berbagai kegiatan sosial membentuk ingatan yang sulit untuk dilupakan.

Setiap sudut kampung, sekolah, dan komplek perumahan pegawai memiliki cerita dan kenangan tersendiri, dan hari ini kami mengulanginya kembali dengan tawa dan senyum yang merekah sempurna begitu alami.

Saat ini, saya telah menginjak usia 63 tahun. Saya sangat bersyukur atas nilai-nilai, pelajaran dan pengalaman berharga yang saya terima dari lingkungan sekolah dan komplek pegawai. Kesetiakawanan yang kami bangun sebagai anak-anak, kini masih melekat dalam hubungan persahabatan yang tak tergoyahkan. Saya menyadari bahwa kejujuran adalah kunci kepercayaan, dan nilai-nilai religius yang ditanamkan oleh para orang tua dan guru-guru kami menjadi penuntun moral dalam hidup saya.

Saya telah 3 tahun menikmati masa tua sebagai pensiunan, perjalanan karier saya bukanlah tanpa tantangan. Namun, semangat bekerja keras yang saya pelajari bersama membuat saya tahan banting dan gigih menghadapi setiap rintangan. Saya menjadi pemimpin yang mampu menginspirasi dan memotivasi tim, karena fondasi kepemimpinan saya adalah hasil dari pelajaran yang saya dapatkan ketika masih bermain bersama teman-teman di sekolah dan di komplek perumahan pegawai.

Temu Kangen ini bukan hanya sekadar berkumpul dan bersenang-senang, tetapi juga menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan cerita hidup. Saya menyadari betapa beragamnya perjalanan hidup teman-teman saya setelah meninggalkan kabupaten Barru. Beberapa di antaranya mencapai kesuksesan dalam karier, sementara yang lain menjalani perjalanan hidup yang penuh warna meski melalui lika-liku yang sulit.

Banyak di antara kami yang telah menjalani peran berbeda dalam masyarakat. Ada yang menjadi profesional sukses, ada yang berkiprah dalam dunia seni, dan ada yang memilih jalur kemanusiaan. Namun, satu hal yang tetap sama, yaitu nilai-nilai yang kami pelajari di sekolah dan di komplek perumahan pegawai masih membimbing dan mengarahkan langkah-langkah kami di dunia nyata.

Saat berbagi pengalaman, kami tidak hanya tertawa bersama, tetapi juga saling menguatkan. Setiap cerita hidup adalah bagian dari puzzle besar yang membentuk keberagaman dan keunikan setiap individu dalam Temu Kangen ini. Momen seperti ini membuat saya semakin menghargai betapa berharga dan berwarnanya hidup, serta betapa pentingnya menjaga hubungan dengan teman-teman masa kecil.

Temu Kangen para sahabat anak komplek pegawai ini bukan hanya sekedar merayakan kenangan, tetapi juga menyatukan kembali potongan-potongan kisah hidup yang mungkin terputus selama puluhan tahun. Saat kami berbagi cerita, saya merasa terhubung kembali dengan akar-akar pertemanan yang telah tumbuh bersama-sama di sekolah dan di perumahan kami.

Dalam Temu Kangen ini, saya juga menyadari bahwa perjalanan hidup tidak selalu mulus, tetapi melibatkan perjuangan, kesalahan, dan pembelajaran. Namun, melalui nilai-nilai yang kami pelajari, kami tumbuh menjadi individu yang kuat dan penuh semangat untuk menghadapi tantangan hidup.

Sebagai penutup, Temu Kangen para sahabat anak komplek pegawai ini bukan hanya sebatas pertemuan fisik, tetapi juga perjumpaan dengan diri kami yang dulu. Melalui cerita-cerita dan tawa yang tercipta dalam Temu Kangen ini, saya merasakan kehangatan dan kebersamaan yang membuat setiap detiknya begitu berharga. Fondasi masa kecil telah membentuk kami menjadi orang-orang yang memiliki nilai-nilai yang kokoh dan kaya akan kenangan.

Saya bersyukur dapat hadir dalam Temu Kangen ini dan bersama-sama merayakan kebersamaan yang telah bertahan selama puluhan tahun, sekalipun hanya dalam waktu singkat. Temu Kangen ini bukan hanya merayakan masa lalu, tetapi juga membangun kembali hubungan yang mungkin pernah terputus, serta memberikan inspirasi dan semangat untuk melangkah menikmati hari tua dengan penuh keyakinan dan semangat baru.

Makassar, 13 November 2023

*Penulis adalah pemerhati pendidikan, pegiat literasi, dan ibu rumah tangga.