February 2, 2023 in Catatan Harian Nadhira, Uncategorized

Tasyakuran Aqiqah & Tahnik Kelahiran Nadhira

Tasyakuran Aqiqah & Tahnik
Kelahiran Nadhira

Oleh Telly D

Ahad, 6 November 2022
Hari ini dilakukan Tasyakuran Aqiqah dan Tahnik kelahiran Nadhira. Kegiatan itu dilakukan di rumah induk keluarga kita, di Jalan Monumen Emmy Saelan III/27 Makassar, Indonesia.

Aqiqah adalah wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya berupa kelahiran seorang anak. Aqiqah atau menyembelih hewan saat kelahiran adalah sebagian dari fiqih ibadah.

Melaksanakan aqiqah berarti meneladani dan mengikuti sunnah dari Rasulullah SAW, dan meneladani wujud pengorbanan kepada Allah SWT seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim.

Aqiqah juga dipahami sebagai melepaskan status anak yang tergadai, karena anak yang baru lahir kalau belum diaqiqahi statusnya adalah tergadai.

Aqiqah merupakan sarana memberikan berita baik tentang kelahiran anak kepada tetangga sekaligus memberikan informasi tentang nasab anak agar tidak terjadi persangkaan buruk oleh para tetangga.

Nadhirah di peraduan pelaksanaan Aqiqah. Foto: Dokumen Pribadi

Sesungguhnya waktu yang dianjurkan oleh Agama Islam untuk melakukan aqiqah ada pada hari ke-tujuh kelahiran seorang anak bayi. Namun, pada hari itu Nadhira masih di Paramount Hospital, lebih tepatnya dalam ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) bahkan masih dalam kondisi berjuang untuk menormalkan kerja paru-parumu untuk bisa bertahan hidup.

NICU adalah ruang perawatan yang disediakan khusus untuk bayi yang baru lahir karena kondisi kritis. Di dalam ruangan ini, ada tim medis memantau perkembangan kesehatan bayi setiap saat.

Menunggu kondisi Nadhira normal, juga menunggu kedatangan nenek Sa’ada dari Singapura yang baru tiba pada tanggal 3 November 2022. Aqiqah ditunda sampai waktu yang tepat bagi kondisi badan dan kesehatanmu untuk dilakukan.

Ibunda Zieha keluar rumah sakit pada hari ke-4 setelah melahirkan, yaitu pada tanggal 14 Oktober 2022, kamu keluar rumah sakit nanti pada tanggal 22 Oktober 2022.

Nadhira nginap selama 12 hari, dan 8 hari sendiri tanpa ayahbunda di NICU Paramount Hospital, walaupun ayahbunda bolak balik menjeguk untuk memantau perkembanganmu di rumah sakit. Kamu tetap bayi yang pemberani sendiri dan tangguh sejak lahir.

Akhirnya nenek Ina, kakek Ida, dan nenek Sa’ada bersama ayahbundamu sepakat menetapkan aqiqahmu pada tanggal 6 November, yaitu pada hari ke-26 kelahiranmu.

Acara Pelaksanaan Aqiqah. Foto: Dokumen Pribadi

Direncanakan Tasyakkuran aqiqah ini mengundang sekitar 150-200 orang keluarga dan tetangga dekat di lingkungan rumah kita. Menyembelih seekor kambing dengan niat aqiqah dan pemotongan rambut anak bayi, kemudian memberi sedekah makanan untuk jumat berkah sebanyak 100 pack ke rumah baca tahfidz Alqur’an.

Banyak persiapan yang dilakukan menjelang acara itu. Ayah ifat sibuk mempersiapkan undangan dan mengedarnya, mempersiapkan kursi, meja, tenda di halaman rumah, mencari kambing untuk disembelih aqiqah, menetapkan orang yang akan memotret, menyiapkan sound system dan sebagainya.

Pengguntingan rambut oleh Puang Bapak. Foto: Dokumen Pribadi

Puang Ina menata ruangan dalam rumah untuk menerima kedatangan tamu, memesan cathering makanan dan kue tradisional untuk mengisi bosara, mempersiapkan pengaji dan pembaca barasanji dan mempersiapkan acara yang akan dilakukan termasuk memastikan kehadiran pemegang peran acara.

Pengguntngan rambut oleh nenek Puang Ina. Foto: Dokumen Pribadi

Untuk itu, Puang Ina membuat panduan acara aqiqah dengan tujuan memandu orang dalam melakukan acara ini sehingga berjalan sesuai keinginan. Ini kebiasaan baik yang keluarga kita miliki, yaitu mendokumenkan semua aktivitas yang dilakukan. Saya yakin tidak semua orang melakukannya.

Jika nanti Nadhira sudah besar dan ingin mengetahuinya, Nadhira bisa membaca dokumen itu sehingga tahu detail acara ini termasuk berapa biaya yang dikeluarkan dan siapa penyandang dana dalam acara ini.

Semua orang sibuk untuk menyukseskan acara ini. Nenek Sa’adah tak mau ketinggalan, terlibat memasak makanan dan kue menu favorit keluarga Singapura. Tidak menyerah dengan kondisi dapur nenek Ina yang tidak sama fasilitasnya dengan dapur yang ada di Singapura, sehingga ada beberapa alat dan bahan yang mesti diadakan sendiri.

Nadhira dan Ayah Bunda. Foto: Dokumen Pribadi

Ibunda Zieha lain lagi yang dipersiapkan. Sibuk mempersiapkan pelaminan yang menjadi peraduanmu tidur ketika dilakukan aqiqah ini, tempatmu menerima tamu yang datang.

Pelaminan itu indah, menjadi pusat perhatian, menarik orang mampir di situ melihatmu dan berfoto denganmu. Mengagumi foto kecilmu yang dibingkai bersama cetakan tangan dan kaki kecilmu yang juga dibingkai di samping pelaminan itu.

Rangkaian acara seremonial Aqiqah dimulai pagi pukul 08.00 – selesai. Acara pembukaanya dimulai dengan pengajian ayat suci Alqur’an, barasanji, pengguntingan rambut, permakluman nama yang diberi oleh Ayah-Ifat. Doa bersama dan ucapan terima kasih oleh Puang Bapak. Acara ditutup dengan santap siang bersama.

Kakek Ida, Nenek Puang Ina & Nadhira. Foto: Dokumen Pribadi

Seluruh rangkaian acara berjalan dengan sukses. Tamu yang diundang secara umum hadir semua, makanan yang dihidangkan dinikmati dengan baik, sisanya masih dibagi ke beberapa keluarga dan lingkungan.

Kita semua sangat berbahagia. Momen itu kita abadikan dengan foto-foto keluarga. Kamu tidur sepanjang acara ini tidak terganggu dengan apa yang dilakukan.

Cucuku Nadhira
Kelahiran Nadhira memberi kebahagiaan dan kegembiraan pada Nenek Ina dan keluarga besar kita. Aqiqah adalah bentuk kegembiraan dan upaya membagikan kegembiraan itu.

Keluarga Besar yang Hadir pada Aqiqah. Foto: Dokumen Pribadi

Nenek Ina menjadikan aqiqah sebagai momen berbagi untuk menghilangkan sifat kikir, bakhil dan pelit. Kemudian berharap menumbuhkan bukan saja murah hati dan dermawan namun sekaligus dapat mempererat tali persaudaraan serta silaturahmi. Bahkan lebih jauh meningkatkan rasa solidaritas karena menumbuhkan cinta terhadap sesama muslim.

Tidak bisa dihitung nilai dan manfaat aqiqah bagi kita. Keluarga berkumpul disertai dengan pembacaan Alqur’an 30 juz, pembacaan yasin dan tahlil, doa-doa, dan lain sebagainya.

Meningkatkan rasa cinta ibadah, mendapat pahala dan dukungan doa menjadi anak shalehah yang patuh pada agama dan orang tua.

Betapa bersyukurnya kita dapat melakukan amalan ibadah ini.

Cucuku
Nenek Ina selalu berupaya melakukan tahapan hidupmu sesuai tuntunan agama kita dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu Nenek Ina punya keberanian dan merasa layak menengadah tangan berdoa untuk mendapat keberkahan dan ridha Allah.

Puang Ina yakin hanya dengan berupaya keras yang disertai ridha Allah, hidupmu akan menuai keberhasilan dan berlimpah keberkahan.

Makassar, 6 November 2022




One Comment

  1. March 25, 2024 at 5:02 pm

    Wilford Kaufman

    Reply

    Outstanding feature

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree