August 26, 2021 in Jelajah Nusantara, Uncategorized

KILOMETER NOL MERAUKE

KILOMETER NOL MERAUKE

Oleh Telly D

Saya sangat yakin sebagai warga negara Indonesia, anda  mengetahui  bahwa batas tertimur wilayah Indonesia ada di Merauke.  Percuma anda menyayikan lagu nasional dari Sabang sampai Merauke jika tidak mengetahui hal ini.

Namun saya tidak yakin apakah anda mengetahui bahwa tugu kilometer nol Merauke itu terletak di daerah yang bernama Sota?

Sota adalah nama ibu kota salah satu distrik/kecamatan di Merauke, Papua. Terletak kurang lebih 90 km dari kota Merauke.

Sota tempat kunjungan wisata untuk 4 hal yang menarik; Taman Nasional Wasur, Kilometer Nol Merauke, Rumah Musamus, dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) RI-RPN.


Untuk mencapai distrik Sota dari pusat kota Merauke, dapat menggunakan mobil.  Jalanan ke Sota sudah diaspal. Memerlukan  waktu  1 – 1,5 jam untuk bisa sampai di distrik Sota.

Lamanya waktu diperjalanan dapat digunakan menikmati panorama alam yang indah dan masih asli. Alam Merauke mirip dengan alam Australia utara. Wilayah ini sedikit berbeda dengan wilayah lainnya di Papua. Beberapa jenis binatang khas yang ada di Australia bisa dengan mudah ditemui di wilayah ini seperti kanguru.

Perpaduan antara rawa atau lahan gambut dengan savana yang luas menciptakan suasana kehidupan liar di sana.  Rasanya seperti ada predator-predator pemangsa mahluk yang terlemah dalam susunan rantai makanan di antara belantara itu.

Merauke merupakan kabupaten terluas di Timur Indonesia. Merauke memiliki luas 46.791.63 km persegi. Dengan luas tersebut Merauke menjadi daerah dengan luas wilayah terbesar di Provinsi Papua.

Luas wilayah dapat dirasakan sejauh mata memandang, terhampar savana seluas-luasnya. Pohon gelam ada di mana-mana sepanjang jalan.

Kayu gelam atau kayu dolken gelam, memang tidak seterkenal kayu jati atau kayu ulin namun memiliki manfaat. Kayu ini sangat dominan tumbuh di daratan Merauke.

Kulit kayu gelam sangat berguna untuk industri perkapalan. Kayu gelam digunakan pada bagian perumahan, perahu, kayu bakar, pagar, atau tiang sementara.

Tidak banyak orang mengetahui bahwa kayu dolken gelam yang kecil dipakai sebagai steger pada konstruksi bangunan dengan dasar beton.  kayu gelam sangat baik digunakan untuk pembuatan steger, sedangkan kayu gelam yang berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan.

Kayu dolken gelam ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk bahan penyerap. Banyak orang yang menjual arang dari kayu dolken gelam.

Pohon kayu gelam ini memiliki tinggi 10 – 20 m, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan.

Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung ke bawah. Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan. Daunnya bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih.

Buahnya panjang 2,5 – 3 mm, lebar 3 – 4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Banyak orang yang menggunakan buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong.

Masyarakat Merauke juga mengolah lahan pertanian. Kita bisa menemukan pohon kelapa, sukun, karet, kemiri, sagu, dan pisang disepanjang jalan. Mereka juga menanam petatas, ubi, ketela pohon, kacang panjang, serta sayuran lain pada  lahan yang ada.

Beberapa jenis kayu asli dengan nama lokal pira atau jenis kayu kadara atau tifa. Jenis kayu ini, sangat cocok berdampingan dengan pohon sagu yang tumbuh di lahan gambut.

.

Dari jarak 500 meter sebelum gerbang titik 0 km, ada pos penjagaan TNI dimana mesti melapor. Setelah melewati gerbang kita akan tiba di taman Sota. Monumen kilometer nol itu terletak di sebelah kiri jika masuk melalui pintu gerbang dengan arah menuju ke Republik Papua Nugini.

Monumen titik nol kilometer Merauke terbuat dari semen beton yang bertuliskan huruf yang besar dengan angka ‘’0 KM Merauke-Sabang”.

Monumen itu menjadi destinasi kunjungan wisata.

Titik Koordinat Kilometer Nol Merauke Sabang, Dok. Pribadi

SURVEI DAN PENEGASAN BERSAMA GARIS BATAS INDONESIA & PAPUA NEW GUINEA 1983,Tanda Batas No: MM13 Tanggal didirikan November 1983, Lintang: 8o25’45”, Bujur: 141o 01′ 10″.

Tugu  batas wilayah timur dari Indonesia beserta informasi koordinatnya ada di taman Sota. Taman ini tidak hanya menjadi penanda wilayah Indonesia tetapi juga tempat wisata bagi masyarakat sekitarnya.

Bahagia sekali akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di titik paling timur Indonesia.  Tugu setinggi 3 meter didirikan sebagai simbol titik paling timur di Indonesia.

Untuk memperkuat bahwa pernah menginjakkan kaki di wilayah perbatasan Timur Indonesia, Monumen Kilometer Nol Merauke-Sabang Pemerintah memberikan sertifikat perbatasan.

Dari Monumen ini kita sudah bisa melihat dari dekat gerbang Pos Lintas  Perbatasan negara RI-RPN yang juga menjadi salah satu tujuan wisata di Sota Merauke.selain  rumah rayap Musamus.

Saya punya kebanggan bahwa saya telah menginjakkan kaki di wilayah tertimur Indonesia. Sekarang Saya tidak hanya pandai mendendangkan lagu Dari Sabang sampai Merauke, namun saya telah mengunjunginya.

Kilomter Nol Merauke Sabang, Dok. Pribadi

Saya berharap punya kesempatan mengunjungi tempat ini kembali dan melihat geliat kemajuan Merauke dalam megejar ketertinggalannya.  Bahkan saya bermimpi bisa terbang melintasi negeri ini dari Sabang sampai Merauke dengan satu kali penerbangan.

Makassar Agustus 2021




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree