May 30, 2022 in Jelajah Nusantara, Uncategorized

Taman Nasional Komodo (4)

Taman Nasional Komodo (4)
Pulau Komodo Habitat Asli Dragon Lizard
Oleh Telly D


Pulau Komodo berada dalam kawasan Taman Nasional Komodo, terletak di ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menyebut nama pulau Komodo sama dengan menyebut tempat komodo hidup dan berkembang biak pada habitat aslinya.
Menurut data akhir, hingga pertengahan 2017, pulau ini masih dihuni sekitar +/- 5954 ekor yang ada di Pulau Komodo dan Pulau Rinca di TN Komodo).


Banyak yang mengetahui bahwa Taman Nasional Komodo masuk dalam 7 keajaiban dunia, namun tidak banyak yang mengetahui bahwa dari hasil voting yang diumumkan tahun 2011 Taman Nasional Komodo menempati tempat teratas.
Itu artinya mengungguli, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain. Keberadaan komodo sebagai binatang purba dan keaslian lingkungan kawasannya tentu yang menjadi penilaian utama.


Sesungguhnya, daya tarik utama pulau ini bukan hanya karena keberadaan komodo. Namun kehidupan bawah laut di Pulau Komodo tidak kalah indahnya. Ada 385 spesies karang indah, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau, berbagai jenis hiu, dan ikan pari.


Di pulau ini juga ada trekking menarik yang mengikuti jalur yang telah dirancang dan aman. Mendaki gunung Ara setinggi 538 m di atas permukaan laut selama 3 atau 4 jam. Bandingkan trekking yang ada di Pulau Rinca, hanya selama 1,5 jam.
Untuk tetap menjaga keaslian kawasan ini sehingga komodo tidak punah, maka pemerintah atau pengelola kawasan wisata ini juga menetapkan beberapa peraturan.


Untuk keamanan dan kenyamanan maka di mana-mana ada informasi tentang komodo, dipasang di papan yang mudah dilihat atau disampaikan melalui para Ranger.


Menurut penelitian, komodo merupakan reptil yang berasal dari Australia. Kini, hewan tersebut hanya bisa ditemukan di Indonesia tepatnya di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Ada banyak hal menarik dan unik dari hewan ini seperti, perkembangbiakan tanpa seks, kanibal, hingga air liurnya yang sangat beracun.


Keberadaan komodo sendiri ditemukan sekitar tahun 1910 oleh seorang letnan Belanda. Laporan adanya hewan yang mirip naga tersebut kemudian diselidiki. Setelah masuk kabar harian Belanda pada tahun 1912, semakin banyak yang mengetahui keberadaan komodo ini.


Adalah Letnan Steyn Van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Untuk membuktikan hal ini Steyn membunuh seekor komodo dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.


Lingkungan yang masih alami khususnya dalam hal rantai makanan menjadi sebab binatang purba ini tidak punah, namun tidak kalah pentingnya dukungan Etnis Ata Modo yang berdiam di daerah Pulau Komodo.


Pulau Komodo mereka sebut Tana Modo. Masyarakat yang hidup dengan legenda bahwa komodo adalah saudara kembar anak suku Ata Modo, sehingga komodo sangat dilindungi oleh warga yang hidup di pulau ini.


Mereka hidup dengan memperlakukan komodo seperti layaknya keluarga atau anak mereka. Tidak ada perburuan liar terhadap komodo. Komodo dibiarkan hidup tenang menikmati Pulau Komodo tanpa gangguan.


Pulau ini menawarkan pemandangan padang savana yang begitu hijau dan mempesona. Namun saat musim kemarau, pemandangan menjadi kuning keemasan karena terbakar oleh sinar matahari.


Perbukitan di pulau ini memiliki keunikan tersendiri. Jika kebanyakan daerah pegunungan atau perbukitan ditumbuhi pepohonan-pepohonan besar dan rindang, perbukitan di kawasan Taman Nasional ini justru ditumbuhi tanaman-tanaman rendah. Sebagian besar wilayah ini bahkan berupa padang savana dengan rumput dan ilalangnya.


Selama berada di Pulau Komodo banyak aktvitas yang dapat dilakukan, melihat komodo langsung dari jarak dekat. Namun harus ditemani oleh pemandu atau Ranger untuk menjaga keamanan dan keselamatan. Masih ada cerita komodo yang menyerang manusia jika tidak hati-hati dalam berinteraksi.


Perairan di sekitar pulau ini memiliki gelombang yang cukup tenang. Bisa menjadi tempat pilihan untuk menikmati keindahan laut dan pantai dengan berperahu kano.


Keindahan bawah laut di kawasan ini juga begitu eksotis dengan keragaman biota laut, yang sayang untuk dilewatkan. Dapat menyewa peralatan untuk snorkeling maupun untuk menyelam.


Terdapat beberapa spot favorit di sekitar pulau ini. Salah satunya adalah spot menyelam yang disebut Batu Samsia. Dapat menyusuri perairan yang menjadi tempat tinggal kura-kura dan beragam ikan hias yang mungil dan menggemaskan.
Terdapat spot menyelam yang disebut took-toko. Penyelam dapat berenang hingga kedalaman 7 meter untuk melihat beragam terumbu karang cantik dengan ikan-ikan kecil di baliknya.


Ada juga Crystal Rock yang merupakan salah satu spot diving favorit. Beberapa ikan seperti parrotfish, katak ikan, dan barramundi cod dapat ditemukan di kedalaman 5 meter. Namun tetap harus memperhatikan waktu terbaik untuk melakukan penyelaman.


Jalur trekking yang ada di Gunung Ara memiliki ketinggian 538 mdpl, tempat ini menjadi salah satu area favorit bagi yang suka mendaki gunung. Sepanjang jalur pendakian, dapat melihat binatang-binatang yang mendiami pulau ini.
Terdapat beberapa pilihan jalur trekking yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan. Jalur (short, medium, dan long). Jalur trekking yang paling pendek adalah dengan titik akhir di puncak bukit. Dapat menikmati pemandangan teluk yang begitu mempesona dari puncak tersebut.


Jalur trekking yang disediakan memiliki rute sepanjang 1 km hingga 8 km. Jalur terpanjang adalah adventure yang mengajak berpetualang mendaki perbukitan indah, melewati sungai, dan menyusuri hutan.


Semua jalur pendakian yang disediakan ini akan melewati water hole. Water hole merupakan area yang menjadi tempat minum komodo.


Di Pulau Komodo juga dapat menikmati Pantai Pink. Kawasan pantai yang terkenal dengan pemandangannya yang cantik dan eksotis. Dapat menikmati sajian alam yang tidak biasa yaitu pantai dengan pasirnya yang berwarna merah muda.


Pantai Pink yang ada di kawasan pulau ini memiliki pasir putih yang bercampur dengan pecahan batu koral berwarna merah. Perpaduan tersebut menghasilkan warna merah muda yang dapat disaksikan oleh semua pengunjung Pantai Pink.


Saat siang hari, pemandangan pantai ini terlihat begitu jelas dengan lautnya yang jernih dan biru. Saat terkena ombak atau air, pasir pantainya akan terlihat semakin pink.


Jika memiliki waktu yang banyak dapat berwisata dari satu pulau ke pulau lain (Island Hopping) dengan menggunakan perahu layar atau kapal.


Rute pertama dari Island Hopping adalah ke Pulau Komodo. Setelah melihat komodo dari dekat dan menikmati berbagai aktivitas seru di pulau tersebut, Dari Island Hopping dilanjutkan ke Pulau Padar, Pulau Rinca, dan pulau-pulau lainnya yang jaraknya berdekatan.


Mengunjungi Pulau Komodo adalah pengalaman yang menakjubkan bisa melihat dari dekat binatang purba Komodo, sambil mendaki puncak bukit untuk menikmati pemandangan sunset terbaik di Pulau Komodo.


Panorama alam yang begitu mempesona dengan warna-warna senja. Pantai dengan pasir yang indah terhampar.

Pemandangan bawah laut yang indah rasanya tidak salah jika tempat ini masuk dalam 7 keajaiban dunia. Menikmatinya membuat Saya bangga menjadi anak negeri yang indah ini.


Dari kapal NK Jaya saya duduk di pinggir kapal memandangi kembali Pulaui Komodo sebelum meninggalkannya. Terasa gelombang pantai mengusap kedua kaki saya. Rasa hangat meresap di relung hati. Ada ikan-ikan kecil yang mengerumuni dan dengat genit menggigit kulit telapak kaki Saya. Jadi Semakin suka berada di alam ini.


Gelombang air menghempas di tepian pantai. Menyapa pasir yang dimainkan anak-anak pesisir di pantai. Gerombolan burung camar berterbangan di atas laut. Berharap ikan segar tersambar di paru-paru mereka.


Saya memandangi senja yang jauh di ufuk barat dengan benangnya yang kemerahan, indah dipandang mata. Sinar mentari yang indah itu menyatukan langit biru dengan laut yang terhampar luas.


Saya merasa ombak, burung, angin, matahari semua yang ada di situ tanpa kecuali sementara memuji Robbul Izzati.
Ya Allah, betapa bersyukurnya Saya menikmati indah alamMU
Sebelum raga berada di ujung lubang tanah.


Makassar, Maret 2022




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree