May 19, 2024 in Uncategorized

Bunyi Cicak

Pentigraf

Bunyi Cicak

Oleh Telly D.

Empat tahun merantau bersekolah di Jogya membuat Yanto paham seluk-beluk manis dan getirnya hidup di kost-kostan murah. Sekalipun selalu berpindah kamar kost karena keterbatasan uang, Yanto hanya bisa mendapatkan kamar yang sempit, panas, dengan kamar mandi di luar, dan WC yang sering mampet. Kamar yang gelap itu juga sering dihuni oleh berbagai binatang seperti kecoak, kalajengking, kaki seribu, nyamuk, cicak, tikus, dan tokek. Namun, Yanto bisa hidup damai bersama mereka. Saat Yanto bernyanyi, suara bunyi tokek sering menjadi latar belakang yang harmonis. “Kau jaga selalu hatimuuuuu… tokek… agar dekat dengankuuuu… tokek… tunggu aku kembaliiii… tokek…”

Hari ini, Yanto pulang lebih cepat. Tidak ada kuliah membuatnya berkesempatan membawa teman wanitanya berkunjung ke kamar kostnya. Yanto tidak mau kehilangan kesempatan untuk merayu wanita tersebut. Dia memulai dengan mengelus tangan wanita itu sebagai pemanasan sebelum berbicara. “Ck…ck…ck…ck,” terdengar suara cecak dari dinding. Yanto melanjutkan mengelus rambut wanita itu. “Ck…ck…ck,” suara cecak kembali terdengar, kali ini lebih dekat.

Ketika Yanto mulai mencium wanita itu, suara cecak semakin keras dan mengganggu. Yanto memalingkan wajah untuk mencari sumber suara tersebut. Ia menatap ke dinding, berusaha menemukan cecak pengganggu yang membuat suara “ckckckck.” Namun, yang ia temukan bukanlah seekor cecak, melainkan wajah bapak kost yang sedang mengintip dari lubang kecil di dinding sambil bersuara “ckckckck.”

Makassar, 19 April 2024




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree