PENINGKATAN KETERLIBATAN ANGGOTA
PENINGKATAN KETERLIBATAN ANGGOTA
Oleh: Telly D.*)
Komunitas literasi memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan kemampuan menulis, baik bagi penulis pemula maupun yang sudah berpengalaman. Rumah Virus Literasi (RVL) adalah sebuah komunitas yang berfokus pada pengembangan literasi dan memberikan ruang bagi para penulis untuk berbagi karya dan pengetahuan.
Meskipun demikian, seperti banyak komunitas lainnya, RVL menghadapi tantangan dalam hal keterlibatan anggota. Bagaimana cara agar anggota komunitas ini dapat lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan komunitas, berbagi ide, dan berkolaborasi dapat dilakukan.
Peningkatan keterlibatan anggota menjadi penting untuk memastikan bahwa komunitas ini bukan hanya menjadi wadah pasif, tetapi juga menjadi tempat yang dinamis untuk tumbuh dan berkembang.
Dalam membahas keterlibatan anggota dalam komunitas, kita perlu memahami terlebih dahulu konsep dasar mengenai komunitas itu sendiri. Charles Vogl dalam bukunya The Art of Community: Seven Principles for Belonging menyatakan bahwa sebuah komunitas yang sukses dibangun atas tujuh prinsip dasar yang mencakup rasa memiliki, keterbukaan, dan saling menghargai.
Vogl menekankan pentingnya membangun hubungan yang kuat antara anggota komunitas agar mereka merasa dihargai dan terlibat dalam kegiatan bersama. Dalam konteks RVL, hal ini berarti menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana setiap penulis merasa bahwa kontribusinya dihargai.
Sementara itu, Peter Block dalam bukunya Community: The Structure of Belonging menggambarkan bagaimana sebuah komunitas berkembang ketika anggotanya memiliki rasa tanggung jawab yang kuat terhadap komunitas itu sendiri.
Block menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dan kolaborasi antara anggota untuk menciptakan komunitas yang sehat dan saling mendukung. Mengadopsi prinsip-prinsip ini akan membantu RVL menjadi tempat yang tidak hanya sekadar menyatukan penulis, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk berinteraksi secara produktif.
Charles Vogl dalam The Art of Community menyebutkan tujuh prinsip dasar yang menjadi fondasi bagi komunitas yang sukses. Prinsip-prinsip ini bisa diterapkan untuk meningkatkan keterlibatan anggota dalam RVL.
Berikut adalah ketujuh prinsip tersebut.
Prinsip pertama, “Bertemu di Tempat yang Tepat.” Ini menekankan pentingnya tempat atau ruang yang tepat untuk membangun komunitas. Tempat ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga psikologis, di mana anggota merasa nyaman dan diterima. Komunitas yang sukses sering kali memiliki tempat yang aman, di mana anggotanya dapat merasa bebas untuk berinteraksi, berbagi ide, dan berkolaborasi.
Dalam konteks RVL, RVL telah memiliki forum yang mudah diakses dan ramah untuk diskusi, berbagi karya, dan kolaborasi untuk meningkatkan rasa keterlibatan anggota.
Kedua, “Menumbuhkan Rasa Memiliki.” Salah satu prinsip utama adalah menciptakan rasa memiliki di kalangan anggota komunitas. Vogl menyebutkan bahwa anggota komunitas yang merasa memiliki akan lebih aktif dan terlibat. Ini bisa dicapai dengan memberi kesempatan bagi setiap anggota untuk berkontribusi, menghargai ide-ide mereka, dan mengakui peran mereka dalam komunitas. Di RVL, WAG menjadi ruang bagi anggota untuk berbicara, memberi umpan balik, dan berbagi ide dapat memperkuat rasa memiliki ini.
Ketiga, “Menumbuhkan Kepemimpinan yang Memberdayakan.” Komunitas yang kuat memiliki kepemimpinan yang memberdayakan anggotanya, bukan yang memerintah. Kepemimpinan di RVL dapat berfungsi sebagai fasilitator yang mengarahkan komunitas, memberikan inspirasi, dan memberi ruang bagi anggota untuk berkembang.
Kepemimpinan yang efektif di RVL tidak hanya berasal dari pengelola, tetapi juga dari anggota komunitas yang aktif dan terinspirasi untuk memimpin kegiatan bersama.
Keempat, “Berbagi Cerita yang Menghubungkan.” Cerita adalah alat yang sangat kuat untuk membangun ikatan antaranggota komunitas. Vogl menekankan bahwa berbagi pengalaman pribadi atau cerita yang menggugah dapat menghubungkan anggota dengan cara yang lebih dalam.
Dalam komunitas RVL, berbagi cerita atau pengalaman dalam menulis menjadi cara efektif untuk mempererat hubungan antar anggota. Misalnya, berbagi cerita tentang proses kreatif atau tantangan dalam menulis bisa mendorong lebih banyak anggota untuk berpartisipasi aktif.
Kelima, “Membangun Kepercayaan.” Kepercayaan adalah landasan dari setiap komunitas yang sehat. Dalam RVL, penting untuk membangun kepercayaan di antara anggota agar mereka merasa nyaman untuk berbagi ide tanpa rasa takut dihina atau dikritik secara tidak konstruktif.
Kepercayaan ini dapat dibangun melalui komunikasi yang terbuka dan transparan, di mana anggota merasa bahwa suara mereka dihargai dan didengar.
Keenam, “Mendorong Keterlibatan yang Tanggung Jawab.” Keterlibatan dalam komunitas harus disertai dengan rasa tanggung jawab. Setiap anggota harus merasa bahwa kontribusinya penting dan memiliki dampak pada perkembangan komunitas. Di RVL, salah satu cara untuk mendorong ini adalah dengan memberikan kesempatan bagi anggota untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersama atau kegiatan yang menantang untuk berkembang sebagai penulis dan individu.
Ketujuh, “Merayakan Keberagaman.” Prinsip terakhir adalah merayakan keberagaman. Sebuah komunitas yang sukses tidak hanya menerima perbedaan, tetapi juga menghargainya. Keberagaman dalam komunitas RVL baik dalam hal gaya menulis, pengalaman, latar belakang, dan perspektif harus dipandang sebagai kekuatan. Menghargai dan merayakan perbedaan ini akan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendorong lebih banyak anggota untuk berpartisipasi.
Melihat kondisi saat ini di RVL, meskipun banyak penulis bergabung, namun tingkat keterlibatan yang tinggi masih menjadi tantangan. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini antara lain adalah kurangnya ruang untuk berkolaborasi antaranggota, minimnya komunikasi yang terstruktur, serta kurangnya kegiatan yang mendorong anggota untuk aktif berpartisipasi.
Terlepas dari upaya untuk menciptakan atmosfer yang terbuka dan inklusif, perlu adanya langkah-langkah konkret untuk memfasilitasi keterlibatan yang lebih luas dan lebih mendalam.
Hambatan terbesar yang dihadapi komunitas RVL, adalah minimnya interaksi antaranggota. Banyak dari mereka yang hanya terlibat dalam kegiatan komunitas secara pasif, seperti mengikuti diskusi atau membaca karya tanpa memberikan masukan atau berkolaborasi. Padahal, seperti yang ditegaskan oleh Vogl, hubungan yang lebih mendalam dan berbasis kepercayaan dapat meningkatkan keterlibatan anggota dalam komunitas.
Untuk meningkatkan keterlibatan anggota, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh RVL.
Pertama, menciptakan ruang diskusi yang lebih aktif. Dengan mengadakan forum diskusi rutin, baik offline maupun online, anggota dapat berbagi ide dan belajar satu sama lain. Menurut Vogl, interaksi antar anggota adalah salah satu faktor utama yang membuat komunitas berkembang. Ini akan memperkuat rasa memiliki dan saling menghargai antara anggota.
Kedua, RVL bisa menawarkan program mentoring yang menghubungkan penulis berpengalaman dengan penulis pemula. Seperti yang diungkapkan oleh Block, komunitas yang berhasil adalah komunitas yang memiliki budaya kolaboratif, di mana anggota merasa memiliki tanggung jawab untuk saling mendukung. Mentoring ini akan memberikan ruang bagi anggota untuk berkembang, berbagi pengalaman, dan meningkatkan kualitas karya mereka.
Ketiga, peningkatan komunikasi yang lebih transparan dan terorganisir dapat membantu mempererat hubungan antara anggota dan pengelola komunitas. Platform seperti grup WhatsApp, atau bahkan situs web khusus untuk RVL dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi yang lebih jelas mengenai kegiatan komunitas. Hal ini juga akan membantu membangun kepercayaan dan meningkatkan partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas.
Keempat, penting untuk menciptakan sistem penghargaan bagi anggota yang aktif berkontribusi, baik melalui tulisan atau partisipasi dalam kegiatan komunitas. Pemberian penghargaan dengan indikator penilain yang terbuka ini akan memberikan dorongan moral bagi anggota untuk terus berkontribusi dan terlibat lebih dalam dalam komunitas.
Dengan membangun hubungan yang lebih kuat di antara anggotanya, menyediakan ruang untuk saling mendukung, dan mengadakan kegiatan yang mendorong keterlibatan aktif, RVL tidak hanya akan tumbuh sebagai komunitas menulis yang produktif, tetapi juga menjadi tempat yang memberi inspirasi bagi setiap anggotanya untuk terus berkembang.
Teruslah Bergerak Berliterasi Membangun Negeri.
Makassar 14 November 2024
*) Penulis adalah Daswatia Astuty dengan nama pena Telly D. Ibu Rumah tangga, Pekerja sosial kemanusiaan, penasihat komunitas RVL. Penulis dengan 40 judul buku.
November 17, 2024 at 2:35 am
Florentina Winarti
Semoga saya yg pasif ini ikut terdorong untuk selalu belajar..luar biasa Bunda Telly đź‘Ť
November 16, 2024 at 12:08 am
Astuti
Tulisan ini cocok untuk modal RVL bangkit dan Eksis agar semakin besar dan mendunia kebermanfaatannya.ъеperlu bergandengan tangan untuk menczpzinya.