December 30, 2022 in Catatan Harian Nadhira, Uncategorized

Nadhira, Anak Dara Pattinroang

Nadhira, Anak Dara Pattinroang
Oleh Telly D

Anak dara pattinroang, julukan ini diucapkan oleh Puang Do kepada Nadhira. Anak dara Pattinroang berarti anak gadis tukang tidur atau putri tidur. Julukan ini diberikan ketika Puang Do kesal melihat foto Nadhira yang di share di grup Whatshap keluarga Tompo Tikka selalu dengan mata terpejam karena tidur.

Semua orang yang ada di grup keluarga juga ikut mengeluh melihat foto-foto Nadhira dengan mata terpejam. Memandang wajahmu yang mungil memang kurang sempurna tanpa melihat mata Nadhira terbuka. Namun, hanya Puang Do yang bereaksi spontan dan ekstrim begitu.

Apakah Puang Do sangat terobsesi dengan mata adalah jendela jiwa, sehingga jika mata Nadhira terpejam Puang Do kesulitan mengetahui rahasia jiwa Nadhira yang terdalam.

Puang Do dengan anak dara pattinroang. Sumber : Dokumen Pribadi

Puang Ina merasa tidak sepenuhnya begitu. Puang Do, berkepentingan memastikan apakah Nadhira memiliki mata “Bolla mata Katombong?’’

Puang Do ingin menemukan bolla mata katombong pada mata yang Nadhira miliki. Jika kesamaan itu ada maka Puang Do dapat mengklaim Nadhira adalah cucu Puang Do, mewarisi Bolla mata katombong yang hanya Puang do yang memilikinya.

Ikan Katombong, Sumber : Dokumen Pribadi

Diskusi tentang Nadhira mirip siapa memang sangat serius ketika Nadhira baru saja lahir. Keluarga serius dan sibuk mencocok-cocokkan Nadhira mirip siapa. Kecocokan dengan mata katombong sangat diperlukan, apalagi ketika itu Nadhira memiliki garis mata yang panjang, sangat dicurigai biji matanya mata katombong.

Bola mata katombong adalah kondisi khas mata yang dimiliki oleh ikan katombong. Berbiji mata yang lebih besar dari ukuran normal, bulat dan letaknya agak terdorong ke depan.

Karena besarnya, maka jika mata dipejamkam tidak semua biji mata dapat tertutup dengan kelopak mata. Seseorang yang memandang dengan Bolla mata katombong seperti terbelalak atau memplototi orang, terkesan sementara marah campur sedikit menakutkan.

Dulu Puang Mama (nenek buyutmu) suka bermain-main jika berkomunikasi dengan Puang Do dengan berpura-pura memalingkan wajahnya atau menutup mata Puang Do dengan telapak tangan sebagai reaksi takut dengan mata melotot itu.

Cerita Bolla mata katombong punya kenangan indah pada masa kecil. Jika Puang Do berulah yang lebih dari anak normal maka Puang Ina bersaudara punya rem untuk menghentikannya dengan mendendangkan syair pendek ini serentak.

‘’Bolla matanna katombong e
Mapakka-pakka ekkona bolue
Mata lajang e, nakenna bosi’’…dan seterusnya.

Syair ini yang mengingatkan kepada Puang Do bahwa sesungguhnya dirinya masuk kategori ikan (katombong) sama dengan ikan yang lain (bolu, lajang) sehingga mesti menjaga sikap jika mau hidup berdampingan dengan para manusia seperti kami bersaudara.

Setiap mendengar syair ini, reaksi Puang Do ngakak sejadi-jadinya memaklumi kelemahan yang dia miliki. Syair Bolla Mata Katombong, adalah mantra suci untuk menguapkan semua ke’liar’an ulah atau kenakalan yang Puang Do miliki di masa kecil.

Tidak ada seorangpun yang meramal bahwa dalam perjalanan selanjutnya mata bolla itu berkembang menjadi daya tarik utama Puang Do, indah dan punya daya pesona yang tinggi. Jangan pernah meremehkan hal yang kecil.

Bolla mata katombong melahirkan julukan baru “cowo masuk final” yang diberikan oleh para peminat wanita Puang Do ketika masa cinta monyet mulai berkembang.

Puang Bapak pun mempersoalkan mata Nadhira yang selalu terpejam. Pada acara tasyakkuran aqiqah kelahiran Nadhira, Nadhira tertidur dengan nyenyak sepanjang seremonial itu.

Nadhira masih tertidur pulas. Sumber Dokumen Pribadi

Bagaimana keluarga berkomunikasi dengan Nadhira jika matanya tertutup terus? ‘’Buka matamu nak, lihat Puang Bapak,” bujuk Puang Bapak di antara dengkur halusmu yang tidak bisa diganggu, sambil menggelitik halus telapak kaki Nadhira yang kecil.

Ketika itu terasa betapa pentingnya mata, tidak sekedar indera yang dapat dipakai melihat. Namun juga dapat digunakan untuk berkomunikasi.

Usia Nadhira yang dalam hitungan hari tentu belum mampu untuk berkata-kata. Mulut atau lidah bisa diam tidak berkata-kata namun jika mata Nadhira terbuka, mata bisa mengirim isyarat atau tanda-tanda dalam tatapan mata atau kedipan mata untuk mengungkapkan emosi yang Nadhira miliki.

Lain halnya dengan Puang Ina, Nadhira yang selalu tidur justru melegakan Puang Ina. Nadhira membutuhkan tidur sama halnya dengan membutuhkan minum susu, rasa nyaman, atau bermain untuk bertumbuh dengan baik.

Nadhira diusia 0-3 bulan ini membutuhkan tidur sebanyak 14-17 jam perhari. Waktu tidur memainkan peran penting terhadap perkembangan kognitif Nadhira, yaitu kemampuan untuk berpikir dan memahami, mengolah informasi, belajar bahasa, dan lain sebagainya.

Dampak dari kurang tidur ini akan terlihat ketika usia sekolah. Kurang tidur bisa membuat anak-anak kurang konsentrasi dalam belajar, bersikap nakal, depresi, hingga hiperaktif.

Nadhira masih tertidur pulas. Sumber : Dokumen Pribadi

Agar Nadhira bisa tidur berkualitas yaitu tidur nyenyak, lelap sesuai waktu yang dianjurkan maka ibunda Nadhira setiap hari dengan penuh dedikasih melakukannya.

Nadhira dimandikan dengan air hangat ditambah dengan usapan lembut penuh kasih sayang. Nadhira menjadi tenang, santai, dan relaks.

Nadira bayi yang suka dimandikan, tidak pernah menangis, bahkan menikmatinya dengan cara menghentak-hentakkan kaki dan tangan di air.

Beberapa kejadian, jika Nadhira dimandikan justru tertidur nyenyak menikmati air mandi yang hangat itu. Nadhira bayi yang bisa mandi sambil tidur. Lucu sekali melihat Nadhira di bolak balik dibersihkan badannya disabun dengan mata tetap tertutup. Julukan Anak dara pattinroang sangat tepat jika sudah begini.

Sesudah mandi, badan Nadhira dipijat sambil diberi minyak telon atau minyak kayu putih, dipakaikan bedak, dipilihkan pakaian dan selimut yang lembut dan halus. Nadhira dibedong dengan selimut itu, dipastikan perutnya kenyang sehingga kelaparan tidak mengganggu jam tidur.

Kemudian memastikan Nadhira tidur dengan ruangan yang pencahayaannya redup, tenang dan sejuk, ini kondisi yang membuat Nadhira bisa menikmati tidur 2-3 jam.

Nadihira selalu memilih tidur dalam gulungan selimut (bedong) persis kepompong kupu-kupu, hanya kepala yang terjulur keluar, mendengkur dengan irama yang halus dan badan dengan posisi miring ke kiri, mulut sedikit terbuka.

Sekali-sekali Nadhira membuka mata, bahkan kadang bangun untuk tersenyum-senyum sendiri. Puang Ina senang kamu dapat menikmati tidur tanpa gangguan.

Jika Nadhira tidur lelap maka hormon pertumbuhan (growth hormone), prolaktin dan kortisol akan aktif. Fungsi hormon ini merangsang pertumbuhan tulang panjang, tulang rawan dan jaringan lunak Nadhira, termasuk mengatur metabolisme tubuh juga otak, memperbaiki sistem syaraf dan meningkatkan imunitas.

Pengeluaran (sekresi) hormon ini mencapai puncaknya dalam 5 tahun pertama kehidupan Nadhira. Itulah saat terjadinya apa yang disebut pacu tumbuh otak (brain growth spurts).

Selain memicu pertumbuhan badan, hormon pertumbuhan juga membuat tubuh memperbarui sel-sel di seluruh tubuh. Mulai dari sel kulit, sel darah, dan sel neuron di otak.

Proses pembaruan sel lebih cepat terjadi pada waktu tidur dibanding saat bangun. Sementara itu, saat fase tidur aktif (REM) proses aliran darah meningkat cepat ke otak sehingga Nadhirah dapat tumbuh optimal.

Tidur memang tidak berpengaruh langsung terhadap kecerdasan Nadhira. Tidur cukup saja tidak otomatis membuat Nadhira pintar, yang benar tidur cukup membuat fisik dan mental Nadhira lebih kondusif. Kondisi inilah yang berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Secara garis besar, Nadhira dapat berpeluang jadi lebih cerdas apabila kebutuhan tidurnya tercukupi.

Demikian harapan ayah dan bundamu sehingga kami tidak pernah mengusik tidur pulasmu, dedikasih awal kami berjuang agar Nadhira bisa tidur dengan kualitas yang baik. Mencapai durasi waktu yang terbaik, karena ingin Nadhira bertumbuh juga dengan kualitas yang baik.

Ayah dan bundamu bersama Puang Ina dan Puang Ida tidak pernah ingin Nadhira menjadi seperti kami, tapi kami ingin Nadhira bertumbuh menjadi lebih baik dari kami. Kami tahu mustahil menjadi orang tua yang sempurna, namun kami akan berusaha untuk menjadi orang tua terbaik bagi anak dan cucu kami Nadhira.

Makassar, 22/11/22




14 Comments

  1. January 3, 2023 at 6:22 am

    Miradiyah

    Reply

    Selamat datang di dunia ini nak Nadhira. Tidurmu saja sudah begitu menggemaskan. Hehe

  2. January 2, 2023 at 12:54 pm

    Rusnah

    Reply

    Masyaa Allah, cucu yang menggemaskan Bunda. Semoga kelak menjadi anak sholehah. Tulisan Bunda sangat menginspirasi dan sarat dengan makna Di awali dengan bahasa yang ringan berupa narasi kemudian dipadukan bahasa yang ilmiah tentang manfaat tidur bagi bayi.

  3. January 1, 2023 at 12:09 pm

    Eni

    Reply

    Sesuai julukannya, Ayah Ibunya duduk di pelaminan, suara gendang bertalu-talu mengiringi prosesi acara Mapparola, si kecil Nadhira anteng-anteng saja tidur di keretanya

  4. January 1, 2023 at 11:42 am

    Edow

    Reply

    Adek kecil lucu. Sepertinya anak bayi kecil rata-rata tukang tidur. Bahkan beberapa saat tidur sangat tidak terpengaruh dengan sekitarnya, walaupun bising sang bayi lucu tetap nyenyak

  5. January 1, 2023 at 9:13 am

    Muhammad Helmi

    Reply

    Sangat menggugah saya untuk menuliskan cerita tentang cucu saya fira.

  6. January 1, 2023 at 5:09 am

    Daeng ardi

    Reply

    Rasanya masih pingin lanjut baca terus, tulisan kayak berirama merdu yg membuat kita tidak bosan untuk terus menikmatinya. Selamat datang putri mata katombo di dunia yang penuh tantangan ini, semoga kelak jadi anak yang membanggakan kedua orangtuanya. Aamiin

  7. January 1, 2023 at 4:47 am

    Roni Ramlan

    Reply

    Catatan yang renyah sekali Bu. Di samping menikmati setiap jengkal suguhan kalimatnya saya juga menengguk banyak ilmu di dalamnya. Mantap.

  8. January 1, 2023 at 4:35 am

    Ainun Farida

    Reply

    Luar biasa tulisannya, apa pun bisa menjadi ide untuk menulis

  9. January 1, 2023 at 12:25 am

    WYDA ASMANINGAJU

    Reply

    Nadhira yang selalu pulas menikmati harinya. Luar biasa Bunda tulisan yang sangat bermakna. Teriring do’a semoga cucunda selalu sehat menjadi anak sholehah..

  10. January 1, 2023 at 12:15 am

    Sumintarsih

    Reply

    Gemes lihat dedek bayi pakai baju adat. Semoga sehat selalu. Amin…

  11. December 31, 2022 at 11:59 pm

    Abdisita

    Reply

    MasyaAllah. Tidak sekedar tulisan tentang imutnya anak dara pattiroang tetapi juga tentang pentingnya membiarkan anak bayi berlama-lama tidur pulas agar tumbuh kembang nya optimal.

  12. December 31, 2022 at 11:53 pm

    Hajrah

    Reply

    Foto-fotonya sangat menggemaskan. Masya Allah. Semoga Nadhira tumbuh sehat, cerdas, solehah dan jadi kebanggaan keluarga. Aamiin

  13. December 31, 2022 at 11:53 pm

    Mukminin

    Reply

    Wow tulisan yg bagus tentang Cucu Nadhira yang di dalamnya ada ilmu tentang tidur bayi yang berpengaruh pada kesehatan jasmani dan kecerdasan. Mksih bunda Telly

  14. December 31, 2022 at 11:59 am

    Much Khoiri

    Reply

    Catatan tentang Nadhira ini bagus sekali. Mudah2an jadi mutiara bagi dirinya suatu saat kelak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree