December 31, 2021 in Jelajah Nusantara, Uncategorized

Desa Sauwandarek – Surga bawah laut

Desa Sauwandarek - Surga bawah laut
Desa Sauwandarek - Surga bawah laut

Desa Sauwandarek

Surga Bawah Laut

Oleh Telly D.

Banyak desa wisata yang menarik dalam gugusan pulau Raja Ampat. Namun belum semuanya dikenal dan terekspos. Salah satunya adalah desa wisata Sauwandarek.

Padahal desa wisata Sauwandarek, punya daya tarik budaya dan  keindahan bawah laut yang tidak kalah menariknya dari Arborek.

Dermaga di Desa Sauwandarek
sumber : Dokumen Pribadi.

Banyak spot menyelam di Sauwandarek yang menarik. Menyelam di Sauwandarek bisa melihat berbagai jenis ikan seperti; kakap (schooling snapper), ekor kuning, kuda laut mini (pigmy seahorse), udang mantis, ikan mandarin, blue ring octopus, dan lain lain.

Tidak hanya daya tarik bawah lautnya, Sauwandarek juga punya daya tarik yang lain.

Rumah masyarakat desa ini terbuat dari kayu dengan atap yang terbuat dari jerami. Rumah tradisional dengan suasana tradisional yang kental, juga tidak kalah menariknya untuk dinikmati.

Bahkan desa Sauwandarek memiliki telaga yang bernama telaga  Yenauwyau yang dikeramatkan oleh penduduk setempat. Hanya harus berjalan sejaur 25 km dari dermaga.

Telaga yang menurut cerita legendanya dijaga oleh seekor penyu putih. Penduduk percaya bahwa jika ada pengunjung yang melihat atau bertemu dengan penyu putih ini hidupnya akan beruntung.

Di desa ini juga pengunjung bisa menikmati masyarakat mengayam topi, tas (noken). Ayaman dari daun pandan laut dengan pewarna alam. Menarik dan memiliki nilai jual. Topi dan tas yang dijual di desa ini, harganya berkisar Rp 25.000 – Rp 50.000 per buah tergantung jenis dan ukurannya. Banyak pengunjung yang tertarik membeli dijadikan sebagai souvenir.

Wanita Sauwandarek mengayam sambil mengasuh anak
sumber : http://image.google.com/sauwandarek

Dari Waisai (ibu kota Raja Ampat) dengan naik speedboat memerlukan waktu 1,5 – 2 jam untuk tiba di pulau desa Sauwandarek itu berada.

Pulau dengan penduduk asli Papua yang hidup di pesisir. Ada 46 kepala keluarga yang mendiami desa ini sehingga jumlah penduduk diperkirakan sebanyak 179 orang.

Menurut infonya di desa ini, para pengunjung dapat menyaksikan burung endemik Sauwandarek yaitu burung Maleo Waigeo. Namun ketika Saya ke sana, tidak melihatnya.

Setelah menikmati keindahan desa wisata Sauwandarek, Saya tidak bisa menahan diri untuk menyelam di pulau ini. Saya menikmati keindahan bawah laut, warna warni terumbu karang  dan biota lautnya.

Saya bisa menikmati ikan yang bergerombol dalam jumlah banyak dan jenis yang beragam, bahkan Saya bisa memegang dan bermain dengan gerombolan ikan tuna dan gerombolan ikan barakuda. Ikannya jinak sekali hanya dengan memberi roti atau  remah biskuit, ikan datang mendekat untuk saling bercanda.

Menyelam di Desa Sauwandarek
sumber : Dokumen Pribadi

Pengalaman yang indah dan tiada duanya. Alam bawah laut negeri ini indah seindah alam di atas laut. Kekayaan alam Indonesia yang tiada dua.

Berfoto bersama di Dermaga Sauwandarek
sumber : Dokumen Pribadi

Saya berharap, masih punya waktu untuk kembali ke tempat ini bermain dengan ikan yang banyak dan berwarna warni itu dengan waktu yang lebih lama. Semoga alam Sauwandarek dapat terpelihara terus sehingga dapat dinikmati dari generasi-ke generasi.

Waisai, November 2021




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree