Terbaring Kesakitan
Terbaring Kesakitan
Oleh Telly D.
Nadhira, cucu kecilku
Dalam pertumbuhan dan perkembangan Nadhira, senantiasa memperlihatkan semangat dan keberanian. Kamu selalu menjadi pusat kebahagiaan nenek. Pada usia Nadhira yang baru 22 bulan, Nadhira sudah menunjukkan sifat-sifat luar biasa yang membuatmu pantas mendapatkan julukan “burung rajawali kecil.”
Setiap hari, Nadhira memamerkan kekuatan dan ketangkasanmu, memanjat kursi, meja, tempat tidur, dan bahkan rak-rak rendah, kemudian melompat ke bawah dengan tawa riang. Keberanian dan dinamikamu membuat semua orang di sekitar Nadhira kagum.
Hari ini melalui video call ayahbunda memperlihatkan secara langsung, bagaimana ketangkasan Nadhira naik ke atas tempat tidur berulang-ulang dan melompat ke bawah dengan tak mengenal lelah. Kaki kecilmu sangat kuat memanjat dan mental keberanianmu terlihat ibarat burung rajawali kecil yang sementara belajar terbang dengan mengepak-ngepakkan sayap kecilnya. Kamu tak kenal rasa takut bahkan menikmatinya sebagai proses yang mesti kamu latihkan. Kamu tertawa keriangan setiap berhasil melakukannya dengan baik.
Sungguh akhir pekan yang membahagiakan, setelah berselang lama nenek tak mengikuti langsung aktivitasmu. Nenek Puang Ina dan kakek Puang Ida menonton keberanianmu dari Makassar, Sulawesi selatan, dan Puang Firul dari Sorong, Papaua Barat.
Sesungguhnya, kami masih asyik melihat akrobatmu. Oleh ayah Ifat distop karena sudah waktunya Nadhira beristirahat. Nadhira kemudian dibimbing untuk ke kamar mandi membersihkan badan sebelum istirahat. Kamu mengikuti ajakan ayah sambil masih meloncat-loncat dengan riang berjalan di samping ayah. Kamera masih memperlihatkan hal ini.
Selang beberapa lama kami mendengar teriakan dan tangis kesakitanmu. Oleh ayah dan ibunda kamera distop dan diberi keterangan “Nadhira jatuh di kamar mandi.”
Betapa terkejutnya kami, tawa yang masih terngiang secara tak terduga tergantikan oleh tangis kesakitanmu, keceriaan serta merta berubah jadi kecemasan. Demikian mudahnya Allah membolak balikkan keadaan. Malam itu diakhiri dengan membaca tulisan ibunda “Nadhira berusaha untuk ditidurkan.” Sungguh malam yang mencemaskan nenek dan kakek.
Keesokan harinya ibunda Zieha mengirimkan video yang memperlihatkan Nadhira dalam penanganan dokter gigi di sebuah rumah sakit. Melihat cucu nenek yang biasanya begitu kuat dan ceria kini terbaring lemah dengan wajah penuh kesakitan adalah pemandangan yang menghancurkan hati nenek. Tangisnya yang tak henti-henti seakan menusuk hati. Nenek merasakan rasa bersalah yang mendalam, merasa seharusnya nenek, kakek, dan ayahbunda bisa melindungimu lebih baik.
Dokter menjelaskan bahwa Nadhira membutuhkan penanganan medis segera untuk mengatasi rasa sakit dan mencegah infeksi. Selama proses perawatan, Nadhira terus menangis, dan ayahbunda hanya bisa memelukmu erat, berharap bisa menenangkan rasa sakit yang kamu rasakan. Setiap kali kamu memandangku dengan mata yang penuh air mata, hati nenek terasa hancur.
Di layar, nenek melihat Nadhira terbaring di ranjang rumah sakit, dikelilingi oleh peralatan medis. Dokter dan perawat sibuk memberikan perawatan, sementara Nadhira menangis kesakitan, Pemandangan itu sangat menyakitkan bagi nenek. Tiga gigi depanmu patah akibat terjatuh.
Gigi Nadhira yang Sakit dirawat oleh Dokter Gigi. Foto: Dokumen Pribadi
Nenek dan kakek menyaksikan dengan hati yang berat saat dokter mulai melakukan tindakan medis. Tangisan Nadhira semakin keras setiap kali merasa sakit, dan nenek merasa seperti tertusuk ribuan jarum di hati. Melalui layar kecil, nenek mencoba menghiburmu, mengirimkan kata-kata penyemangat meskipun nenek tahu suara dan wajah nenek di layar tak bisa menggantikan pelukan yang nyata.
Selama proses perawatan, Nadhira terus menangis, dan nenek hanya bisa menyaksikan dengan air mata yang mengalir. Setiap kali kamu memandang ke arah layar, matamu yang penuh air mata seakan mencari pelukan dan perlindungan. Nenek merasakan rasa bersalah yang mendalam, merasa seharusnya nenek bisa berada di sana untukmu, melindungimu dari rasa sakit ini.
Ayahbunda telah berusaha sekuat tenaga untuk merawat Nadhira, dan nenek tahu betapa beratnya beban yang mereka pikul. Dari jauh, nenek terus memberikan dukungan dan doa. Keberanian dan kekuatan Nadhira, meski diuji dengan begitu keras, tetap menjadi sumber inspirasi.
Meskipun terluka, kamu tetap menunjukkan semangat rajawali yang sejati. Nenek berjanji akan selalu ada untuk melindungimu dan memastikan kamu tetap dapat tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berani, seperti yang Nadhira tunjukkan selama ini. Kini, setiap kali melihat videonya, nenek melihat seorang pejuang kecil yang berjuang melawan rasa sakitnya dengan keberanian yang luar biasa.
Di dalam doa nenek memohon kepada Allah agar memberikan kesembuhan yang sempurna kepada Nadhira, agar kamu bisa kembali bermain dan tertawa seperti sebelumnya. Semoga Allah memberimu ketabahan dalam menghadapi rasa sakit ini dan kesabaran dalam proses penyembuhan.
Nenek berharap waktu akan segera menghapus luka dan air matamu, menggantinya dengan senyum dan keceriaan kembali. Semoga Allah selalu melindungi dan memberkatimu, menghapus segala rasa sakit, dan mengembalikan keceriaannmu. Nenek berharap kelak bisa melihatmu tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan penuh semangat, seperti rajawali kecil yang terbang tinggi dengan keberanian dan ketangguhan. Aamiin.
Makassar, 4 Agustus 2024
August 30, 2024 at 11:43 pm
Mustajib
Turut berempati. Semoga segera pulih seperti sedia kali, kembali ceria, dan melanjutkan “terbangnya” sebagai rajawali kecil. Aamiin
August 30, 2024 at 11:04 pm
Much. Khoiri
Nadhira, rajawali kecil yang senantiasa ceria dan menunjukkan kecerdasannya dan kelembutan hatinya
August 30, 2024 at 10:48 pm
Sri Rahayu
Ilustrasi yang menggiring imajinasi untuk menggambarkan betapa sayangnya seorang nenek pada cucunya… Bahagianya Nadhira memiliki Nenek seperti Bunda Telly…Sehat selalu Bunda…
August 30, 2024 at 11:29 pm
Telly D
Bunda Yayuk Love You