November 3, 2021 in Jelajah Nusantara, Uncategorized

Kabar Pagi : Pulau Um

Pulau Um.dilihat dari pantai Melaumkarta Sumber :Dok. Pribadi

Kabar Pagi (12)
Pulau Um
Syurga Ketenangan
Oleh Telly

Jika anda ingin menjauh sementara dari tekanan pekerjaan yang banyak atau dari hingar bingar kesibukan dan membutuhkan tempat istirahat yang tenang untuk memanjakan diri sambil berenang, diving, atau snorkeling, maka Pulau Um pilihan yang tepat.

Pulau Um memang hanya pulau kecil namun keindahan tidak kalah pesonanya dengan pesona pulau dengan nama besar Radja Ampat yang menjadi ikon wisata bahari di Sorong Papua Barat. Pulau Um, pulau kecil dengan kenikmatan ketenangan yang besar.

Pulau Um terletak tidak jauh dari Sorong Papua Barat. Tepatnya berada di seberang desa Malaumkarta di Makbon. Makbon adalah laguna, yang terletak di sebelah utara Semenanjung Kepala Burung.

Untuk dapat mengunjungi Pulau Um dari Sorong, anda dapat naik kendaraan pribadi atau kendaraan umun. Jarak ke Desa Malaumkarta ke Makbon sekitar 40 km, membutuhkan waktu 2-3 jam perjalanan karena jalan yang dilewati tidak mulus.

Jika tidak berencana untuk menginap, maka pastikan kendaraan digunakan pulang balik sehingga tidak kesulitan kendaraan. Keindahan Pulau Um hanya dapat dinikmati dengan baik jika memberi waktu untuk menginap.

Dari dermaga Makbon, perjalanan masih dilanjutkan dengan menyewa perahu untuk menyeberang laut menuju ke Pulau Um.

Dari atas perahu menuju Pulau Um, anda sudah dapat menikmati keindahan Pulau Um yang mungil dan ditutupi pepohonan yang hijau rimbun. Memerlukan waktu 30 menit berperahu untuk sampai ke Pulau Um.

Ini adalah pulau kecil, karena kecilnya anda dapat berjalan atau berlari mengelilinginya hanya dengan waktu 15 menit. Meski kecil, namun kaya akan jumlah spesies yang hidup dengan damai.

Anda akan menemukan bahwa anda satu-satunya orang atau pasangan di sana. Bayangkan anda ibarat pemilik pulau yang dapat melakukan banyak hal bahkan hasrat keliaran primitif sekalipun di pulau yang tidak berpenghuni itu.

Pulau Um dikenal sebagai pulau tempat habitat kelelawar dan burung camar. Kelelawar di pulau ini terbang mencari makanan di malam hari dan tidur menggelantung di siang hari. Sementara burung camar sebaliknya terbang keluar di siang hari, dan tidur di malam hari. Masyarakat Melaumkarta sangat percaya pulau Um dijaga oleh Kelelawar dan burung camar.

Banyak orang mengartikan pulau Um itu adalah pulau kelelawar karena dihuni oleh habitat kelelawar. Padahal kata Um itu diambil dari potongan kata Mela-Um-karta. Kelelawar dalam bahasa Moi atau Sorong itu adalah Klenso.

Lord Um. kucing liar yang hidup di Pulau Um.
Sumber : Dokumen Pribadi

Pulau Um adalah tempat liburan yang unik jika anda berkunjung ke Sorong. Sorong pintu gerbang ke Raja Ampat. Kota Sorong dulunya merupakan kota yang ramai bagi perusahaan minyak, namun sebagian besar telah diinggalkan sejak pasokan minyak telah habis. Kota ini lebih kosmopolitan dibanding kota-kota lain di Papua.

Banyak aktivitas yang dapat anda lakukan di Pulau Um, berjalan atau mengelilingi pulau kecil ini dengan melepaskan alas kaki merasakan halus dan hangatnya pasir putih menyentuh telapak kaki dan masuk di jari-jari kaki.

Berenang atau menyelam, jika beruntung bisa bertemu dengan mamalia/sapi laut (ikan dungong). Menyelam di bawah air dengan rongsokan sisa-sisa Perang Dunia II, atau menangkap lobster dengan penuh gembira.

Bisa naik perahu di sekitar pulau kecil itu, menyelaraskan kekuatan mendayung dengan kekuatan arus gelombang yang ada.

Atau sekedar duduk menikmati panorama alamnya. Ombak yang menggulung-gulung berkejar-kejaran menghempas di pantai, burung camar yang terbang bermanufer di udara tanpa takut saling bertabrakan. Bunyi suara gesekan daun yang berusaha mengatasi suara angin pantai yang berhembus. Aroma garam yang dihirup menghangatkan badan menggetarkan hasrat manusiawi.

Anda bisa berjemur di bawah sinar matahari yang melimpah, sepanjang hari, bisa meneriakkan atau mengeluarkan semua kegembiraan atau kejengkelan anda tanpa takut diketahui atau mengganggu orang lain.

Keindahan bawah laut Pulau Um masih sangat terjaga. Lautnya berwarna hijau toska karena originalnya. Warga kampung Malaumkarta yang bermukim di dekatnya menetapkan sistem sasi, alias larangan menangkap hewan laut tertentu di kawasan yang telah disepakati bersama, sehingga ekosistemnya sangat terjaga.

Mengunjungi Pulau Um menyulut rasa sadar Saya sebagai anak negeri pemilik keindahan laut yang tiada tara. Orang-orang dari negeri lain sengaja datang mengeluarkan uang dan menghabiskan waktu untuk menikmatinya. Betapa tidak eloknya jika Saya hanya mengetahui keindahan negeri sendiri dari tulisan-tulisan dan mulut mereka.

Saya sempat berkenalan dengan penjaga pulau ini “Lord Um” (nama yang Saya berikan, bangsawan Pulau Um). Seekor kucing hutan yang tangkas dan gemuk (bukan kucing biasa), menghindar untuk di elus-elus. Dia kucing yang mampu hidup di pulau yang

tidak berpenghuni itu. Allah selalu punya cara rahasia menjaga mahluknya.

Saya kembali menyelam untuk merasakan hangatnya air laut negeri sendiri. Pulau ini benar-benar syurga ketenangan, berenang sendiri jadi membayangkan indahnya jika membawa pasangan ke pulau ini.

Sorong, Oktober 2021




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree