Momen Langka
Pentigraf
Momen Langka
Oleh Telly D.
Dalam momen cuti yang saya dapatkan, kerinduan untuk kembali ke kampung halaman begitu menggebu setelah bertahun-tahun terbenam dalam rutinitas kerja tanpa henti. Pulang ke kampung berarti dapat menikmati hidangan lezat dari tangan ibu, seperti gulai pakis yang menggugah selera dan segarnya air nira manis. Saya merindukan aroma udara yang segar, lantunan jangkrik di malam hari, serta keindahan langit yang dipenuhi bintang-bintang bersama kehadiran kunang-kunang yang berterbangan di sekitar rumah.
Namun, di tengah kesenangan dan kedamaian itu, hadir kejadian yang menggetarkan hati. Sore itu, ketika saya tengah menikmati pemandangan indah dari ketinggian, tiba-tiba muncul sosok seorang wanita berpakaian putih berjalan perlahan melintasi jalanan yang berkelok. Sementara senja mulai memudar, sebuah truk gandeng melaju dengan cepat dari balik tikungan. Saya sadar bahwa kecelakaan nampaknya tak terhindarkan.
Dengan sekuat tenaga, saya berusaha menyelamatkan wanita itu, namun alas kaki saya yang lepas membuat saya terjatuh. Saya hanya bisa menyaksikan dengan rasa cemas saat truk gandeng melintas. Saya yakin kecelakaan akan terjadi. Kepanikan dengan cepat menyergap perasaan saya dan seketika saya tidak sadarkan diri. Saat sadar kembali, saya menunjukkan jalan di balik tikungan sambil berteriak histeris ada kecelakaan. Beberapa orang yang sempat menolongku menjelaskan bahwa tidak ada kejadian apa pun di sana. Hal semacam ini memang sering terjadi di saat hari menjelang maghrib.
Makassar, 7 februari 2024
Leave a Reply