Masjid Ghamama: Harapan, Berkat, dan Keimanan dalam Doa
Masjid Ghamama: Harapan, Berkat, dan Keimanan dalam Doa
Oleh Telly D
Dalam rangkaian ibadah umrah yang saya lakukan, pagi hari ini saya berziarah ke Masjid Ghamama. Meskipun masjid ini tidak sebesar Masjid Nabawi, tetapi nilai sejarahnya yang signifikan membuat saya tertarik untuk mengunjunginya.
Masjid Ghamama salah satu situs yang penting dan popular bagi para peziarah, baik dari dalam maupun luar Arab Saudi.
Jaraknya yang dekat dengan Masjid Nabawi dan hotel tempat saya menginap. Hanya sekitar 300 meter arah Barat Daya. Saya dapat berziarah dengan berjalan kaki, menikmati pagi hari yang cerah tanpa takut kelelahan dan kepanasan.
Letak Masjid ini satu area dengan Masjid Abubakar sehingga sekali berziarah saya dapat mengunjungi 2 tempat bersejarah.
Pemilihan tempat ini juga saya dasarkan pada beberapa pertimbangan.
Tempat ini memiliki keberkahan khusus. Awalnya, ini tempat Nabi Muhammad SAW berdoa untuk meminta hujan.
Terkabulnya doa di saat bersamaan pada tempat tersebut dipandang memiliki nilai yang luar biasa. Oleh karena itu, mengubah tempat yang terkait dengan Nabi Muhammad menjadi masjid tentu dengan tujuan untuk mempertahankan dan memperkuat keberkahan yang telah ada.
Masjid Ghamama. Foto: Dokumen Pribadi
Tempat ini memelihara sejarah dan menghormati peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Nabi. Ini memberikan kesempatan kepada saya sebagai umat Islam untuk merenungkan dan mengenang momen-momen bersejarah yang berhubungan dengan Nabi Muhammad SAW.
Tempat ini telah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan Islam, tempat di mana umat Muslim berkumpul untuk salat, mempelajari Al-Qur’an, mengikuti pengajian, dan memperdalam pemahaman agama. Umat Islam diberi kesempatan untuk belajar dan mengambil teladan dari kehidupan dan ajaran Nabi.
Papan Plag Masjid Ghamama. Foto: Dokumen Pribadi
Masjid ini juga menghubungkan saya dalam rasa kebersamaan dan persaudaraan dalam Islam. Sebagai pusat spiritual, intelektual, dan sosial bagi komunitas Muslim. sambil menghormati dan mengenang peristiwa-peristiwa penting.
Matahari baru saya bersinar ketika saya telah berdiri di depan masjid Ghamama. Bayang-bayang diri menutup papan plag yang memberi informasi dan nama dari Masjid Ghamama ketika saya membacanya. Saya harus menyipitkan mata karena silau dengan sinar matahari pagi.
Nama “Ghamama” secara harfiah berarti “awan” dalam bahasa Arab, dan masjid ini diberi nama demikian karena hubungannya dengan peristiwa yang terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW.
Dulunya, area masjid Ghamama dan sekitarnya adalah tanah lapang (Al-Mushalla) yang digunakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya untuk menunaikan salat Idul Fitri, Idul Adha, dan salat Istisqa’ (salat untuk meminta hujan). Madinah ketika sedang mengalami kekeringan, penduduk berharap agar Allah SWT menurunkan hujan kepada mereka.
Kemudian Rasulullah SAW mengajak penduduk sekitar Madinah pergi ke al-Mushalla untuk melakukan salat istisqa’. Melakukan salat Istisqa’ dan berdoa hingga akhirnya memicu berkumpulnya awan (ghamama) di langit Madinah pada saat itu lalu turunlah hujan.
Kata Ghamama artinya awan atau mendung, peristiwa inilah yang kemudian membuat masjid Ghamama juga disebut sebagai Masjid Awan. Selain menjadi tempat Rasulullah memimpin salat Istisqa’ untuk meminta hujan, masjid Ghamama juga menjadi tempat Rasulullah SAW pertama kalinya memimpin salat Ied.
Letak Masjid Ghamama yang berada di sebelah Barat, membuat pemandangan indah melihat matahari pagi yang terbit di sebelah Timur yang menyinari kubahnya yang bundar seperti payung atau setengah bola besar. Berkilau kubah itu diterpa sinar matahari pagi, indah sekali.
Masjid Ghamama. Foto: Dokumen Pribadi
Masjid Ghamama memiliki arsitektur yang elegan dan dirancang dengan baik, desain yang sederhana namun indah.
Bangunannya terdiri atas atap berbentuk kubah yang terbuat dari logam, dengan warna putih yang mencolok. Kubah besar ini menjadi ciri khas masjid ini. Meskipun kubahnya besar, bangunan masjidnya sendiri relatif kecil, tetapi tetap cukup luas untuk menampung sejumlah jamaah.
Di dalam masjid, terdapat ruang salat utama yang dapat menampung jamaah yang datang untuk beribadah. Lantai masjid dilapisi dengan karpet yang nyaman untuk beribadah.
Terdapat juga mihrab, yaitu semacam nisbah yang menunjukkan arah Makah yang digunakan sebagai tempat imam memimpin salat.
Masjid Ghamama juga memiliki aula dan ruang pengajaran yang digunakan untuk kegiatan pengajaran agama, kajian, dan ceramah. Fasilitas ini memungkinkan masjid menjadi pusat kegiatan pendidikan Islam bagi komunitas setempat.
Masjid ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti toilet, area wudhu (tempat berwudhu), dan tempat untuk menyimpan sepatu. Fasilitas ini memastikan kenyamanan dan kebersihan bagi para jamaah yang datang untuk beribadah.
Di sekitar masjid, terdapat area terbuka yang digunakan sebagai tempat parkir atau tempat jamaah beristirahat. Area terbuka ini juga digunakan untuk kegiatan di luar ruangan, seperti salat dan acara-acara keagamaan lainnya.
Disediakan meja-meja panjang dan kursi-kursi panjang di area terbuka itu, terbuat dari kayu kualitas bagus. Saya menyempatkan duduk di situ istirahat sambil minum kopi hangat menguyah kue donat yang manis dan gurih yang ada dijual di sekitar masjid. Saya beristirahat sambil menikmati kepakan sayap burung-burung merpati yang jumlahnya ratusan terbang di area itu.
Istrahat di Pelatarn Masjid Ghamama sambil minum kopi.
Foto: Dokumen Pribadi
Dikutip dari Arabnews, Masjid Al Ghamama telah mengalami beberapa kali perbaikan serta pemugaran sejak dibangun pada masa Umar bin Abdulaziz antara tahun 86 hingga 93 Hijriah.
Sultan Hassan bin Muhammad bin Qalawun Al Salihi memperbaruinya sebelum tahun 761H dan dipugar lagi ketika masa pemerintahan Sultan Inal pada tahun 861H.
Pelatarn Masjid Ghamama sambil minum kopi. Foto: Dokumen Pribadi
Masjid Al Ghamama juga telah dirawat dan direnovasi selama era Raja Salman. Perubahan ini memberikan gaya arsitektur berbeda. Dimaksudkan agar jamaah mendapat manfaat dari menunaikan salat di dalamnya serta merangkul banyak kegiatan keagamaan dan budaya.
Pelataran Masjid Ghamama sambil minum kopi. Foto: Dokumen Pribadi
Masjid Al Ghamama ditutupi dari luar dengan batu basal hitam dan kubah serta dinding interiornya dicat putih. Sedangkan lengkungannya diarsir hitam untuk melengkapi penampilan masjid yang indah.
Sebuah panel hijau yang indah ditempatkan di pintu masuk bangunan masjid. Tulisan nama Masjid Al Ghamama dibuat dalam kaligrafi yang indah.
Lengkungan luar masjid adalah mahakarya arsitektur yang langka, dibangun dengan batu berwarna gelap dan dipisahkan oleh garis putih.
Beberapa hal yang saya lakukan ketika berziarah ke tempat itu. Saya melaksanakan salat sunnah di dalam masjid. Terasa bahagia dapat berdiri di saf-saf yang tersedia dan ikut melaksanakan salat bersama para pengunjung. Melakukan salat di tempat yang memiliki ikatan sejarah dengan Nabi Muhammad SAW memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi saya.
Saya berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Saya berdoa untuk keberkahan, kesehatan, dan keselamatan bagi diri sendiri, keluarga, dan seluruh umat Muslim. Merenungkan kebesaran Allah dan merenungkan peristiwa salat hujan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dapat memperkuat ikatan spiritual.
Saat berziarah ke masjid ini, saya dapat belajar tentang keimanan, keberkahan, keteguhan hati, dan kekuatan doa Nabi Muhammad SAW. Saya dapat mengambil pelajaran tentang kebesaran Allah SWT, kepatuhan kepada-Nya, dan pentingnya menghadapi tantangan dengan keyakinan yang kokoh.
Mengunjungi tempat yang terkait dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW menginspirasi saya untuk merenungkan dan merefleksikan ajaran dan teladan yang Nabi Muhammad SAW tinggalkan. Ini termasuk sifat kesabaran, kerendahan hati, kepedulian sosial, dan pengabdian kepada Allah dan umat manusia. Ziarah ke Masjid Ghamama dapat memperkuat rasa cinta dan kecintaan saya terhadap Nabi Muhammad SAW.
Makna yang dapat dipelajari dari ziarah ke Masjid Ghamama antara lain adalah:
Ghamama adalah simbol keimanan karena mengingatkan kita akan kebesaran Allah sebagai pencipta alam semesta. Awan-awan gelap tersebut menunjukkan kuasa-Nya dalam mengatur siklus alam, termasuk memberikan hujan sebagai sumber kehidupan bagi mahluk di bumi.
Dalam Al-Quran, Allah berfirman, “Dan Dialah yang mengirimkan angin yang membawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya. Maka apabila angin itu membawa awan yang berat, Kami dorong awan itu ke kota yang mati, lalu Kami turunkan hujan dari awan itu, Maka Kami keluarkan dengan air itu segala macam buah-buahan. Demikianlah Kami keluarkan orang-orang yang mati supaya kamu mengambil pelajaran.” (Al-A’raf: 57).
Ghamama juga melambangkan kekuatan doa. Dalam sejarah, salat hujan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad di Masjid Ghamama menjadi bukti nyata akan kekuatan doa dalam memohon kebaikan dan berkah dari Allah.
Nabi Muhammad dan para sahabatnya berdoa dengan tulus dan penuh keyakinan, sehingga Allah mengabulkan doa mereka dengan mengirimkan hujan sebagai karunia-Nya.
Kejadian ini mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya berdoa dengan sungguh-sungguh, percaya bahwa Allah mendengar dan mengabulkan doa hamba-Nya yang tulus.
Dalam konteks ini, Ghamama mengajarkan saya untuk mempercayai kekuatan doa dan menghidupkan iman yang kuat.
Ketika kita dihadapkan dengan kesulitan atau tantangan hidup, kita diingatkan untuk memohon pertolongan Allah dengan sungguh-sungguh, meyakini bahwa Dia adalah sumber kekuatan dan pembawa berkah dalam hidup. Dalam doa kita, kita bisa memohon ampunan, petunjuk, keberkahan, dan perlindungan dari Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Melihat Ghamama sebagai simbol keimanan dan kekuatan doa juga mengajarkan kita untuk berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Seperti awan yang mengalir dengan arah yang telah ditentukan oleh angin, kita sebagai hamba-Nya harus mengikuti kehendak-Nya dan percaya bahwa setiap peristiwa dalam hidup kita adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna.
Demikianlah renungan saya di depan masjid Ghamama, ketika saya sementara melakukan ziarah ke masjid yang ikonik ini.
Ghamama menjadi simbol keimanan dan kekuatan doa dalam agama Islam. Mengingatkan saya akan kebesaran Allah dan kuasa-Nya dalam memberikan berkah dan kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari, Ghamama mengajarkan saya untuk mempercayai kekuatan doa.
Madinah, 1 Mei 2023
Leave a Reply