November 10, 2021 in Jelajah Nusantara, Uncategorized

Kabar Pagi – Rahang Tuna Bakar

Kabar Pagi - Rahang Tuna Bakar

Kabar Pagi (14)
Rahang Tuna Bakar
Oleh Telly D

Kota Sorong dikenal sebagai salah satu daerah yang menjadikan ikan tuna primadona eksport selain udang, ikan bubara, kerapu, dan lain-lain.

Ikan Tuna dieksport dalam bentuk kalengan atau daging ikan segar yang dibekukan..

Ikan-ikan tuna besar, daging segarnya dikirim untuk keperluan sushi atau sashimi ke Jepang, namun kepala ikan tuna tidak termasuk yang dikirim.

Kepala ikan tuna adalah buangan pabrik atau limbah industri. Dimanfaatkan oleh pengusaha rumah makan dengan kreativitasnya mengolah kepala ikan tuna menjadi makanan menarik dan diminati dengan harga yang tinggi.

Mengunjungi kota Sorong tanpa sempat menikmati Rahang Tuna Bakar, kata orang sama dengan pergi ke Sorong tanpa mengunjungi Radja Ampat. Begitu terkenalnya menu ini.

Rahang Tuna sebelum dibakar.
Sumber : Dokumen Pribadi

Rahang Tuna Bakar adalah potongan kepala ikan tuna besar yang dibelah dua, dihilangkan pipi ikannya sehingga tersisa tulang kepala,punggung dan tulang dada yang menyerupai lengkungan rahang karena besarnya.

Rahang Tuna disajikan dengan dibakar. Bakaran arang membuatkan kulit ikan dan lemak ikan tuna mengental menjadi kikil yang legit. Daging ikan bakarnya gurih dan basah karena bercampur dengan leleran lemak yang keluar dari sela-sela tulangnya. Aroma arang yang bercampur lemak ikan membuat bau bakarannya wangi merangsang selera makan.

Ada beberapa variasi menu yang bisa dipesan. Variasi Rahang Tuna Bakar ditentukan oleh variasi saos sambal yang dituangkan di atasnya.

Rahang Tuna Bakar dabu-dabu adalah rahang tuna yang dibakar polos yang sebelumnya direndam dalam air jeruk nipis tanpa ada satupun bumbu yang melumurinya. Menu ini biasanya dipesan oleh orang yang ingin menikmati rasa asli ikan tuna bakar yang segar, gurih, dan sedikit manis.

Jika ingin menambah kenikmatan rasanya dapat dilengkapi dengan sambal dabu-dabu yang disajikan secara terpisah. Sambal dabu-dabu menghadirkan rasa pedas yang segar di rongga mulut hasil kombinasi irisan tomat, bawang merah, cabai, dan perasan jeruk nipis.

Jika anda penyuka pedas maka anda dapat memilih Rahang Tuna Bakar dengan permukaannya dituangi dengan bumbu sambal rica.

Hidangan Rahang Tuna Bakar siap dinikmati.
Sumber : Dokumen Pribadi

Hidangan Rahang Tuna Bakar bumbu sambal rica dimana semua bagian ikan tersaji dengan permukaannya diberi sambal rica yang merah dan pedas. Bumbu rica diperoleh dari bawang merah, bawang putih, kemiri, cabe rawit, dan cabe kriting yang diulek jadi satu dan ditumis sebelum bumbu diberikan di atas Rahang Tuna.

Jika anda ingin lebih pedas lagi dengan semua bumbu meresap sampai ke tulang-tulangnya, anda bisa memesan Rahang Tuna Bakar yang digoreng dulu dengan bumbu sambal rica baru kemudian dibakar.

Rasa pedasnya meresap ke dalam daging ikan tuna yang membuat bukan hanya bibir dan rongga mulut saja yang tersetrum dengan pedasnya yang memerah namun telinga pun ikut memerah. Diikuti dengan tenggorokan dan perut terasa panas.

Menu Rahang Tuna Bakar dihidangkan dengan nasi putih dan sayur cah kangkung polos. Harga dibandrol Rp 40.000 untuk ukuran 400 gram dan yang lebih besar dibandrol sampai Rp 50.000 hingga Rp 60.000.

Ketika saya menikmati pertama kali Rahang Tuna Bakar. Menu ini Saya pilih karena tertarik melihat gambar di buku menu. Sepotong ikan yang dilumuri dengan saos rica yang memerah, Saya padukan dengan minuman air jeruk nipis. Ikan besar selalu menyisakan lemak di akhir makan pada tenggorokan dan pinggiran bibir. Jeruk nipis Saya percayakan menyelesaikan hal ini.

Memerlukan 30 menit untuk menunggu hidangan ikan tuna selesai dibakar. Waktu yang cukup lama membuat perut terasa semakin lapar. Informasinya bisa lebih lama lagi, jika rahang tuna masih beku dari freezer.

Pesanan Saya datang dan Saya sangat terkejut. Saya tidak membayangkan bahwa Rahang Tuna pesanan Saya sebesar itu. Mengisi semua piring hidang yang besar. Cara menghidangnya juga sengaja diforsir untuk memamerkan kebesaran Rahang Tuna Bakar itu.

Sejujurnya potogan ikan yang besar itu menguapkan selera makan. Saya panik bagaimana menghabiskannya. Apalagi satu paket dengan nasi putih dan semangkuk kecil cah kangkung. Saya melirik teman yang lain mereka tenang-tenang saja.

Saya disemangati untuk mencobanya dengan bujukan jika tidak habis akan dibantu menghabiskan. Saya tertarik mencobanya.
Menikmati Rahang Tuna Bakar dengan baik harus menggunakan tangan jangan pakai sendok garpu karena pasti akan menemukan kesulitan.

Jari telunjuk Saya bisa masuk di sela-sela tulang, merasakan panasnya ikan dan panasnya sambal rica untuk mengeluarkan daging ikan di sela-sela tulang leher dan tulang dada.

Menikmati Rahang Tuna Bakar lebih nikmat jika menggunakan tangan.
Sumber : Dokumen Pribadi

Lidah berdecap nikmat merasakan gurihnya daging ikan tuna segar yang bercampur dengan kikil dan sambal rica. Sangat nikmat sehingga Saya tidak sadar mampu menghabiskan potongan ikan yang besar itu. Bersih hanya menyisakan tulang kepala dan tulang dada yang teronggok bersih.

Tulang Rahang Tuna Bakar.
Sumber : Dokumen Pribadi

Saya penikmat ikan, sehingga Saya tahu bedanya kenikmatan daging ikan kecil dengan ikan besar.

Rahang Tuna berasal dari ikan tuna besar yang berat badannya di atas 30 kg sehingga dagingnya lebih lembut, lebih enak seperti daging ayam. Lemak-lemaknya yang meleleh bercampur dengan daging, sungguh membuat gurih ikan itu berlipat lipat kenikmatannya.

Saya punya kebanggan sebagai anak negeri. Sushi dan sashimi yang dimakan dan dinikmati di negeri Jepang, Saya yang lebih awal menikmati bagian terenaknya. Semua penikmat ikan tahu bahwa bagian terenak dari ikan ada di kepalanya.

Begitu cara Saya menghibur diri mengusir rasa ketidak adilan dan rasa rendah diri sebagai anak negeri hanya mampu berebut tulang ikan di negeri sendiri.

Sorong, 25 Oktober 2021




16 Comments

  1. November 11, 2021 at 8:02 am

    Eni

    Reply

    $ubhanallah, baca tulisan Ibu sambil lihat foto hidangan rahang ikan tuna Eni jadi ngiler he he he, moga puasaku hari ini tidak makruh.

    1. December 7, 2021 at 4:41 am

      daswatiaastuty

      Reply

      terima kasih atas kunjugannya. semoga tidak puasanya tidak makruh.

  2. November 10, 2021 at 7:38 am

    Parenta

    Reply

    Mantap bu, kata dan bahasa yang hidup dan selalu menginspirasi

    1. December 7, 2021 at 4:40 am

      daswatiaastuty

      Reply

      terima kasih, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.

  3. November 10, 2021 at 4:16 am

    Kamaruddin Math 88

    Reply

    Jadi pengen belajar membuat tulisan essay seperti ini, materinya sederhana namun ketika membacanya serasa diri hadir ditengah suasana yang terpaparkan dengan apik. Gaya bahasanya sederha tidak terlalu ilmiah namun menggugah keinginan untuk menikmati hidangan laut tersebut. Tetap berkarya dan menginspirasi Junior di Alumni Matematika

    1. December 7, 2021 at 4:40 am

      daswatiaastuty

      Reply

      terima kasih ini juga baru belajar menulis…

  4. November 10, 2021 at 3:12 am

    husnul hafifah

    Reply

    Jadi ikutan ngecap bu….hem mak nyus walau hanya bs menikmati rahang ikan di negeri sendiri….

    1. December 7, 2021 at 4:39 am

      daswatiaastuty

      Reply

      terima kasih Bu Husnul atas kunjugannya.

  5. November 10, 2021 at 1:19 am

    Hendra

    Reply

    Masya Allah…membaca tulisan tante benar-benar mampu membawa saya ikut menikmati kepala tuna rica ini…jadi keingat makan jepala ikan di pallu kaloa bersama almarhumah adik anty kalo ke makassar

    1. December 7, 2021 at 4:39 am

      daswatiaastuty

      Reply

      Al-fatihah untuk almarhumah dan terima kasih atas kunjugannnya.

  6. November 10, 2021 at 1:14 am

    Wijaya Kusumah

    Reply

    Bikin ngiler omjay aja nih hehehe

    1. December 7, 2021 at 4:38 am

      daswatiaastuty

      Reply

      terima kasih Om Jay, atas komentarnya dan kunjungannya.

  7. November 10, 2021 at 1:11 am

    Sitti Hajrah

    Reply

    Bisa jadi salah satu inspirasi membuat makanan di rumah. Terima kasih

    1. December 7, 2021 at 4:38 am

      daswatiaastuty

      Reply

      terima kasih

  8. November 10, 2021 at 12:46 am

    Abdul Rahman

    Reply

    Terasa hadir merasakan nikmatnya rahang tuna bakar ini…. Maknyus

    1. December 7, 2021 at 4:37 am

      daswatiaastuty

      Reply

      terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree