February 10, 2024 in Pentigraf, Uncategorized

Arisan

Post placeholder image

Pentigraf

Arisan

Oleh Telly D.

Saat pertama kali diajak ikut arisan ibu-ibu kompleks, saya merasa enggan. Meskipun makanannya lezat, bagi saya itu adalah hal membuang-buang waktu saja. Namun, hari ini karena alasan tertentu, saya harus memenuhi permintaan ibu untuk membawa uang arisan. Saya tak menyangka bahwa keputusan itu akan membawa saya pada pertemuan yang tak terduga.

Di tempat arisan, saya bertemu dengan seorang pemuda tampan yang membuat hati saya berdebar. Pandangan pertama membuat saya jatuh cinta padanya. Dia dengan penuh kasih mendorong kursi roda ibunya, yang ternyata juga anggota arisan. Kejadian itu membuat saya merasa terdorong untuk rajin menggantikan ibu dalam arisan setiap bulan. Tentu saja hal ini membuat ibu heran.

Saya memilih untuk meminta ibu untuk mentransfer uang arisan kepada pengurus, dengan alasan saya sibuk. Inilah yang membuat Ibu menjadi heran kedua kalinya. Saya sungguh ngotot tidak ingin lagi menggantikan ibu dalam arisan. Keputusan saya bulat tidak akan mau lagi. Saya menyadari bahwa pemuda tampan yang membuat hati saya berdebar telah menghilang. Kursi roda yang biasanya dia dorong, kini dipegang oleh seorang perawat khusus. Mimpi tentang pertemuan yang berdebar-debar itu sirna, meninggalkan harapan hampa. Kini yang tersisa adalah kekecewaan akibat tabungan pembayaran semester terkuras untuk membeli baju, sepatu, dan tas untuk dipakai arisan.

Makassar, 6 Februari 2024




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree