September 7, 2023 in Catatan Harianku, Uncategorized

Pengalaman Kecil Mengungkap Realita Besar

Post placeholder image

Pengalaman Kecil Mengungkap Realita Besar
Oleh Telly D


“Kebaikan tidak hanya dalam tindakan, tetapi juga dalam ketegasan menghadapi yang salah.” (Telly D)

Ketika tetangga membuka mata saya, saya tidak hanya menyadari ketidaksempurnaan dalam komunitas sebagai zona aman, tetapi saya juga merasa bertanggung jawab untuk berbicara demi kebaikan semua.

Semua diawali dari sebuah kejadian yang nampak sepeleh. Saya hanya berbelanja wortel di lingkungan dekat rumah yang dikelola oleh para penjual tetangga, hanya untuk melengkapi bahan masakan yang sementara saya masak.

Saya selalu percaya bahwa produk yang dijual di sekitar lingkungan rumah akan lebih segar dan lebih aman, mengingat hubungan dekat yang kami miliki. Tapi sebuah pengalaman mengejutkan mengubah pandangan saya secara radikal.

Ketika tiba di rumah dan saya mulai akan mengolah, wortel itu sudah tidak segar, bahkan mengeluarkan lendir dan bau yang tidak sedap. Saya menyesali diri mengapa membeli barang tidak segar. Apa saya sudah demikian pikun, sehingga tidak bisa membedakan wortel segar dan wortel yang tidak layak dikonsumsi lagi?

Kerugian saya memang tidak seberapa hanya seharga wortel 5 batang, itu murah tidak mengaggu pembelanjaan saya secara umum. Namun, yang mengganggu pikiran, saya merasa memilih wortel dengan benar tapi kok hasilnya buruk.

Saya memilih atau tidak memilih, saya mulai menghakimi diri saya sendiri. Saya memaksa diri membayangkan kembali lakon saya ketika ke warung itu. Jika saya memilih jarak rumah saya kan dekat saja kok sampai serusak ini diperjalanan. Jika saya juga memilih, kok saya memutuskan membeli yang tidak baik betapa bodohnya saya.

Saya mendiamkan hal ini. Dengan usia yang saya miliki sesungguhnya yang saya cemaskan adalah saya telah menjadi orang pikun. Sudah lupa dengan lakon yang baru saja saya lakukan.

Dalam diam saya berjanji akan mencari kesempatan berkonsultasi dokter untuk mengetes memori jangka pendek saya mungkin telah bermasalah.

Kejadian itu memicu sikap hati-hati ketika berbelanja, membuat saya selalu memeriksa dengan cermat setiap produk yang hendak saya tambahkan dalam keranjang belanja. Saya bertekad untuk tidak lagi jatuh dalam perangkap produk busuk. Namun, sesuatu yang lebih mengerikan sedang menanti di balik meja penjual yang saya kenal selama ini.

Masih pagi sekali saya telah berdiri di warung lingkungan rumah dengan kebutuhan membeli kelapa parut. Saya berencana sarapan pagi dengan nasi ketan (songkolo) yang jika dilengkapi dengan kelapa parut, sambel tumis dan ikan asin tumis asem akan sangat sedap untuk memulai hari.

Mata saya tanpa sadar menemukan penjual tengah sibuk merendam semua sayuran dan buah ke dalam baskom hitam dengan cairan tak dikenal. Saya terpana, dalam terkejut saya mendekat dan menanyakan tujuan dari praktik aneh yang dilakukan. Jawaban dan wajah yang saya dapatkan penuh penyangkalan.

Dalam perbincangan singkat yang terjadi, penjual itu tidak hanya enggan menjelaskan apa yang sedang dilakukannya, tapi juga tampak tidak peduli dengan kekhawatiran saya.

Rasa frustrasi saya semakin meluap saat penjual itu bahkan tidak membantah ketika saya menegurnya secara halus dan terbuka.

Saya akhirnya hanya mampu menyudahi diskusi pagi itu dengan mengatakan “Sekarang saya jadi percaya apa yang selama ini ditayangkan dalam berita-berita TV.’’

Kekhawatiran itu menghantarkan saya pada langkah berikutnya. Saya mengambil inisiatif menyampaikan kejadian ini kepada pihak yang berwenang di lingkungan kami melalui ibu RT.

Saya kecele, kejadian seperti ini telah diketahui lama sebelum saya laporkan. Itu bukan hal baru dan juga telah banyak orang yang melakukan laporan yang sama. Jalan keluar yang ditawarkan mudah tidak usah berbelanja di tempat itu.

Setiap orang nampaknya hanya memilih aman, enggan terlibat dalam masalah yang mungkin memengaruhi stabilitas komunitas kami.

Kejadian itu menggugah perasaan saya lebih dalam lagi. Ini bukan hanya tentang bagaimana produk busuk atau praktik merendam itu dapat merugikan konsumen. Lebih dari itu, ini adalah tentang kerugian terhadap kepercayaan yang terbangun selama bertahun-tahun. Ini adalah tentang nilai-nilai integritas dan etika yang ditinggalkan demi keuntungan semata.

Situasi ini telah mengajarkan saya sebuah pelajaran berharga. Saya sangat menyadari bahwa menjadi pengamat pasif bukanlah langkah yang bisa mengubah dunia. Saya harus memutuskan, baik untuk diri saya sendiri maupun untuk orang-orang yang berbelanja di tempat itu.

Bagi saya, menuliskan pengalaman ini adalah langkah pertama dalam memberi suara pada apa yang benar. Menghadapi kenyamanan yang ada dan melawan sikap masa bodoh adalah tugas yang tidak bisa ditunda.

Terkadang, sebuah pengalaman yang tampak kecil bisa membuka mata kita pada realitas yang lebih besar. Bagi saya, melihat penjual melakukan praktik tidak benar adalah pencerahan yang sekaligus membawa tanggung jawab untuk memberi suara pada kebenaran.

Dalam dunia yang penuh dengan pengejaran keuntungan, tidak boleh ada tempat bagi praktik merugikan dan penyalahgunaan kepercayaan. Dengan menghadapi ketidaknyamanan dan menjunjung nilai-nilai etika, kita bisa menjadi pelopor perubahan yang diperlukan dalam komunitas kita.

Salam literasi

Makassar, 31 Agustus 2023




5 Comments

  1. April 21, 2024 at 4:12 pm

    Sprawdź teraz

    Reply

    Outstanding feature

  2. September 8, 2023 at 9:02 pm

    Chrirs Admojo

    Reply

    Realitas kehidupan yang disuguhkan dengan penuh gizi dan arif. Menyadarkan kepada khalayak bahwa banyak hal-hal yang dianggap sepele dibiarkan begitu saja. Sedang menyampaikan kebenaran walaupun hanya dengan satu “tanda” adalah anjuran agung …. Mantapbs, Bu Telly D. …. barokallah

  3. September 8, 2023 at 8:59 pm

    Astuti

    Reply

    Satu kebohongan yang diungkapkan dengan cara intropeksi diri.” Dimana letak masalahnya?” Menjadi satu perenungan tingkat tinggi.

  4. September 8, 2023 at 8:34 pm

    Much. Khoiri

    Reply

    Pengalaman yang ditulis dengan “hidup” dan memikat. Hanya sedikit yang bukin penasaran, yakni penjelasan tentang “merendam” itu. Bagaimana carwnya dan bagaimana efeknya.

    1. September 10, 2023 at 9:26 am

      Telly D

      Reply

      Siap sy petbaiki kembali . Terima kasih 🙏🏻🙏🏻

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree