Hikmah dari Pengalaman Sakit
Hikmah dari Pengalaman Sakit
Oleh Telly D.
Orang suka mengatakan “semua ada hikmahnya,” yang bermakna bahwa setiap peristiwa atau pengalaman, baik maupun buruk, memiliki pelajaran atau manfaat yang dapat dipetik darinya.
Ini adalah pandangan yang optimis terhadap kehidupan, yang menekankan bahwa meskipun kita menghadapi kesulitan atau tantangan, ada hal-hal yang bisa dipelajari atau diambil hikmahnya dari setiap situasi.
Dalam konteks pandangan agama Islam, ungkapan “semua ada hikmahnya” sering kali dikaitkan dengan keyakinan akan kebijaksanaan Allah SWT dan rencana-Nya yang sempurna.
“Mungkin kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan mungkin (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).
Hal ini suka diteruskan dengan “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At-Talaq: 2-3).
Dalam berbagai bentuk ujian, cobaan, atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan seseorang banyak hikmah yang dapat dijadikan pelajaran.
Menikmati Senja Menghadap Pelabuhan Angkatan Laut Sorong. Foto: Dokumen Pribadi
Cobaan kehilangan pekerjaan dapat membuka pintu bagi peluang yang lebih baik atau mengarahkan seseorang ke jalur karier yang lebih sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Hikmahnya adalah, ini dapat menjadi ujian dan kesempatan untuk merenung, memperbaiki diri, dan meningkatkan keterampilan.
Kesulitan keuangan bisa menjadi pelajaran tentang pentingnya menabung, mengelola uang dengan bijak, dan lebih bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Hal ini juga dapat menguatkan ketahanan mental dan keimanan seseorang dalam menghadapi cobaan hidup.
Musibah seperti bencana alam atau perubahan musim dapat menjadi pengingat akan kekuasaan Allah SWT atas alam semesta ini. Meskipun dapat menyebabkan kerugian dan penderitaan bagi manusia, namun perubahan musim juga membawa manfaat bagi ekosistem dan memberikan kesempatan bagi manusia untuk belajar menghargai dan menjaga alam.
Senja dengan Latar Belakang Jembatan Puri Sorong. Foto: Dokumen Pribadi
Meskipun konflik atau pertengkaran dalam hubungan antar manusia dapat menimbulkan penderitaan dan ketegangan, namun hal ini juga bisa menjadi pelajaran tentang pentingnya komunikasi yang baik, pengertian, dan kepedulian terhadap perasaan orang lain. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan dan memperkuat ikatan antar sesama manusia.
Dalam semua contoh di atas, meskipun pada awalnya mungkin terasa sulit atau tidak menyenangkan, namun dengan sikap yang tepat dan keyakinan bahwa Allah SWT memiliki rencana yang baik, seseorang dapat menemukan hikmah dan pelajaran berharga di balik setiap peristiwa.
Lebih lanjut, ujian sakit dalam pandangan agama Islam seringkali dihubungkan dengan hikmah yang mendalam. Meskipun sakit adalah pengalaman yang tidak menyenangkan dan dapat menimbulkan penderitaan fisik dan emosional, namun dalam Islam, sakit juga dianggap sebagai salah satu bentuk ujian atau cobaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Terdapat hikmah yang mendalam di balik ujian tersebut. Sakit dapat menjadi sarana untuk membersihkan dosa, memperkuat iman dan ketabahan, serta meningkatkan empati dan kepedulian terhadap sesama.
Ketika suami saya tiba-tiba jatuh sakit parah, saya terpaksa menghentikan sebagian besar kegiatan saya untuk merawatnya. Ini adalah ujian yang menantang bagi kami berdua. Namun, di tengah-tengah kesulitan itu, saya mulai menyadari seberapa besar kasih sayang yang kami miliki satu sama lain, dan betapa pentingnya dukungan dari orang-orang di sekitar kami.
Dalam proses perawatan, saya melihat betapa besarnya cinta dan kesabaran suami saya kepada saya, bahkan ketika dia sendiri mengalami penderitaan. Saya juga disadarkan tentang seberapa kuatnya ikatan keluarga kami, dengan anggota keluarga yang rela memberikan waktu dan tenaga mereka untuk membantu kami melewati masa sulit ini.
Andau Resort Tempat Penyebrangan ke Raja Ampat Sorong. Foto: Dokumen Pribadi
Tidak hanya itu, pengalaman ini juga membuka mata saya tentang kualitas orang-orang di sekitar kami. Saya merasa diberkati dengan teman-teman dan kerabat yang begitu peduli dan setia. Mereka tidak hanya menawarkan bantuan praktis, tetapi juga memberikan dukungan emosional yang sangat saya butuhkan.
Ketika saya menyatakan diri mundur untuk sementara dari kegiatan komunitas menulis yang selama ini saya tekuni, reaksi teman-teman dalam grup yang meminta saya tetap bertahan dengan status non aktif adalah dukungan yang menguatkan saya menjalani masa sulit ini.
Pengalaman ini benar-benar mengajarkan saya tentang arti sejati dari hubungan kasih sayang dan kesetiaan. Kami belajar untuk menghargai setiap momen bersama, dan betapa pentingnya memiliki orang-orang yang peduli dan mendukung di sekitar kami dalam menghadapi ujian kehidupan. Meskipun itu adalah waktu yang sulit, namun pengalaman ini membuat kami bertumbuh lebih kuat bersama dan lebih bersyukur atas karunia kasih sayang dan dukungan dari orang-orang yang kami cintai.
Namun, tidak semua orang menunjukkan reaksi yang sama. Beberapa teman, yang sebelumnya dekat dengan kami, menunjukkan ketidak pedulian atau bahkan sikap yang tidak mendukung. Pengalaman ini membuka mata saya tentang kualitas hubungan yang sebenarnya. Ketika diperlukan, hanya sedikit orang yang benar-benar siap untuk berdiri di samping kita, dan itu adalah mereka yang benar-benar mengasihi dan setia.
Menghadapi ketidakpedulian dari orang-orang yang kami kasihi dan percayai membuat saya belajar untuk menghargai hubungan yang tulus. Kadang-kadang, ujian sakit bukan hanya tentang penyembuhan fisik, tetapi juga tentang penyembuhan hati dan jiwa.
Di Bandara Domine Eduard Osok Sorong. Foto: Dokumen Pribadi
Pengalaman ini membawa saya pada kesimpulan bahwa dalam kehidupan, kita harus belajar untuk menerima ujian dengan hati terbuka. Saat kita menghadapi musibah, saat-saat gelap dalam hidup, itulah saat kita benar-benar mengenali nilai sejati dari kasih sayang dan kesetiaan. Itu adalah saat-saat yang membedakan antara teman sejati dan sekadar kenalan.
Bagaimanapun, dalam kehidupan ini, kita semua akan diuji. Kita semua akan menghadapi sakit, kehilangan, dan cobaan lainnya. Namun, bagaimana kita merespons ujian tersebut, bagaimana kita mendukung dan mengasihi orang-orang di sekitar kita, adalah apa yang akan menentukan jati diri kita.
Dalam setiap ujian, ada hikmah yang tersembunyi. Ada pelajaran yang dapat dipetik, pengalaman yang dapat dijadikan bekal untuk masa depan. Ujian sakit suami saya telah mengajari saya tentang nilai sejati dari kasih sayang dan kesetiaan. Itu adalah pelajaran yang tidak akan pernah saya lupakan, dan saya berharap dapat menjadi inspirasi bagi orang lain yang menghadapi ujian serupa dalam hidup mereka. Sebab, di balik setiap ujian, sungguh, semua ada hikmahnya.
Makassar, 3 Februari 2024
February 8, 2024 at 9:53 pm
Hambali Soppeng
Masya Allah, sehat selalu maha guru andalanku
February 8, 2024 at 2:32 pm
Yunus Math 89 IKIP-UP
Semoga bapak diberi ketabahan dn penyakitnya segera diangkat. Salut utk ibu.
February 8, 2024 at 12:35 am
Hasrini jufri
Masya Allah, sangat menginspirasi, tulisan yg penuh doa, harapan, makna dalam peristiwa kehidupan, bagaimana menyikapi dan mengerti, keren sekali tulisan ini bu, sungguh dalam maknanya, terima kasih membaca tulusan ini, seperti kita ikut merasakan apa yg di sampaikan penulis.
February 8, 2024 at 12:33 am
Hasrini jufri
Masya Allah, sangat menginspirasi, tulisan yg penuh doa, harapan, makna dalam peristiwa kehidupan, bagaimana menyikapi dan mengerti, keren sekali tulisan ini bu, sungguh dalam maknanya, terima kasih membaca tulusan ini, sepertj kita ikut merasakan apa yg di sampaikan penulis. Dari kami penikmat karya bu telly D