December 7, 2021 in Catatan Harianku, Uncategorized

Inspirasi Kitab Kehidupan (K2)

Inspirasi Kitab Kehidupan
Inspirasi Kitab Kehidupan

Inspirasi Kitab Kehidupan (K2)

Oleh Telly D

Kitab Kehidupan (K2) adalah sebuah buku yang ditulis oleh Much Khoiri (2021). Seorang writer, Activist literacy , blogger, public speaker, youtuber, editor, and  lecturer di Unesa Surabaya.

K2 diberi kata pengantar oleh Muhammad Chirzin seorang guru besar Tafsir Alqur’an UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan  Editor Kafi Abdul Majid. Penerbit Genta Hidayah, tebal 193 halaman.

K2 ketika di publish kehadirannya Saya melihat dalam grup whatshap dalam bentuk advertisement, dengan judul tulisan;  Hidup ini hakikatnya sebuah madrasah dan hidup ini kitab pelajaran.

Dengan tagline kehadiran kita di dalamnya bukanlah sia-sia dan main-main melainkan untuk belajar menjadi manusia seutuhnya.

Sangat menarik, Saya memberi respons dengan menulis;

Kitab Kehidupan, kehidupan yang dikitabkan. wow! Dengan nama besar penulisnya seperti apa isinya? Saya penasaran.

Judul bukunya sudah menarik, mengusung hal yang menarik, ditulis oleh penulis yang berada pada puncak karir menulis. Tentu buku yang layak dibaca untuk jadi bahan perenungan kehidupan.

menanti senja di Kota Senja di usia senja sambil membaca K2 berkarya saat senja
sumber : dokumen pribadi

K2 bagi Saya memang istimewa. Saya terima langsung dari penulisnya di Surabaya. Ketika itu Saya dalam perjalanan silaturahim keluarga ke Madura. Saya mulai membacanya sepanjang perjalanan.

K2 berisi 39 artikel pilihan yang terbagi dalam 3 bagian besar; menghayati ilmu dengan amal (12 artikel), belajar memetik hikmah (13 artikel), dan jalan menuju cahaya (14 artikel).

Dilengkapi dengan prakata dari penulis, alasan dan makna dari tulisan Minum Kopimu, Baca Dirimu, Temukan Firahmu, Hayati Hidup Baru, yang ada tertulis di sampul buku bagian depan.

Sebelumnya Saya sudah sering membaca artikel yang ditulis oleh Much Khoiri. Mudah mencernanya karena logika tulisannya mengalir sempurna, selalu ada wawasan atau hal baru yang Saya dapatkan.

Saya suka dengan kesederhanaan bahasa dalam mengungkap sesuatu, menarik dan akrab dengan kehidupan yang ada. Saya menggunakan istilah mem’’bumi’’ untuk hal ini.

Bahasa yang digunakan disamping sederhana juga santun. Pemahamannya yang mendalam tentang apa yang dia tuliskan, berpadu dengan ilmu dan kemampuan menulis yang memang mumpuni membuat artikelnya mendalam, penuh makna, dan menarik. Saya termasuk orang yang suka mengulang-ulang membacanya.

Saya yang sementara berlatih menulis tahu betapa susahnya membuat tulisan sederhana namun syarat makna, singkat namun mampu mengungkapkan semua yang ingin disampaikan.

Itu yang membuat K2 Saya suka masukkan dalam Shoulder bag atau tote bag. Saya ‘ngemil’ (pinjam istilah Pak Khoiri) membacanya setiap saat jika ada waktu senggang dan ingin bersenang-senang dengan membaca.

Saya ngemil buku K2 tidak hanya untuk menguyah isi buku dan menelannya dengan pelan-pelan namun juga fokus pada belajar mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui tulisan. Saya membaca sekaligus belajar menulis.

K2 secara umum, punya kekuatan menginspirasi, banyak ide  yang membuat Saya merasakan energi positif yang menyenangkan ketika membacanya.

Artikelnya memuat ide-ide yang memiliki daya dorong untuk berpikir kreatif tentang apa yang harus dilakukan untuk peningkatan kehidupan dalam berbagai bidang. K2 tidak hanya menginspirasi namun sekaligus memotivasi untuk melakukan aktivitas.

Tidak pernah terbayangkan dari awal, semua bergulir natural  saja.  K2 yang tadinya Saya baca untuk menambah ilmu seperti buku pada umumnya, kemudian menginspirasi Saya untuk menulis dan berpetualang hebat sambil mengembangkan semua potensi terbaik Saya.

Langkah kecil awal hanya mulai menulis perjalanan saja. Ketika Inspirasi K2 mulai menjadi motivasi yang menggerakkan Saya untuk beraktivitas. Saya mulai berjalan mengunjungi tempat-tempat yang dulu sangat ingin Saya kunjungi untuk menuliskannya

Saya berkunjung ke Papua Barat, tempat putra Saya bekerja. Saya temukan, menulis perjalanan akan lebih elok jika dilengkapi dengan foto-foto. Saya mulai belajar memotret dengan serius, mengasyikkan.

Putra Saya yang selama ini fotografer dengan senang hati mengajari Saya memotret. Saya mulai berjalan menikmati senja dari tempat ke tempat sambil menulis dan memotret.  

Sampai tiba di saat ketika Saya menunggu senja sambil ngemil K2. Putra Saya memotret Saya yang berada di usia senja, yang sementara menatap senja sambil membaca salah satu artikel K2  Berkarya Saat Senja.

Indah hasil foto itu, kami semua mengagumi makna mendalam dari hasil potret itu.

Artikel Berkarya  Saat Senja seperti korek gas yang menyalakan semangat untuk berkarya saat senja bagi diri saya, “Mengapa Saya tidak mewujudkannya?”

Saya menghitung kemampuan. Saya tidak punya keterbatasan waktu, Saya sudah menjalani masa purna, punya waktu sebanyak yang Saya inginkan.

Saya tidak punya keterbatasan finansial, satu-satunya keterbatasan yang ada adalah fisik saya, tidak sekuat dulu lagi.  

K2 Piaynemo
sumber : dokumen pribadi

Saya menerima tawaran putra, untuk berjalan mengelilingi wisata bahari pulau Raja Ampat yang terkenal dengan syurga fotografer dan syurga bawah laut karena keindahan alamnya.

Saya tahu itu berat untuk Saya yang berusia lanjut. Punggung Saya harus kuat duduk di speedboat 2-3 jam dan kaki Saya harus kuat berjalan 2-3 km atau mendaki, merambah hutan bahkan memanjat tebing dan menaiki tangga dengan 300 anak tangga, namun semangat berkarya di saat senja membuat Saya mau mencoba dan melakukannya.

Saya bisa mengatasi keterbatasan kekuatan fisik untuk sampai di puncak Piaynemo, sekalipun jauh dan melelahkan 2 jam dari Sorong ke waisai,  dan 2 jam dari Waisai ke Piaynemo naik speedboat, disambung dengan mendaki 320 anak tangga.

K2 Telaga Bintang
Sumber : Dokumen Pribadi

Saya bisa tiba di Telaga bintang yang direkomendasikan tidak boleh untuk Manula. Hanya untuk bisa menulis dan memotret panorama gunung Karts dari ketinggian puncak.

Saya kuat berjalan melintasi sungai dan merambah hutan hanya untuk menulis Kalibiru dan memotretnya.

Saya bisa mengatasi ketidak mampuan Saya berenang dan mampu menyelam menikmati syurga bawah lautnya yang terkenal keindahannya. Saya tidak ingin kehilangan kesempatan ikut menikmati Arborek dan Soundarek. Semangat Saya meluap-luap.

Akhirnya Saya harus belajar menyelam. Belajar meyelam di usia lanjut membuat Saya mengenal komunitas pengawas konservasi alam internasional yang membawa Saya berpetualangan ke teluk Bicari  dan teluk Triton untuk menyelam bersama dan bermain dengan  ikan hiu paus (while shark) yang Saya yakin tidak semua orang punya pengalaman ini, penyelam sekalipun.

Saya tidak pernah menyangka bahwa di usia senja Saya akan menikmati Senja di Kaimana yang terkenal keindahannya yang melegenda itu.

Tulisan-tulisan Saya mengalir dengan baik karena Saya ada dalam tulisan itu. Potret-potret melengkapi tulisan, Saya bisa berenang dan menyelam, semua itu dapat Saya lakukan pada usia senja. Tiga puluh hari belajar dari kehidupan ini benar-benar luar biasa.

K2 ibarat sebuah gerbang membuka batas untuk pengalaman baru masuk dalam hidup Saya. Inspirasi itu memotivasi Saya menghadirkan beragam kemungkinan mengubah cara Saya memandang diri sendiri dan cara memandang orang lain.

Langkah awal yang kecil membuka langkah berikut  menjadi petualang hebat. Tidak ada lagi yang bisa menghentikan Saya melangkah lebar sesuai yang Saya inginkan. Hidup memberi Saya kesempatan kedua.

K2 Arborek dan Sawandarek
sumber : dokumen metamagfirul

K2 mengikuti terus perjalanan dan perubahan yang Saya lakukan. Putra Saya selalu meminta Saya mengangkat buku itu di setiap destinasi yang Saya kunjungi. Menjadi kesenangan baru bagi  kami memotret K2 di mana saja berpetualang termasuk di dalam laut ketika menyelam di Arborek dan Sawandarek.

K2 memang hanya sebuah buku, namun respon Saya dalam memaknainya  sebagai pembaca  membuatnya menjadi  istimewa.

Hidup ini hakikatnya sebuah madrasah dan hidup ini kitab pelajaran. Kehadiran kita di dalamnya bukanlah sia-sia dan main-main melainkan untuk belajar menjadi manusia seutuhnya. Hidup ini memang hanya sekali, namun jika yang sekali itu dapat dilakukan dengan benar maka yang sekali itu sudah cukup.

Kaimana, 28 November 2021.




9 Comments

  1. March 21, 2023 at 7:11 am

    cahyati muchson

    Reply

    Tulisan yang tegas mudah dipahami. Bagus bergizi.

  2. December 7, 2021 at 11:06 pm

    Widyastuti

    Reply

    tulisan ini menjadi penyemangat bagi saya yang merangkak menjelang senja. Semoga sehat selalu untuk bisa mensyukuri ketakterbatasan bumi nusantara.

  3. December 7, 2021 at 10:05 pm

    Mamuk Slamet Marwanto

    Reply

    Waow asyiknya luar biasa, smangat baru, perjalanan baru, inspirasi baru untuk membuat jejak baru menuju keabadian sebuah sejarah baru dari sebuah buku.
    Selamat, dan sehat selalu semoga tercurahkan, sehingga dapat terus menerjemahkan inspirasi yang menggebu.

  4. December 7, 2021 at 9:40 pm

    Endang sri sukesi

    Reply

    Kereen inspiratip

  5. December 7, 2021 at 1:29 pm

    Wijaya Kusumah

    Reply

    Terima kasih sudah menginspirasi kami

  6. December 7, 2021 at 12:57 pm

    Sumintarsih

    Reply

    Luar biasa, ibu sangat gigih dan pembelajar.
    Sehat selalu Ibu….

  7. December 7, 2021 at 12:56 pm

    Supàrdi HR

    Reply

    Wow.. tulisan yang mantul Bu.
    Terharu

  8. December 7, 2021 at 5:37 am

    Much. Khoiri

    Reply

    Luar biasa. Bagus tulisannya, termasuk penyajiannya. Mengharukan. Bagus

    1. December 7, 2021 at 5:41 am

      daswatiaastuty

      Reply

      terima kasih komentarnya cikgu. pujian cikgu sangat berarti untuk saya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree