RUMAH TAK BERJENDELA

Pentigraf
RUMAH TAK BERJENDELA
Oleh: Telly D.
Aku lupa kapan terakhir kali membuka jendela di kamar tidur. Matahari hanya menyelinap lewat celah tirai, tapi tak pernah kami izinkan masuk penuh. Suamiku bilang, terlalu banyak cahaya membuat lantai cepat pudar. Aku diam saja, seperti biasa. Kami hidup dalam rumah yang bersih dan teratur, dengan piring-piring tak pernah menumpuk dan suara televisi tak pernah terlalu keras. Dari luar, tak ada yang aneh.
Tapi aku tahu, kami hidup di dalam semacam museum keheningan. Kami tak bertengkar, hanya berhenti bicara. Tak ada bentakan, hanya pintu kamar yang tertutup pelan. Aku sering berjalan menyusuri lorong rumah dan merasa seperti tamu yang salah alamat. Setiap sudut terlalu rapi, terlalu diam, seperti sedang menunggu sesuatu pecah. Tapi tak ada yang pecah karena semua sudah retak terlalu dalam untuk bisa berbunyi.
Malam itu, saat tak sengaja aku buka jendela, angin masuk membawa aroma tanah basah dan suara tawa tetangga, bercampur nyanyian serangga yang asing ditelingaku. Tiba-tiba aku sadar: di luar rumah ini, dunia masih bernapas, sementara kami telah lama terkubur dalam keheningan kami sendiri. “Rumah ini tak pernah gelap hanya kami yang telah lupa caranya melihat cahaya.”
Makassar, Mei 2025
May 29, 2025 at 5:03 am
Alan1641
https://shorturl.fm/TbTre
May 28, 2025 at 12:35 pm
Dallas503
https://shorturl.fm/68Y8V