October 3, 2021 in Pentigraf, Uncategorized

Keseimbangan

Post placeholder image

Keseimbangan

Oleh Telly D

Namanya Haji Muh Arif, usianya 45 tahun, saudagar kaya yang terkenal kedermawanannya. Perilakunya sesuai dengan namanya. Bijaksana, cerdik dan berilmu. Arif dalam memahami dan merespons situasi dan kondisi.

Di masjid dan dalam pergaulan dia dikenal sebagai orang yang selalu menggunakan akal budinya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Memiliki ketajaman pemikiran, pandai, dan hati-hati (cermat dan teliti) jika menghadapi kesulitan.

Di dalam keluarga dia ayah yang bertanggungjawab menafkahi keluarga. Hidup dalam kondisi yang sangat berkecukupan. Ayah yang baik juga suami yang setia.

Berpenampilan yang selalu dijaga, menjaga berat badan, menjaga tutur kata yang sopan, dan menjaga selalu rendah hati. Tidak heran jika orang mengatakan sempuna jadi pria idaman.

Kematiannya yang mendadak membuat semua orang tersentak.

Ramai-ramai orang merasa kehilangan, ramai orang ikut memandikan, menyalatkan, memakamkan, dan mendoakan.

Semua merasa kehilangan karena hidupnya di dunia begitu berarti bagi lingkungan sekitarnya.

Banyak orang yang mengantar sampai ke tempat pemakaman, baik masyarakat lingkungan sekitar, maupun para kerabat yang jauh. Ada yang menggunakan kendaraan yang disiapkan, ada pula yang menggunakan kendaraan masing-masing.

Prosesi pemakaman selesai. Satu persatu orang secara perlahan-lahan mulai meninggalkan kuburan.

Akhirnya kuburan sepi. Hanya menyisakan gundukan tanah, pusara baru dan bekas taburan bunga.

Di samping kuburan (baca: pusara) itu juga masih menyisakan wanita muda yang sementara hamil tua didampingi 2 orang anak kecil yang bingung melihat ibunya tidak henti menangisi kuburan baru itu.

Sejak saat itu, ibu-ibu di lingkungan mempunyai ungkapan

‘’Jika punya rahasia pastikan rahasia ikut dikuburkan ketika meninggal, agar keluarga tidak ikut memikul beban malu memiliki wanita lain setelah kematian seperti Haji Arif.’’

Haji Arif dijadikan contoh untuk lelaki yang ketahuan tidak setia dan tidak jujur setelah meninggal.

Demikian kearifan alam, tidak ada yang sempurna, selalu ada keseimbangan.

Jika ada yang dirahasiakan hanya menunggu waktu, rahasia itu menjadi bukan rahasia lagi.

Makassar, 30 September 2021.

*Tulisan ini diinspirasi pesan pendek Much Khoiri: “Jika ada pengkritik, pasti (akan) ada yang pemuji. Di dunia ini selalu ada keseimbangan.”




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree