November 11, 2023 in Pentigraf, Uncategorized

Gairah Kenangan

Post placeholder image

Pentigraf

Gairah Kenangan

Oleh Telly D.

Pagi-pagi buta, aroma kopi yang harum menyusup ke setiap sudut rumah. Menggoda indera dan membangunkan rasa kantuk. Sejak awal, aku meminangnya menjadi ibu dari anak-anakku. Maka ritual pagi dimulai dengan secangkir kopi seduhan. Kopi hitam kental dengan panas yang tepat dan paduan manis yang merindukan. Senyuman nakalnya dan candaan keriangan yang selalu menyertai pagi-pagi membuat segalanya begitu indah. Setiap tegukan kopi, menyirami kebahagiaan di hatiku. Membakar gairah primitifku sehingga aku selalu telat berangkat ke kantor karena harus menuntaskannya.

Namun, bayang-bayang musibah mulai merayap ketika vonis kanker menerpa. Semua kebahagiaan dan keceriaan terhempas oleh badai gelap yang tak terduga. Meskipun ketakutan dan kecemasan merayap dalam setiap sudut, dia tetap tegar. Aku mencoba memberinya keberanian, namun tak ada yang dapat meredakan ketidakpastian akan masa depan.

Pagi-pagi yang dulunya penuh dengan senyuman dan kopi, kini terasa sunyi. Meja yang dulu riuh dengan tawa, kini hampa, kecuali aroma kopi yang menyatu dengan kenangan. Aku tetap setia menjalankan kebiasaan menyeruput kopi setiap pagi. Seperti ritual yang terus berlanjut. Aku duduk di depan pusaranya yang dingin. Menikmati senyum nakalnya yang tetap mampu menghidupkan dan menuntaskan gairah primitifku. Tidak ada yang berubah. Tegukan demi tegukan, kopi tetap menjadi teman setia. Aku pun juga tetap setia mengunjungi pusara isteriku di setiap pagi buta.

Makassar, 10 November 2023




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree