BUDAYA HANBOK DAN KIMCHI
BUDAYA HANBOK DAN KIMCHI
Oleh: Telly D.
“Perjalanan budaya mengajarkan bahwa keindahan sejati terletak pada pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman.”
Bicara tentang berwisata ke Korea, hanbok dan kimchi langsung terlintas di pikiran saya sebagai dua elemen budaya di negeri ginseng tersebut. Berwisata ke Korea tentu tidak hanya menikmati pemandangan atau mengunjungi tempat-tempat terkenal, tetapi juga untuk menyelami tradisi yang kaya dan penuh makna.
Saat merencanakan perjalanan ke Korea, rasa ingin tahu saya tentang budaya lokal mendorong keinginan untuk merasakan pengalaman yang lebih mendalam. Salah satu cara terbaik untuk benar-benar menyelami tradisi Korea adalah dengan mengenakan hanbok, pakaian tradisional yang menggabungkan keindahan dan makna budaya.
Saya membayangkan diri saya berjalan di jalanan bersejarah, dikelilingi oleh arsitektur tradisional, sambil mengenakan hanbok yang berbahan ringan, berwarna warni, syarat dengan motif penuh makna yang meriap-riap bermain dengan angin.
Betapa bahagianya ketika dalam kunjungan kami ke sebuah tempat wisata budaya Korea, kami disambut oleh suasana yang penuh kehangatan. Tempat tersebut menawarkan kesempatan langka bagi para wisatawan untuk terlibat langsung dalam tradisi membuat kimchi, salah satu makanan khas Korea yang terkenal. Selain itu, kami diberi kesempatan untuk memakai pakaian tradisional Korea.
Akhirnya keiinginan itu menjadi kenyataan. Hanbok, pakaian tradisional Korea yang saya kenakan, adalah simbol keindahan dan keanggunan yang abadi. Dengan desain yang sederhana namun elegan, hanbok terdiri atas jeogori, atasan yang ringan dan ramping, dan chima atau baji, bawahan yang lebar dan berdesir.
Mnggunakan kostum ratu dan pelayan di Changdeokgung Seol, situs warisan dunia Unesco dengan arsitektur dan taman yang indah, lokasi film “Jewel in the Palace” (Dae Jang Geum). Foto: Dokumen Pribadi
Kain yang digunakan terbuat dari sutra atau katun berkualitas tinggi, memberikan kilauan lembut yang menambah kesan mewah. Warna-warna cerah dan pola tradisional menghiasi hanbok menambah keindahan visual berbagai aspek budaya Korea, seperti status sosial atau perayaan tertentu.
Makna hanbok jauh melampaui penampilannya yang menarik. Pakaian ini mencerminkan filosofi estetika dan budaya Korea yang menghargai kesederhanaan, keharmonisan, dan keanggunan. Bentuk dan desain hanbok dirancang untuk memfasilitasi gerakan tubuh yang bebas, mencerminkan keinginan untuk menjaga keseimbangan dan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari.
Hanbok juga memiliki makna simbolis, sering kali digunakan dalam upacara penting seperti pernikahan dan perayaan tradisional, menandakan penghormatan terhadap nilai-nilai leluhur dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.
Sejarah hanbok mencerminkan perjalanan panjang budaya Korea. Dari masa Dinasti Joseon hingga sekarang, hanbok telah mengalami perubahan bentuk dan gaya, namun esensinya tetap terjaga. Pada masa lalu, hanbok merupakan tanda status dan identitas sosial, dengan detail yang menunjukkan kelas dan kekayaan seseorang.
Saat ini, meskipun hanbok telah menjadi pakaian yang lebih sering dikenakan dalam acara-acara khusus, keindahannya yang klasik dan maknanya yang mendalam tetap menjadi bagian integral dari warisan budaya Korea, menghubungkan generasi masa lalu dengan masa kini.
Mengenakan hanbok saat berpartisipasi dalam pembuatan kimchi memberikan pengalaman yang mendalam dan autentik. Kimchi, makanan fermentasi yang terkenal dengan rasa pedas dan asamnya, adalah salah satu elemen penting dalam masakan Korea dan budaya sehari-hari.
Setiap gerakan saya dalam proses pembuatan kimchi terasa lebih terhubung dengan budaya yang saya pelajari. Hanbok menambah keindahan visual pengalaman dan memberikan konteks yang lebih dalam mengenai bagaimana pakaian tradisional dan makanan khas saling melengkapi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Korea.
Berfoto berpakaian hanbok dengn latar belakang pembuatan kimchi memperlihatkan bagaimana saya terhubung dengan budaya Korea secara langsung. Keceriaan dan tawa saya dalam setiap pose menunjukkan betapa saya menikmati kesempatan ini, dan foto-foto tersebut menjadi kenangan yang selalu mengingatkan saya pada pengalaman yang luar biasa ini.
Kombinasi hanbok dan kimchi memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana budaya Korea memadukan keindahan estetika dengan tradisi kuliner. Pengalaman ini melampaui sekadar wisata, ia menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana pakaian tradisional dan makanan khas memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan perayaan. Hanbok memberikan kesan visual yang kuat, sementara kimchi mengajarkan kami tentang nilai-nilai dan kebiasaan yang membentuk komunitas Korea.
Secara keseluruhan, pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan saya tentang budaya Korea, tetapi juga memberikan kami kenangan yang akan selalu kami hargai. Kami meninggalkan perjalanan ini dengan rasa puas dan penuh inspirasi, membawa pulang pemahaman yang lebih dalam tentang kekayaan budaya dan sejarah yang membentuk identitas bangsa Korea.
Perjalanan ini telah menjadi bagian penting dari kisah saya, menambah dimensi baru dalam pandangan saya tentang dunia dan kekayaan warisan budaya yang ada di dalamnya.
Budaya bukan hanya tentang apa yang kita lihat, tetapi juga tentang apa yang kita rasakan dan pelajari. Dalam setiap tradisi dan keindahan yang kita temui, kita menemukan cerminan dari kemanusiaan kita yang lebih luas dan lebih mendalam.
Menyelami sejarah dan budaya suatu bangsa adalah perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan dunia yang kita huni. Kenangan dan wawasan yang kita bawa pulang adalah hadiah dari setiap pengalaman yang telah memperkaya jiwa kita.
Korsel, 2016
September 7, 2024 at 10:55 pm
Sumintarsih
Setuju banget Bunda….Mempelajari budaya suatu daerah di tempatnya didukung dengan praktik langsung dan berbusana adat setempat, pasti sangat membekas. Luar biasa….
September 7, 2024 at 11:51 pm
Telly D
Terima kasih bunda Mien
September 7, 2024 at 9:08 am
Nahda
Terimakasih bu. Tulisan ini mengingatkan kami kembali ketika berada di Korea. Korea yang sangat indah dan masyarakatnya yang bersahaja. Tentu saja, kami tidak dapat menikmati keindahan itu tanpa kebaikan Ibu. Tulisan ini sangat Edukatif dan Inspitatif.
September 7, 2024 at 11:50 pm
Telly D
Love you bu Nahda