January 31, 2023 in Catatan Harian Nadhira, Uncategorized

Tasyakuran Tujuh Bulanan

Tasyakuran Tujuh Bulanan
(Walimatul Hamli)

Oleh Telly D

Jumat, 26 Agustus 2022
Kehadiranmu dalam rahim ibunda Zieha semakin terlihat, perut ibunda semakin membesar. Nenek Ina sangat bahagia menanti kehadiranmu. Kehadiran seorang cucu yang sudah lama dinantikan.

Di Indonesia, kehamilan punya rangkaian tradisi yang dilakukan oleh berbagai suku yg ada. Tradisi yang dipelihara dari generasi ke generasi sehingga usianya sudah bertahun-tahun.

Salah satunya adalah tradisi syukuran tujuh bulanan. Sebutlah misalnya: Mitoni (Jawa), Mandi Manujuh Bulan (Kalsel), Mambosui (Batak), dan ada juga Mappasili dan Maccera Wettang (Bugis).

Bunda Zieha dan Ayah Ifat. Foto: Dokumen Pribadi


Sebenarnya berdoa untuk keselamatan, tidak perlu menunggu sampai adanya momen 7 bulanan ini. Berdoa bagi keselamatan kamu telah dilakukan kapan saja. Namun, meneruskan tradisi yang ada dalam keluarga besar kita, selama tidak menyalahi syariat Islam dapat saja dilakukan selama mampu menghindari perbuatan tathayyur.

Dalam hukum Islam diperbolehkan melakukan tradisi yang baik, tertuang dalam hadits yang bersumber dari sahabat Nabi Muhammad SAW, Ibnu Mas’ud.

مَا رَآَهُ الْمُسْلِمُوْنَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ حَسَنٌ وَمَا رَآَهُ الْمُسْلِمُوْنَ سَيِّئاً فَهُوَ عِنْدَ اللهِ سَيِّءٌ.

Abdullah bin Mas’ud berkata: “Tradisi yang dianggap baik oleh umat Islam, adalah baik pula menurut Allah. Tradisi yang dianggap jelek oleh umat Islam, maka jelek pula menurut Allah.” (HR. Ahmad, Abu Ya’la dan al-Hakim).”

Saat usiamu menuju ke usia 7 bulan dalam rahim ibunda Zieha, maka dilakukan Walimatul Hamli yang merupakan acara tasyakuran yang bertujuan untuk mendoakan ibu dan kamu sebagai calon bayi agar sehat, dan selamat.

Pembacaan ayat suci Al-quran sebanyak 30 juz. Foto: Dokumen Pribadi


Mendoakan bayi dalam kandungan untuk keselamatan serta kebahagiaan hidupnya juga telah dijelaskan pada suatu hadits Rasulullah yang berbunyi:

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا، ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ

Artinya: “Sesungguhnya setiap orang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari (berupa sperma), kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari pula, kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari juga. Kemudian diutuslah seorang malaikat meniupkan ruh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menuliskan empat hal yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah dia menjadi orang yang celaka atau bahagia.”

Bisa disimpulkan dari hadits tersebut, para ulama pun menganjurkan untuk umat Muslim senantiasa memanjatkan doa kepada Allah SWT, agar janin serta ibu hamil dalam keadaan yang sempurna hingga nanti ketika bayi dilahirkan.

Pada acara itu nenek Ina dan kakek Ida, bersama dengan ayahbundamu mengundang semua keluarga besar, tetangga dan jamaah masjid dekat rumah bersama para ustadz dan tahfidz penghafal Alqur’an untuk menghadirinya.

Acaranya dipimpin langsung oleh kakek buyutmu Drs. H.M. Dachlan S. (Puang Bapak). Dimulai dengan pembacaan Alfatihah dan doa bersama untuk keluarga kita yang telah meninggal dunia, kemudian pembacaan Alqur’an dengan penamatan membaca 30 juz.

Kata pengantar/sambutan Puang Bapak yang menjelaskan maksud dan tujuan tasyakkuran ini dan diakhiri dengan zikir, shalawat Nabi, dan pembacaan doa-doa keselamatan.

Kata Pengantar dari Puang Bapak. Foto: Dokumen Pribadi


Dalam pengantar kata atau sambutan Puang Bapak menyampaikan hal sebagai berikut.

Kehamilan adalah salah satu anugerah terindah yang dirasakan oleh keluarga ini. Kehamilan adalah dambaan setiap suami isteri. Dengan kehamilan, berarti sesaat lagi akan hadir anggota keluarga baru yang harus diurus dan hal ini tentu saja akan meningkatkan tanggung jawab dari orang tuanya.

Kehamilan sendiri merupakan suatu proses yang terjadi selama kurang lebih 9 bulan, dimana bayi atau janin berada pada rahim. Kehamilan adalah amanah yang diberikan Allah. Amanah yang hanya diberikan pada orang tertentu yang dinilai dapat mengemban amanah menjadi orang tua.

Sebagai salah satu ungkapan syukur kepada Sang Maha Pencipta, maka pada hari ini kita berkumpul di rumah untuk memanjatkan rasa syukur atas usia kehamilan yang sudah melewati masa 6 bulan dan sekarang berada di bulan yang ke tujuh.

Syukuran ini juga menjadi salah satu ajang untuk berbagi dengan sesama. Salah satu acaranya adalah acara makan bersama dan juga pembagian sedekah makanan kepada anak yatim dan penghafal Alqur’an.

Syukuran ini juga diisi dengan melakukan zikir, pengajian, dan doa bersama untuk memohon doa dan berkah selama sisa masa kehamilan.

Kehamilan bersisa 2 bulan lagi untuk melahirkan secara normal. Saat untuk memanjatkan doa secara sungguh- sungguh, agar sisa masa 2 bulan kehamilan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya suatu masalah yang dapat mengganggu proses kehamilan dan juga proses persalinan.

Proses kelahiran merupakan salah satu proses yang krusial, karena dapat berdampak pada kematian baik pada bayi maupun orang tua dari bayi. Sangatlah penting untuk memohon berkah dan juga doa supaya proses kelahiran menjadi lebih lancar dan tanpa adanya hambatan.

Syukuran ini juga bertujuan untuk memohon doa dan berkah agar kelak anak yang nantinya lahir menjadi anak yang berbakti bagi orang tua dan juga keluarganya kelak. Menjadi anak yang shaleh atau shalehah yang mengangkat derajat orang tua dan keluarga serta anak yang berguna bagi agama, bangsa, dan negaranya.

Semua rangkaian syukuran seperti membaca Alqur’an, zikir bersama, atau menyantuni anak yatim adalah sunnah Rasulullah SAW.

Demikianlah pengantar kata Puang Bapak sebagai wakil dari keluarga yang punya hajatan syukuran ini. Puang Bapak menutupnya dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan para tamu dan mohon maaf jika ada kesalahan dan kehilafan.

Suasananya hangat dan membahagiakan. Ini acara keluarga yang pertama dilakukan selama pandemi Covid-19 dengan mengundang orang luar dari keluarga besar di rumah kita.

Acara ini mengusir rasa tertekan selama melakukan isolasi pandemi Covid-19. Kegembiraan itu juga diwujudkan dengan membagi-bagikan sadekah Jumat ke fakir miskin dan penghafal Alqur’an dari rumah tahfidz yang ada di dekat lingkungan rumah kita.

Keluarga besar kita menyambut kehadiranmu dengan suasana keluarga yang bahagia dan damai. Kami percaya bahwa jika kami bahagia dan selalu tersenyum terutama ibunda Zieha yang mengandungmu, kamu akan terlahir dengan karakter yang bahagia dan suka tersenyum.

Semua memberi dukungan pada ibunda Zieha karena menyadari beratnya menjalani kehamilan ini. Sembilan bulan tentu penuh dengan perjuangan. Namun akan terbayar saat kamu sang buah hati telah terlahir di dunia ini.

Dukungan dari keluarga. Foto: Dokumen Pribadi


Kami bersiap untuk memberikan yang terbaik buatmu, bersiap menjadi pendamping seumur hidupmu. Sekarang kamu masih dalam rahim ibumu, kamu menyatu dengan tubuh ibumu dan ketika kamu lahir kamu akan menyatu dengan jiwa-jiwa kami yang meyayangimu.

Makassar, 26 Agustus 2022




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree