April 16, 2023 in Catatan Harianku, Uncategorized

Hadiah Buku Karya Nyata Literasi Menulis

Post placeholder image

Hadiah Buku
Karya Nyata Literasi Menulis

Oleh Telly D

Orang tua dan buku, tumpuan kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan (Telly D)

Hubungan orang tua dan anak adalah hubungan yang penuh dengan cinta dan kasih sayang yang tulus. Seperti sebuah tali yang terjalin erat, kebersamaan yang selalu dihabiskan bersama membuat kita merasa aman, nyaman, dan selalu memiliki tempat untuk kembali.

Di saat suka maupun duka, orang tua selalu ada di sisi kita, memberikan dukungan dan membimbing kita dalam setiap langkah hidup. Kehadiran orang tua adalah anugerah yang tak ternilai harganya, sebuah keistimewaan yang patut kita syukuri dan pelihara sepanjang hidup.

Tak mengherankan jika orang menuliskan keistimewaan hubungan orang tua dan anak itu dalam sebuah buku.

Beberapa contoh penulis yang menulis tentang hal ini antara lain.
Barack Obama: Mantan Presiden Amerika Serikat yang menulis buku otobiografi berjudul “Dreams from My Father,” yang memuat kisah tentang ayahnya yang berasal dari Kenya.

Maya Angelou: Penulis dan penyair asal Amerika Serikat yang menulis otobiografi berjudul “I Know Why the Caged Bird Sings,” yang menggambarkan kehidupannya yang penuh tantangan serta hubungannya dengan ibunya.
Frank McCourt: Penulis asal Irlandia-Amerika yang menulis buku otobiografi berjudul “Angela’s Ashes,” yang mengisahkan tentang masa kecilnya di Irlandia dan hubungannya yang rumit dengan ayahnya.

Maxine Hong Kingston: Penulis Amerika Serikat keturunan Tionghoa yang menulis buku otobiografi berjudul “The Woman Warrior,” yang membahas tentang hubungannya dengan ibunya dan neneknya.

Jeannette Walls: Penulis asal Amerika Serikat yang menulis memoir berjudul “The Glass Castle,” yang mengisahkan tentang kehidupannya yang sulit dan hubungannya dengan ayahnya yang eksentrik.

Namun, bukan hanya penulis terkenal saja yang dapat menulis tentang hubungan istimewa dengan ayah dan ibunya. Saya juga memiliki semangat yang sama dengan penulis hebat itu.

Menulis tentang hubungan saya dengan ayah dan ibu, dan menjadikan sebuah hadiah buku.

Hadiah buku adalah hadiah istimewa diberikan pada hari istimewa “Kepala Bukan Ekor (2019)” hadiah untuk ulang tahun ayah. Symphoni yang Indah (2010)” hadiah untuk ulang tahun ibu. “Kenangan dan Doa: Bias Perkawinan 50 Tahun (2004)” hadiah perkawinan emas ayah dan ibu. “Ibu adalah Sekolah (2013)” untuk peringatan 1000 hari meninggalnya ibu.

Saya pun juga masih memiliki puluhan tulisan lepas tentang ayah dan ibu yang secara berkala saya tulis dan berikan sebagai hadiah kepada keduanya.

Menghadiahkan buku atau tulisan sebagai hadiah yang istimewa memerlukan persiapan agar tulisan itu jadi spesial dan bermakna. Hadiah buku bukan hadiah yang tiba-tiba saja bisa diadakan.

Saya mesti memilih topik yang tepat. Sehingga tulisan bisa bercerita tentang momen-momen indah bersama orang tua atau tentang nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua kepada saya.

Isi tulisan juga saya rencanakan dan pikirkan bagaimana menyusun kalimat sehingga terlihat lebih menarik dan berkesan.

Saya harus menulis jujur dan terbuka sehingga tulisan-tulisan saya dapat mengekspresikan perasaan saya yang terdalam. Saya tentu harus menulis dengan hati yang tulus dan ikhlas.

Saya menggunakan bahasa yang mudah dipahami orang tua. Saya menghindari menggunakan istilah atau bahasa yang terlalu teknis sehingga tulisan saya dapat dinikmati dengan baik.

Demikian juga saya mencetaknya dengan rapi, menggunakan kertas yang bagus dan memilih font yang tepat agar terlihat lebih menarik. Tulisan dan cetakan yang rapi terlihat lebih estetik.

Dengan melakukan persiapan yang detail dan teliti di atas, hadiah tulisan saya untuk orang tua terlihat lebih spesial dan berkesan.

Untuk dapat melakukan itu saya memerlukan waktu yang tidak sedikit. Namun, dengan melihat reaksi haru dan kebahagiaan orang tua menerima hadiah itu, rasanya semua kelelahan menyelesaikan tulisan itu ikut larut dalam kebahagiaan.

Saya melihat air mata haru mengalir di mata ibu saya dan senyuman bahagia di wajah ayah saya saat mereka membaca tulisan tersebut. Mereka merasa tersentuh dan terharu dengan kata-kata yang saya tuangkan dalam tulisan tersebut, dan merasa dihargai sebagai orang tua yang telah memberikan segalanya untuk saya selama ini.

Saya merasa senang dan puas bisa memberikan hadiah istimewa. Saya tahu betapa sulitnya perjuangan mereka dalam mendidik dan membesarkan saya sehingga saya bisa menjadi seperti sekarang.

Melalui tulisan ini, saya menyampaikan rasa terima kasih dan cinta yang tak terhingga kepada mereka. Saya berharap hadiah ini bisa menjadi bukti nyata dari apresiasi saya terhadap perjuangan mereka.

Bagi saya sendiri memberikan hadiah tulisan kepada orang tua memiliki keistimewaan tersendiri. Selain dapat mengungkapkan perasaan dan apresiasi yang sulit diucapkan, hadiah ini juga menjadi warisan berharga yang bisa dijaga dan diingat selamanya.

Saya percaya bahwa tulisan saya akan menjadi kenangan indah bagi keluarga kami dan menjadi inspirasi untuk terus menghargai dan mencintai satu sama lain.

Biasanya hadiah buku itu saya serahkan sendiri untuk menunjukkan rasa terima kasih saya dengan memberikan pelukan atau ciuman kepada mereka.

Saya membisikkan bahwa betapa berharganya dia bagi saya, dan betapa penting peran mereka dalam hidup saya. Saya ucapkan sambil berterima kasih atas dukungan dan dorongan mereka dalam menumbuhkan minat dan bakat menulis saya.

Selanjutnya, kami membaca tulisan itu bersama-sama dan mendiskusikan hal-hal yang menarik dan berkesan dengan mereka. Saya selalu sabar menunggu dan memberikan kesempatan pada orang tua untuk memberikan tanggapan mereka tentang tulisan saya. Orang tua saya selalu mengomentari memuji bahkan kadang mengeritiknya. Saya menerima kritik atau saran dari orang tua, karena itu akan membantu saya untuk terus berkembang dalam menulis.

Saya jadi memahami bahwa memberikan hadiah tulisan pada orang tua dapat memiliki manfaat besar, dapat memperkuat hubungan dan mempererat ikatan keluarga.

Hal ini karena hadiah tulisan tersebut menunjukkan bahwa saya menghargai dan menghormati orang tua dan merasa bersyukur atas semua yang telah mereka lakukan.

Tulisan saya juga dapat memperkuat budaya literasi dan kecintaan terhadap membaca dan menulis di dalam keluarga. Dengan membuat tulisan tentang orang tua, saya merangsang minat keluarga untuk menulis dan membaca lebih banyak.

Selain itu, orang tua saya dapat memperlihatkan hadiah tulisan tersebut kepada teman-teman dan keluarga lainnya, sehingga dapat memotivasi mereka untuk melakukan hal yang sama.

Hadiah tulisan juga dapat memberikan manfaat untuk generasi selanjutnya. Saya dapat memperlihatkan hadiah tulisan tersebut kepada anak-anak saya di masa mendatang, sehingga dapat memberikan contoh dan memperkuat nilai-nilai keluarga seperti menghargai dan menghormati orang tua, budaya literasi, dan kecintaan terhadap membaca dan menulis.

Di beberapa budaya, penghargaan terhadap orang tua sangat dihargai dan dianggap sebagai nilai yang mendasar. Dalam masyarakat modern yang semakin individualis, nilai-nilai ini mungkin mulai tergerus.

Oleh karena itu, memberikan hadiah tulisan tentang orang tua dapat menjadi cara yang efektif untuk mengingatkan kita tentang pentingnya penghargaan terhadap orang tua dan nilai-nilai tradisional lainnya.

Selain itu, memberikan hadiah tulisan tentang orang tua juga dapat mempromosikan budaya literasi dan kecintaan pada menulis di kalangan masyarakat.

Penghargaan pada orang tua dapat meningkatkan ikatan keluarga, membantu mengurangi ketegangan dan konflik dalam keluarga, dan membantu memperkuat solidaritas keluarga. Oleh karena itu, memberikan hadiah tulisan tentang orang tua bukan hanya memberikan manfaat individu, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif pada tingkat sosial dan budaya yang lebih luas.

Orang tua dan buku, satu harmoni abadi mendidik dan memberi makna, dalam hidup yang berwarna, tak akan tergantikan oleh teknologi yang modern.

Akhirnya yang dapat saya katakan orang tua dan buku, dua pilar pendidikan yang tak tergantikan. Mereka mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan membentuk karakter. Memberi bekal untuk menghadapi dunia dengan bijaksana dan cerdas.

Makassar 30 Maret 2023




One Comment

  1. March 25, 2024 at 6:25 pm

    Isaiah Hestand

    Reply

    great article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree