April 5, 2022 in Jelajah Nusantara, Uncategorized

Taman Nasional Komodo, Tamannya “Dragon Lizards Of Komodo”

Taman Nasional Komodo
Tamannya ‘’Dragon Lizards of Komodo’’
Oleh Telly D

Ingin menikmati wisata lengkap, berlayar sambil menikmati keindahan pantai, berjemur, berenang, memancing, naik perahu melakukan trekking ke bukit, mengamati satwa liar ‘’dragon lizard’’ bahkan sampai menyelam melihat keindahan bawah laut, maka jawabnya Taman Nasional Komodo.

Menyebut Taman Nasional Komodo banyak yang tidak mengetahuinya, sebab nama Taman Nasional Komodo tidak sepopuler dengan nama Labuan Bajo atau Pulau Komodo. Walaupun Pulau Komodo hanya nama salah satu pulau yang ada dalam Kawasan Taman Nasional ini. Labuan Bajo adalah nama tempat di mana Taman Nasional Komodo berada, dan Bajo sendiri adalah nama salah satu suku yang mendiami pesisir kawasannya.

Taman Nasional Komodo.
Sumber : Dokumen Pribadi

Taman Nasional Komodo atau TN Komodo berdiri sejak tanggal 6 Maret 1980. Salah satu Taman Nasional tertua di Indonesia dengan luas wilayah total sebesar 173.000 Ha meliputi wilayah terestrial maupun perairan.

TN Komodo berada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pada Tanggal 11 November 2011 TN Komodo telah ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO karena adanya komodo (varanus komodoensis). Satwa yang merupakan kadal raksasa endemik yang tidak dijumpai lagi di tempat lain di dunia.

Komodo menjadi daya tarik utama apalagi setelah mampu meraih beberapa gelar internasional, di antaranya: Man and Biosphere Reserve (1977), World Heritage Site (1991), dan The New 7 Wonder of Nature (2011).

Menurut data Badan statistik tahun 2017 diperkirakan masih hidup sebanyak 5.954 ekor. Jumlah ini semakin lama semakin menyusut. Uni Internasional untuk Konservasi Alam (UICN) mengubah status komodo dari satwa rentan menjadi satwa yang terancam punah.

Saya mengawali perjalanan dari Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta menuju Bandara internasional Ngurah Rai Denpasar Bali untuk transit, seterusnya naik pesawat ke Bandara Komodo Labuan Bajo. Seluruh perjalanan memerlukan waktu 5 jam 20 menit.

Sumber : Dokumen Pribadi

Dari bandara Komodo Saya naik mobil ke pelabuhan Labuan Bajo. Di sana Saya menginap di salah satu resort dan esok hari menyewa satu kapal tradisional untuk digunakan berlayar mengelilingi taman Nasional Komodo selama 3 hari 2 malam.

Ada beberapa cara untuk menikmati TN Komodo:
(1) Open deck komodo trip hanya IDR. 600.000 per orang, lama wisata sehari dengan mengunjungi pulau Padar, Rinca, dan pulau Komodo.
(2) Sewa speed boat, cara ini cukup rekomen untuk privaat group atau grup keluarga hanya sedikit mahal untuk rental speed boat.
(3) Sailing tour dengan phinisi atau kapal medium. Nah, cara ini yang Saya pilih, disebut Live On Board dengan durasi 2 malam atau 3 hari. Saya tidak perlu lagi mencari penginapan di Labuan Bajo.

Kapal kayu bermesin yang juga menggunakan layar. Dengan fasilitas akomodasi dan konsumsi selama perjalanan ditambah dengan fasilitas lain seperti perahu/sampan kano, alat pancing dan menangkap ikan, alat selam, bahkan termasuk crew kapal yang merangkap cheef, tour leader, sekaligus dive master.

Kapal kayu dengan konstruksi 2 lantai. Dek lantai pertama bagian tengah untuk kamar tidur dilengkapi dengan kamar mandi. Bagian belakang ruang dapur dimana meja untuk makan bersama diletakkan di depan anjungan kapal.

Dek Lantai 2 hanya pelataran yang rata beratap terbuka namun memiliki tenda yang sewaktu-waktu dapat di pasang jika dibutuhkan.

Dek ini diperuntukkan buat berjemur, menikmati keindahan matahari terbit di pagi hari, matahari terbenam di senja hari, dan menikmati bulan dan bintang di malam hari.

Dek ini juga dilengkapi dengan kursi-kursi untuk berbaring dan diberi alas untuk dapat beramai-ramai duduk di pelataran deknya bermain musik, gitar, atau sekedar meniup harmonika.

Saya berlayar bersama teman bak Sinbad si Pelaut, menjelajahi pulau-pulau yang ada di kawasan TN Komodo, mampir di setiap pulau, melakukan trekking, mengamati satwa liar Komodo, berenang, naik perahu, memancing, dan menyelam di spot-spot yang direkomendasikan. Pengalaman yang langka dan luar biasa.

Sumber : Dokumen Pribadi

Berlayar membuat Saya juga bisa mengamati kapal sebagai alat transportasi yang digunakan di kawasan perairan dan mengenal bagian-bagiannya yang cukup menarik yang memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing.

Saya jadi tahu bahwa buritan adalah bagian belakang dimana diletakkan instumen pengendalian sebuah kapal. Di situ ada Profeller atau Baling-baling yang berputar menjalankan kapal. Elemen mesin ini mengubah gaya gerak rotasi menjadi gaya dorong sehingga kapal bisa bergerak ke depan.

Jadi mengerti istilah yang mereka gunakan untuk bagian-bagian kapal: kulit kapal atau ship sell, gading, lunas, geladak (deck) lambung, bridge, atau anjungan, dan sebagainya.

Kawasan Taman Nasional Komodo memiliki tiga pulau besar: Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar. Selain ketiga pulau utama itu, juga memiliki banyak pulau-pulau kecil seperti: Pulau Gili Motang, dan Pulau Nusa Kode.

Selain Biawak Komodo, juga terdapat 277 spesies hewan lainnya yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia: 32 spesies mamalia,128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia.

Di dalam kawasan ini juga terdapat ekosistem hutan mangrove, ekosistem padang lamun, ekosistem terumbu karang.

Untuk ekosistem terumbu karang sendiri, setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dan terdapat lebih kurang 57 lokasi penyelaman. Ada lebih dari 1.000 spesies ikan yang tinggal pada ekosistem tersebut.

Sumber : Dokumen Pribadi

Di dalam kawasan Taman Nasional Komodo juga terdapat masyarakat yang hidup di dalam 3 desa, yakni: Desa Pasir Panjang (Kampung Rinca dan Kampung Kerora), Desa Komodo (Kampung Komodo), dan Desa Papagarang (Kampung Papagarang).

Masyarakat yang percaya bahwa asal nenek moyang mereka lahir ke dunia sebagai anak kembar; satu bayi laki-laki dan satu komodo betina. Mereka mengganggap komodo adalah keluarga dan percaya memiliki hubungan darah dengannya, sehingga komodo sangat dilindungi.

Mereka keturunan Suku Bajo tinggal di Pulau Komodo dapat menyelam hingga kedalaman 25 meter selama 15 menit dengan satu kali tarikan napas dan tanpa alat bantu selam apa pun.

TN Komodo tidak hanya flora dan fauna yang mengagumkan tetapi juga sosial masyarakatnya yang sangat memukau.

TN Komodo terbagi atas beberapa zonasi. Zona inti seluas 34.311 hektar, Zona rimba se luas 66.921 hektar, Zona perlindungan bahari seluas 36.308 hektar, Zona pemanfaatan wisata daerah seluas 824 hektar. Zona pemanfaatan wisata bahari seluas 1.584 hektar. Zona pemanfaatan tradisional daratan seluas 879 hektar. Zona pemanfaatan tradisional bahari seluas 17.308 hektar.

Bahkan ada zona khusus untuk pemukiman disediakan dengan luas 298 hektar. Masing-masing zona memiliki aturan-aturan tertentu dan dibawa pengawasan Balai Pelestarian Cagar Alam Komodo.

Waktu yang tepat untuk berwisata ke TN Komodo pada:
Bulan Januari-Maret adalah bulan dilakukan Festival Reba (pesta adat masyarakat Langa), Parade Patung Komodo dan Tari Caci yang merupakan simbol kedewasaan lelaki Flores.

Bulan April bulan untuk menikmati keindahan laut, langit cerah, perbukitan hijau nan subur, serta laut biru menyajikan pemandangan yang sempurna untuk melepas penat.

Bulan Mei, bulan vegetasi mulai menguning. Mengasyikan jika ingin berjalan-jalan di sekitaran pantai, dan savana yang berwarna keemasan.

Bulan Juli-September adalah musim Komodo kawin. Jika ingin melihat perilaku Komodo lebih agresif dari biasanya akan jadi tontonan menarik sekali pun sangat menegangkan.

Banyaknya langkah dalam perjalanan Saya, menentukan seberapa kenikmatan yang akan Saya dapatkan. Sebab, kenikmatan akan ditentukan oleh siapa yang menjadi tujuannya, dan tujuan yang hakiki adalah mendekatkan jarak pada Sang Pencipta.”

Makassar, Maret 2022




2 Comments

  1. March 25, 2024 at 10:24 pm

    Marlon Erp

    Reply

    Insightful piece

  2. August 9, 2022 at 7:53 am

    Sri Sugiastuti

    Reply

    Lengkap dan akurat. Mantap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree