December 1, 2022 in Resensi, Uncategorized

Resensi Buku : Menjerat Teror(isme), Eks-Napiter Bicara, Keluarga Bersaksi

Judul:Menjerat Teror (isme), Eks-Napiter Bicara, Keluarga Bersaksi
Penulis:Mukhzamila, Much Khoiri, Ahmad Bashri, Mohammad Syahidul Haq.
Penerbit:Uwais Inspirasi Indonesia
ISBN:978-623-277-733-5
Edition 1:2022
Ketebalan:xiv+240 halaman
Peresensi:Telly D

Pemahaman yang Menyesatkan

Niat baik untuk mewujudkan keadilan dan memperjuangkan agama Allah, dengan embel-embel jihad oleh Kelompok Radikal diselewengkan menjadi memerangi negara, kaum muslim yang tidak segolongan dan non-muslim.

Melalui pengakuan 15 eks-napiter dan kesaksian 4 anggota keluarga, dalam buku ini diungkapkan dengan sejelas-jelasnya  bahwa tindakan terorisme ada dan merupakan tindakan yang terencana, terorganisir, dan berlaku di mana saja, kapan saja  dan kepada siapa saja yang dia kehendaki.

Lebih lanjut dikatakan bahwa paham ini tumbuh dan berkembang di lingkungan sekitar kita, di depan mata. Menyasar orang atau keluarga dekat dan dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai kehendak yang melakukan.

Mulai dari alasan politik, ekonomi, bahkan sosial yang dibalut dengan doktrin agama dijadikan alasan untuk menanamkan paham yang penuh kebencian, merasa diri benar sendiri, jika tidak sepaham adalah musuh, dikafirkan bahkan sah (halal) dibunuh.

Aksinya dapat dilakukan secara individu, berkelompok, sehingga menimbulkan akibat fisik atau non fisik, berdampak luas dan sangat mengerikan.

Pemahaman yang sesat membunuh rasa kemanusiaan dan kewarasan berpikir. Doktrin yang kejam dan penuh kebencian, menimbulkan keberanian melakukan tindakan di luar batas kewarasan manusia. Keberanian melawan pemerintah dan membunuh sesama manusia.

Ungkapan-ungkapan para napiter, adalah pesan moral yang disampaikan dalam buku ini.

‘’Jangan mengikuti saya, jejak saya sesat.’’ Isyarat ini yang dideringkan di setiap akhir pengakuan eks Napiter. Waspadalah, karenan cara merekrut jaringan kelompok telah menyasar melalui kontak di medsos melalui website, media sosial dan messanger.

“Saya rasa siapa pun bisa terkena, selama mereka tidak luas pandangan agamanya. Mereka yang sempit pemahaman agamanya meskipun secara keilmuan pandai, lulusan perguruan tingg dalam atau luar negeri, alumni pondok pesantren bahkan penghafal Alquran pun tidak ada jaminan tidak terjerumus.

‘’Jangan terlalu mudah percaya dengan orang yang belum di kenal meskipun ia memiliki kedalaman ilmu agama.’’

‘’Jangan mudah terpancing dengan gerakan mengatas namakan agama. Jangan percaya embel-embel jihad sebab   makna jihad diselewengkan menjadi perang.”

Eks Napiter juga mengakui ketika berada di titik balik kembali ke NKRI dan taat Pancasila dan UUD45. Melalui pemahaman Islam menyeluruh sebagai Rahmatan lil alamin, pemahaman berbeda-beda tanpa mengkultuskan satu pemahaman yang paling benar.

Menyadari tidak ada manfaat hidup dalam kebencian dan kekerasan selain kesengsaraan, penderitaan keluarga lahir dan batin, keluar masuk penjara dan ketakutan yang sangat mencemaskan setiap saat.

Keistimewaan buku ini, banyak hal yang bisa dipelajari dari pengalaman para napiter ketika mulai mengenal dan masuk ke dalam paham tersebut.

Bagaimana mereka dicuci otak, didoktrinasi berbagai informasi radikal. Membangun rasa semangat amaliah dengan melakukan kekerasan dan bahkan pengeboman kepada orang lain dianggap sebagai perjuangan. Termasuk ikut dan membiayai diri sendiri memanggul senjata di pertempuran Suriah.

Namun kelemahannya dapat dimanfaatkan oleh pembaca yang ingin bergabung masuk dalam kelompok radikal ini atau digunakan oleh kelompok radikal untuk memperbaharui sistem perekrutan dan pembinaan anggota setelah mengetahui kelemahan yang ada.

Buku ini cocok bagi pemerintah dan semua kalangan orang dewasa. Bagi pemerintah dengan memahami akar persoalan dan beragam motif yang melatar belakangi, dapat merancang solusi yang lebih holistik dan strategi yang lebih tepat dalam menanggulangi terorisme.

Bagi generasi muda dapat lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap paham radikalisme dan terorisme. Mendorong generasi muda ini untuk menambah pengetahuan dan literasi, berpikir dan bersikap kritis terhadap informasi yang diterima. 

Bagi masyarakat umum, orang tua dan pendidik dapat menjadikan buku ini referensi untuk membentengi diri, keluarga, dan anak-anak bangsa agar tidak terpapar dengan doktrin radikalisme. Berperan aktif sejak dini mencegah tumbuh dan berkembangnya doktrin yang begitu memusuhi kemanusiaan.dan kemudian bagaimana harus bersikap pada eks napiter dan keluarga mereka.

*Telly D, adalah pencinta buku, pemerhati pendidikan, ibu dari tiga orang anak yang berdiam di Makassar.




19 Comments

  1. December 2, 2022 at 11:22 am

    Muhammad Natsir Ismail

    Reply

    Resensi buku Terorisme oleh Dinda Telly tentu berbeda resensi buku lainnya karena resensi kali ini dengan judul buku yg lagi digaumkan saat banyaknya korban dari istilah yg menakutkan yg diplintiir jihad yg tentu orang2 tahu jihad itu balasan tdk lain adalah surga tentu disinalah yg membuat orang tertarik tetapi karena kupasan Yg oleh dinda Telly yg dibumbui dgn kata2 bjak yg seakan terpropokasi kita utuk membaca lebih utuh dr buku aslinya.

  2. December 2, 2022 at 9:09 am

    Supardi Harun

    Reply

    Masya Allah ulasan yang luar biasa bu

  3. December 2, 2022 at 8:59 am

    Ari Susanah

    Reply

    Menarik sekali walaupun sepertinya bukan topik yang ringan. Namun saya perlu belajar membuat resensi yang keren seperti ibu Telly Daswatia ini.

  4. December 2, 2022 at 8:38 am

    Wyda Ayu

    Reply

    Awalmya dengan melihat judul terssa serem bunda ternyata mereka menyampaikan pesan moral. Terima kasih bunda ilmunys

  5. December 2, 2022 at 7:10 am

    Budiyanti

    Reply

    Resensi yang menarik. Tulisan yang mewakili buku yang keren. Terima kasih ilmunya Bu Telly.

  6. December 2, 2022 at 6:58 am

    Daeng ardi

    Reply

    Teringat beberapa tahun lalu.. teroris pelaku peledakan gereja katedral dekat lapangan Karebosi Makassar..rumah pelaku kebetulan tidak jauh dari rumah saya.. keseharian nya berprilaku agamis, rajin menyumbang ,tapi ternyata terpengaruh ajaran sesat..andaikan pelaku sempat baca buku ini.. pasti tidak akan terjadi..

    1. December 2, 2022 at 7:09 am

      Budiyanti

      Reply

      Resensi yang menarik. Tulisan yang mewakili buku yang keren. Terima kasih ilmunya Bu Telly.

  7. December 2, 2022 at 5:07 am

    Wijaya Kusumah

    Reply

    Buku yang keren

  8. December 2, 2022 at 4:35 am

    Abdisita

    Reply

    Masya Allah ulasan bunda Telly. Jelas,ringkas dan pas.

  9. December 2, 2022 at 4:05 am

    Abdullah Makhrus

    Reply

    mantabb sekali ulasannya. Penasaran sekali dengan cara penulis menggali informasi pada eks-napiter. kereeeeeen.

  10. December 2, 2022 at 3:43 am

    cahyati muchson

    Reply

    Resensi buku Bu Telly mampu menuntun pikiran pembaca dalam memahami isi buku. Good job

  11. December 2, 2022 at 3:16 am

    Sumintarsih

    Reply

    Pertama melihat buku ini di bazar buju Kopdar 1 RVL. Saya pikir ini buku berat, dari judulnya saja ngeri. Alhamdulillah bisa ngintip isinya dg jelas dari kupasan Bunda Telly. Terima kasih Bunda. Hebat untuk para penulis yang berani.

  12. December 2, 2022 at 2:29 am

    Susanto

    Reply

    Membaca tinjauan buku pada laman ini menggelitik pembaca untuk membaca lebih jauh, meskipun isi buku sudah dirangkum. Ulasan yang baik sekali.

  13. December 2, 2022 at 1:50 am

    Much Khoiri

    Reply

    Tinjauan buku yang berisi dan bergizi. Dengan membaca tinjauan ini, pembaca terbantu utk memasuki isi sebenarnya dari buku ini.

  14. December 2, 2022 at 1:50 am

    Hariyanto

    Reply

    Kelihatan buju yang berat tapi jadi ringan dibaca mengingat topiknya sekitar terorisme, jihad dan pemahaman pe.ikiran yang jarang dibahas. Penulis berusaja memahamkan tindakan yang salah akibat pemahaman yang salah yang diurai dari saksi hidup. Dan semuanyaberhasil dikupas dalam resensi kali ini oleh Bu Telly. Terimakasih Bu….tulisan mencerahkan

  15. December 2, 2022 at 1:31 am

    Abdullah Makhrus

    Reply

    Sangat menarik dan membuat saya jadi penasaran. Bagaimana teknik penulis mewawancarai para eks-napiter menceritakan pengalaman perjalanan hidupnya. Kereen Bu Telly D.

  16. December 2, 2022 at 12:47 am

    Hernawati

    Reply

    Mantap nian resensinya bunda Telly. Sehat dan bahagia selalu.

  17. December 2, 2022 at 12:35 am

    Mukminin

    Reply

    Alhamdulilah luar biasa RESENSINYA Bunda TELLY D.

  18. December 2, 2022 at 12:31 am

    Astuti

    Reply

    Wow sebuah resensi buku yang.ngeri- ngeri sedap..ambil judul yang ekstrem ys

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree