January 9, 2022 in Jelajah Nusantara, Uncategorized

Teluk Bicari – Berenang bersama Hiu Paus ( Whale Shark )

Teluk Bicari - Berenang bersama Hiu Paus ( Whale Shark )
Teluk Bicari - Berenang bersama Hiu Paus ( Whale Shark )

Teluk Bicari
Berenang bersama Hiu Paus (whale shark)
Oleh Telly D

Teluk Bicari berada di Kabupaten Kaimana. Kabupaten Kaimana adalah salah satu kabupaten dari 13 kabupaten yang berada di Provinsi Papua Barat.

Kabupaten Kaimana jika dilihat dalam peta, letaknya berbatasan dengan Teluk Bintuni dan Teluk Wondama di sebelah utara, berbatasan dengan Laut Aru di sebelah selatan, berbatasan dengan Kabupaten Fak-Fak di sebelah Barat, dan berbatasan dengan Kabupaten Nabire dan Mimika disebelah Timur.

Duduk di atas kapal sambil menikmati Kaimana dari lautan
sumber : Dokumen Pribadi

Kaimana dapat dikunjungi setiap hari melalui laut dengan kapal sabuk Nusantara atau dari udara dengan penerbangan Wings air.

Saya mengunjungi Kaimana dari Sorong (ibukota Papua Barat) dengan pesawat udara. Perjalanan selama 1 jam 30 menit tiba di Bandara Utarom Kaimana. Dari ibu kota Kaimana dapat naik speedboat menuju Teluk Bicari.

Teluk Bicari belum banyak dibicarakan wisatawan, sekali pun keindahan alamnya tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan Raja Ampat. Teluk bicari memiliki keunikan sendiri, yaitu menjadi tempat agregat ikan Hiu Paus. Di Teluk Bicari kita bisa bertemu dan berenang dengan ikan Hiu Paus.

Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus atau whale shark), terkenal jinak dan aman didekati. Beberapa negara telah menjadikan aktivitas agregasi ikan Hiu Paus ini menjadi objek wisata utama dalam kegiatan wisata bahari, di antaranya di Ningaloo Reef-Australia, Donsol dan Oslob-Filipina, Seychelles, Mexico, Belize, Kuba, Ekuador, Honduras, Maladewa, Meksiko, Mozambik, Oman, Panama, St Helena, Arab Saudi, Tanzania, Thailand, dan Djibouti.

Tidak banyak tempat di perairan Indonesia yang dapat kita jumpai ikan Hiu Paus. Beberapa yang tercatat di perairan laut Sumatra hingga perairan laut Papua, di antaranya yang terbesar frekuensi kemunculannya berada di Teluk Cendrawasih (Papua), Talisayan (Kalimantan Timur), Probolinggo (Jawa Timur), Botubarani (Gorontalo), Kaimana (Papua), Anambas (Kepulauan Riau), dan Lembata (Nusa Tenggara Timur).

Ketika Saya sementara di Kota senja Kaimana untuk menikmati senjanya yang indah, Seorang penyelam dengan beberapa teman dari konservasi alam internasional menawarkan Saya untuk ke Teluk Bicari tempat agregat ikan Hiu Paus.

Ajakan yang tidak lazim dan mungkin hanya sekali datang dalam hidup Saya. Ini petualangan yang hebat, tanpa berpikir panjang Saya langsung menyetujui.

berdiri diatas Speadboat
Sumber : Dokumen Pribadi

Teluk Bicari, berada di antara Kampung Maimai di daratan Papua dan Tanjung Erana di Pulau Namatota. Dari Kaimana, lokasi tersebut bisa ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit menggunakan speedboat dengan berkecepatan tinggi.

Masih pagi sekali sekitar pkl 05.00 Saya sudah berangkat naik speedboat menuju Teluk Bicari. Menurut informasinya, Hiu Paus biasanya datang ke lokasi bagang terapung atau penangkapan ikan nelayan antara pukul 05.00 hingga 08.00. WIT.

Di sana ikan Hiu Paus diberi makan oleh para nelayan, dan setelah itu koloni ikan Hiu Paus biasanya pergi dan akan kembali, pada waktu makan berikutnya yaitu pada siang hari atau keesokan paginya.

Speedboat masih berjarak jauh dari sebuah bagang, Saya sudah melihat di udara, di atas langit bersahut-sahutan ratusan burung camar berseliweran sambar meyambar di atas permukaan laut di sekitar sebuah bagang terapung. Menghitam dan riuh langit dengan kepakan sayapnya.

Ini isyarat bahwa ikan Hiu Paus lagi diberi makan. Rupanya ikan-ikan kecil yang menjadi makanannya, jika disebar akan terapung dipermukaan laut dan menjadi rebutan antara ikan Hiu Paus dan burung camar.

Kejadian inilah yang orang sebut dengan kemunculan Hiu Paus, padahal Hiu Paus hanya bermaksud mengejar dan mendapatkan makanan.

Saya sangat beruntung, dan tidak menyangka. Saya hanya berpikir akan menikmati berenang dengan ikan Hiu Paus. Tidak Saya duga bahwa hari ini di sekitar bagang terapung di waktu yang bersamaan muncul puluhan ikan lumba-lumba yang berakrobat di atas permukaan laut memperlihatkan kehadirannya.

Saya merasa ikan lumba-lumba juga ingin menyapa Saya dan mengatakan bahwa dirinya juga pemilik Teluk Bicari, dia layak untuk kami hargai keberadaannya.

Kombinasi yang luar biasa melihat hewan ini di alam bebas. Saya bersorai-sorai menyemangati dan menikmati atraksinya dari atas speedboat. Ada puluhan ekor ikan lumba-lumba yang menjadikan permukaan laut itu sebagai panggung pementasannya.

Pementasan khusus untuk kami. Mereka berganti-gantian muncul di permukaan laut memperlihatkan ketangkasannya. Berlomba-lomba berenang di dalam kelompok kemudian berakrobat ramai-ramai di udara. Sangat atraktif, luar biasa mempesona, Saya benar-benar terkagum-kagum.

Hanya beberapa saat kemudian para ikan lumba-lumba itu pergi begitu saja tanpa merasa perlu menerima tepuk tangan. sangat percaya diri bahwa pagelarannya memukau kami semua. Saya terpukau sampai lupa untuk mengabadikan hal ini.

Teman dari lembaga konservasi internasional yang mengawasi perkembangan ikan Hiu Paus di Kaimana mengatakan Hiu Paus tidak menetap di satu tempat, mereka sesungguhnya satwa yang bermigrasi.

Ikan Hiu Paus ( Whale Shark )
Sumber : ( https://id.wikipedia.org/wiki/Hiu_paus )

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Hiu Paus yang ada di perairan Kaimana. Bila Hiu Paus di tempat lain hanya bisa ditemui pada saat-saat tertentu, maka Hiu Paus di Kaimana bisa ditemui setiap pagi, setiap hari, dan sepanjang tahun.

Nelayan setempat yang mencari ikan di perairan Kaimana selalu memberi makan Hiu Paus itu. Hal itu sudah berlangsung puluhan tahun, sudah menjadi tradisi. Hal ini diduga menyebabkan satwa tersebut tidak berpindah karena tersedia makanan yang melimpah.

Begitu melihat kemunculan Hiu Paus, semua orang memanfaatkan waktu yang ada menceburkan diri untuk menyelam dan berenang dengan ikan Hiu Paus ini. Awalnya Saya ragu melihat betapa besar ikan ini. Mulutnya lebar dengan gigi-gigi yang diperlihatkan.

Ikan Hiu Paus berenang sambil membuka mulutnya
sumber : ( https://www.businessinsider.com/whale-shark-was-caught-on-camera-trying-to-mate-2019-7 )

Ada 5 ekor yang menampakkan diri di permukaan. Wow Saya tidak pernah bayangkan sebesar itu. Saya betul-betul tidak pernah membayangkan bahwa itu ikan raksasa, lebih besar, dan lebih panjang dari speedboat yang kami tumpangi.

Ketika mereka teriakkan itu ikan Hiu Pausnya di bawah speedboat Saya tidak melihatnya, karena ternyata semua yang ada di bawah perahu adalah badan Hiu Paus yang lebar menutupi semua pandangan Saya.

Nanti setelah ikan itu melintas di bawah kapal motor, Saya melihat ekornya baru Saya sadar bahwa yang tadi itu semua badan ikan yang bertotol-totol. Benar-benar ikan raksasa. Sangat surprise Saya sampai berteriak mengekspresikan ketakjuban Saya mampu melihat ikan sebesar itu di perairan bebas.

Meskipun berukuran besar, Hiu Paus bukanlah ikan yang berbahaya bagi manusia. Hiu Paus adalah hewan laut yang jinak sehingga bisa diajak berenang bersama.

Sambil makan, koloni Hiu Paus membiarkan para penyelam untuk mendekat, menyentuh, bahkan sesungguhnya bisa menungganginya meskipun tidak dibenarkan oleh para konservasionis.

Kantor Konserasi International di Kaimana.
Sumber : Dokumen Pribadi

Kami dipastikan hanya boleh berenang bersamanya dengan jarak 2 meter dan selalu berusaha menghindari kebasan ekornya.

Hiu-Hiu Paus itu sangat lembut dalam berenang dan sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran manusia. Ada yang mencoba mendekati salah satu Hiu Paus dan mencoba menyentuhnya. Kulitnya tidak seperti ikan belut yang licin, permukaan tubuh Hiu Paus kasar dan bersisik.

Hiu Paus (Rhincodon typus) merupakan spesies hiu terbesar di muka bumi. Sejak ditemukan pada sekitar tahun 2012, Hiu Paus di Kaimana telah mulai menarik wisatawan untuk datang dan berenang.

Hiu Paus dinobatkan sebagai jenis ikan terbesar yang menghuni kehidupan bumi ini dapat mencapai ukuran 10 meter. Saya salah menilai, Saya menyangka bahwa Hiu Paus merupakan sejenis paus, padahal kenyataannya merupakan jenis hiu atau elasmobranchi atau hewan bertulang rawan dan bukan jenis mamalia laut.

Hiu Paus atau whale shark memiliki nama ilmiah ‘Rhincodon typus’ (international commosion on zoological nomenclature 1984). Hiu Paus merupakan satu-satunya ikan terbesar dari warga Rhincodon. Biota ini dinamakan Hiu Paus karena ukuran tubuhnya yang besar.

Ikan Paus bersama penyelam
Sumber : ( https://www.smithsonianmag.com/smart-news/researchers-calculated-whale-sharks-age-based-cold-war-era-bomb-tests-180974626/ )

Pada tubuhnya, terdapat pola/corak totol putih sehingga biasa disebut juga hiu totol. Kepala Hiu Paus berbentuk gepeng dengan mulut yang lebar. Diketahui lebar mulut ikan Hiu Paus dapat mencapai 1,4 meter (Hukom, 2016).

Selain itu, Hiu Paus memiliki dua sirip dorsal/punggung, sirip pektoral/dada, sirip pelvic/perut, sirip anal, dan sirip kaudal/ekor.

Ikan raksasa ini dipercaya telah hidup sejak masa prasejarah sekitar 60 juta tahun lalu, walaupun usia hidup ikan Hiu Paus ini sendiri hanya mencapai 70 sampai 100 tahun.

Kecepatan renang maksimal ikan Hiu Paus tergolong sangat lambat yaitu hanya 5 km/jam, akan tetapi dari segi kemampuan menyelam tidak dapat diragukan, ikan ini mampu menyelam mencapai kedalaman 1000 meter.

Ikan Hiu Paus yang bertubuh besar ini memiliki kebiasaan makan yang unik yaitu menyedot dan menyaring air laut baik di kedalaman laut maupun permukaan laut dengan membuka mulutnya lebar-lebar, dan berenang perlahan sehingga ikan-ikan kecil, krill, makrozooplankton, ikan-ikan kecil nektonik ataupun telur/sperma ikan yang melayang-layang di laut tersaring di dalam mulutnya. Air laut keluar melalui celah insang di belakang rongga mulutnya. Aliran yang lebih pekat dan padat akan langsung menuju kerongkongan tanpa ada proses penguyahan oleh giginya.

Aktivitas dari ikan hiu raksasa untuk mendapatkan makanan ini, tidak jarang mereka harus berenang di permukaan air laut yang tidak terlalu dalam atau di sekitar bagan, sehingga akan terlihat dari atas permukaan laut oleh para nelayan.

Seiring berkembangnya zaman, banyak orang yang tertarik untuk melihat secara langsung hiu raksasa dan jinak ini di wilayah pencarian makanannya. Hiu Paus memiliki kesetiaan terhadap lokasi kemunculannya untuk mencari makan.

Hiu Paus merupakan salah satu spesies utama dalam industri pariwisata bahari. Ikan raksasa ini selain memiliki tubuh yang sangat besar juga memiliki sifat yang bersahabat.

Kegiatan pariwisata Hiu Paus juga berkembang di Indonesia, di antaranya di wilayah Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Pantai Bentar di Probolinggo, dan wilayah perairan Gorontalo.

Keeksotisan dan keunikan Hiu Paus tersebut telah menarik perhatian pemerintah Indonesia untuk melindungi, dan melestarikan kelangsungan hidupnya dengan diterapkannya Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KEPMEN KP-RI) No. 18 Tahun 2013.

Walaupun status perdagangannya dalam CITES hanya berstatus Appendiks II. Status perlindungan penuh mengartikan bahwa ikan Hiu Paus tidak dapat diperjualbelikan atau pemanfaatan ekstraktif lainnya, melainkan hanya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan riset/penelitian, dan pariwisata.

Upaya perlindungan dan pelestarian akan sulit dilakukan jika tidak ada peran dan kesadaran masyarakat itu sendiri, oleh karena itu pemerintah bersama dengan lembaga swadaya masyarakat terkait melakukan penyadartahuan untuk mendukung upaya perlindungan ini kepada masyarakat.

Tepat pukul 08.00 ikan Hiu Paus itu menghilang, waktu makan selesai. Kami beristirahat dengan merapatkan speedboat di pulau membuka bekal dan membakar ikan yang diberi oleh nelayan penangkap ikan di bagang.

Setelah pukul 12.00 kami kembali ke bagang terapung, beruntung ada 3 ekor Hiu Paus, (2 berukuran besar dan satu berukuran kecil) sementara diberi makan siang. Kesempatan untuk berenang dan menyelam kembali dengan para raksasa laut itu.

Lihat ikanku sangat besar.
Sumber : Dokumen Pribadi

Hari yang menyenangkan. Pengalaman saya yang sangat berkesan di usia senja . Jika ada kata ucapan terima kasih maka para nelayan yang sangat berperan menjaga kelangsungan hidup dari satwa ini yang pantas diberi.

Mereka sesungguhnya pahlawan bangsa. Tidak kenal lelah mereka secara sukarela selalu bertanggungjawab memberi makan berember-ember ikan kecil untuk membuat ikan-ikan itu setia untuk selalu mau datang di tempat ini.

Ikan Hiu Paus diberi makan oleh nelayan dan nelayan dapat menikmati kedatangan ikan Hiu Paus setiap hari. Ikan Hiu Paus meyapa dan menghibur nelayan yang mencari ikan jauh dari keluarga, berhari-hari terisolir di tengah laut.

foto bersama
Sumber : Dokumen Pribadi

Persahabatan yang menarik, sugguh menarik. Hidup yang saling membutuhkan, saling memberi dan menerima. Persahabatan yang dibuhul oleh alam. Tidak ada kepentingan selain saling membahagiakan demikianlah sejatinya hidup itu.

Kaimana, November 2021




4 Comments

  1. January 16, 2022 at 5:43 am

    Much. Khoiri

    Reply

    Ini catatan perjalanan yang sangat bagus, disajikan dengan apik. Mantaps

  2. January 16, 2022 at 4:44 am

    Sumintarsih

    Reply

    Asyik sekali…
    Bersyukur Bu, bisa sampai sana. Luar biasa indahnya Indonesia.

  3. January 16, 2022 at 4:26 am

    Mukminin

    Reply

    Wow kisah perjalanan yg eksotik yg tulisan yg memukau pembaca seolah berada di sana

    1. January 27, 2022 at 4:36 am

      daswatiaastuty

      Reply

      Terima kasih selalu menyemangati utk menulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree