Healing Therapy dengan Berkebun
Healing Therapy dengan Berkebun
Oleh Telly D.
“Di tengah hiruk-pikuk dunia, berkebun adalah cara Allah memberi kita tempat untuk merenung dan bersyukur.”
Istilah “healing” menjadi semacam mantra yang digemakan ketika tubuh dan pikiran merasa lelah akibat beban kerja dan tekanan sehari-hari. Banyak dari kita memaknainya healing adalah waktunya bersenang-senang, berpiknik, menonton film atau menyenangkan diri dengan makan di restoran-restoran yang terkenal dan sebagainya.
Namun, tidak banyak dari kita yang menyadari bahwa ada terapi khusus yang dapat memberikan penyembuhan, memberi solusi sederhana seperti menanam atau berkebun yang memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa.
Berkebun bukan hanya sekadar aktivitas menyenangkan untuk menyalurkan hobi, tetapi dapat juga sebagai bentuk terapi alam. Melibatkan diri dalam proses menanam, merawat, dan melihat tanaman tumbuh memberikan pengalaman mendalam yang dapat menyembuhkan kesehatan pikiran dan tubuh.
Saat merasakan kelelahan dari rutinitas sehari-hari, tanah yang subur dapat dijadikan sumber penyembuhan. Menyentuh tanah dengan tangan, merasakan teksturnya, dan menggali di dalamnya memberikan perasaan terhubung dengan bumi. Proses ini, dalam banyak budaya dianggap sebagai grounding atau pembentukan hubungan yang kuat dengan energi bumi.
Menyiapkan Tempat untuk Menanam. Foto: Dokumen Pribadi
Bahkan, aroma tanah yang segar dan harum dari dedaunan dapat memberikan efek relaksasi pada sistem saraf. Ini memicu pelepasan endorfin, hormon bahagia dalam tubuh, yang secara alami meredakan stres dan meningkatkan suasana hati.
Sentuhan alami ini yang terkadang terlupakan dalam kehidupan urban modern, memberikan solusi sederhana untuk mendukung kesehatan mental dan emosional.
Selain itu, proses merawat tanaman memerlukan perhatian dan kesabaran, memungkinkan pikiran untuk fokus pada sesuatu yang lebih positif daripada kekhawatiran sehari-hari. Melihat bunga mekar atau pohon yang tumbuh dengan subur dapat memberikan perasaan pencapaian dan kebahagiaan. Ini menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi dan pemulihan.
Tidak hanya itu, berkebun juga dapat menjadi bentuk olahraga ringan yang melibatkan tubuh secara fisik. Menanam, menyiram, dan merawat tanaman melibatkan gerakan tubuh yang lembut namun bermanfaat. Aktivitas ini dapat meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi ketegangan otot, dan memberikan kebugaran fisik secara keseluruhan.
Sebagai hasil dari semua ini, berkebun menjadi langkah kecil menuju penyembuhan yang dapat diakses oleh siapa saja. Seiring waktu, tanaman yang ditanam tidak hanya tumbuh di kebun fisik tetapi juga di dalam hati dan pikiran, menciptakan lingkungan yang menyuburkan bagi kesehatan secara keseluruhan. Dengan kata lain kita dapat menemukan penyembuhan di tempat-tempat yang paling tidak terduga dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Menyiapkan Bibit Tanaman. Foto: Dokumen Pribadi
Berkebun sebagai bentuk terapi kesehatan telah lama diakui karena manfaatnya yang luas bagi tubuh, pikiran, dan jiwa. Setiap langkah di taman adalah sebuah cerita, dimulai dari saat tangan kita menyentuh tanah yang hangat. Meraba-raba tanah, merasakan kelembutannya, menggenggam kehidupan yang tersembunyi di dalamnya, memberikan rasa kedekatan dengan alam yang tak ternilai. Sentuhan ini membangkitkan energi positif, mengurangi stres, dan membantu mengalirkan keseimbangan dalam tubuh.
Proses menanam benih dan merawat tanaman menjadi rutinitas yang terapeutik. Memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman membawa kita ke dalam momen sekarang, mengalihkan perhatian dari kekhawatiran masa depan atau kesedihan masa lalu. Ini adalah meditasi aktif yang meredakan pikiran dan mengembalikan ketenangan batin.
Aroma segar dari dedaunan dan tanah basah setelah hujan memberikan sensasi relaksasi yang mendalam. Baunya bisa membangkitkan kenangan yang membahagiakan atau meredakan ketegangan yang terpendam. Inilah penyembuhan melalui panca indera, dimana bau menjadi pemandu menuju ketenangan.
Tidak hanya itu, berkebun juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan alam. Suara gemericik air, kicau burung, atau angin yang melintasi dedaunan menambahkan lapisan kedamaian pada pengalaman berkebun. Ini adalah terapi sensorik yang menyatukan kita dengan kehidupan di sekeliling kita, menciptakan harmoni yang diperlukan untuk kesehatan mental dan emosional.
Bagi banyak orang, hasil dari berkebun bukan hanya sekadar buah dari tanaman yang tumbuh, tetapi juga kesejahteraan yang tumbuh di dalam diri mereka. Kesadaran akan siklus kehidupan, kesabaran dalam menunggu hasil, dan kegembiraan saat melihat tanaman berkembang, semuanya membentuk bagian dari penyembuhan yang alami dan dalam.
Menanam Bibit. Foto: Dokumen Pribadi
Sebagai terapi, berkebun mengajarkan kita untuk menghargai kehidupan dan menghargai keindahan dalam hal-hal sederhana. Berkebun bukan hanya tentang menanam tanaman, tetapi juga tentang menanam kebahagiaan, ketenangan, dan kesehatan dalam diri kita sendiri.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kontak langsung dengan tanah memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari paparan matahari ketika menyentuh tanah:
Paparan sinar matahari adalah cara alami untuk mendapatkan vitamin D yang sangat penting untuk kesehatan tulang, fungsi sistem kekebalan tubuh, dan keseimbangan hormonal.
Matahari dapat merangsang produksi serotonin dalam otak, neurotransmitter yang berperan dalam mengatur suasana hati. Paparan matahari secara teratur dapat membantu mengurangi risiko gangguan mood seperti depresi dan kecemasan.
Paparan matahari membantu mengatur ritme sirkadian tubuh, yang mempengaruhi kualitas tidur, proses pencernaan, dan keseimbangan hormonal. Ini dapat membantu anda tidur lebih baik dan merasa lebih segar pada saat bangun.
Paparan matahari di siang hari dapat membantu meningkatkan produksi melatonin di malam hari, yang membantu mengatur siklus tidur dan meningkatkan kualitas tidur. Sinar matahari juga dapat meningkatkan produksi sel-sel kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi dan penyakit.
Memberi Pupuk pada Tanaman. Foto: Dokumen Pribadi
Lebih jauh jika ingin didetailkan manfaat menyentuh tanah (grounding) sebagai berikut.
Menyentuh tanah secara langsung, seperti berjalan telanjang kaki di rumput atau tanah dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Hal ini karena tanah mengandung elektron negatif yang dapat menetralisir radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif (Reduksi Inflamasi).
Praktik grounding dapat membantu menyeimbangkan muatan listrik dalam tubuh, yang dapat terkumpul akibat paparan radiasi elektromagnetik dari perangkat elektronik (stabilitas listrik Tubuh).
Sentuhan langsung dengan alam, seperti menyentuh tanah, dapat merangsang sistem saraf parasimpatik, yang mengurangi stres dan kecemasan.
Grounding telah dikaitkan dengan percepatan proses penyembuhan luka dan pengurangan peradangan karena efek positifnya terhadap sirkulasi darah dan aliran energi tubuh.
Merasakan tanah di bawah kaki dapat membawa perasaan keseimbangan, kedamaian, dan keterhubungan dengan alam, yang dapat mendukung kesejahteraan emosional dan mental.
Lebih jauh dapat dikatakan berkebun dalam konteks spiritual dan agama, memiliki kedalaman makna yang melibatkan rasa syukur, keberkahan, dan amal jariah. Bagaimana keterlibatan dengan tanah dan tumbuhan dapat menjadi ekspresi iman, penghargaan, dan bentuk pemberdayaan komunitas.
Berkebun dapat menjadi perwujudan rasa syukur terhadap nikmat alam yang diberikan oleh Allah. Saat menanam benih di tanah subur, manusia menyadari bahwa pertumbuhan tanaman tidak hanya merupakan hasil usaha dan perawatan manusia, tetapi juga rahmat dari Sang Pencipta. Setiap tunas yang muncul adalah bukti keajaiban penciptaan, dan setiap hasil panen adalah pemberian yang patut disyukuri.
Berkebun menciptakan kesadaran akan keberkahan dalam setiap aspek hidup. Proses melibatkan diri dalam penciptaan kehidupan tanaman mengingatkan manusia akan keindahan siklus kehidupan dan ketidakterbatasan kasih sayang Allah. Setiap tunas yang tumbuh, setiap bunga yang mekar, dan setiap buah yang matang dianggap sebagai anugerah keberkahan yang diberikan kepada umat manusia. Melalui berkebun, manusia dapat merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Berkebun dapat menjadi amal jariah yang berkelanjutan. Ketika hasil panen melimpah, berkebun memberikan kesempatan untuk berbagi dengan sesama, mengikuti ajaran berbagi dan peduli terhadap yang kurang beruntung. Memberikan hasil kebun kepada mereka yang membutuhkan menjadi bentuk amal jariah yang tidak hanya memberikan manfaat fisik tetapi juga menciptakan ikatan sosial dan kebersamaan dalam komunitas.
Melalui tindakan berkebun, manusia memahami pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam dan menciptakan keterhubungan dengan makhluk hidup lainnya. Ini mencerminkan prinsip-prinsip agama yang mengajarkan tanggung jawab terhadap bumi dan seluruh ciptaan Allah. Dengan merawat tanaman dan menjaga keberlanjutan ekosistem, manusia dapat menghormati rencana Ilahi dan menjalankan peran sebagai khalifah di muka bumi.
Bibit yang Siap Ditanam. Foto: Dokumen Pribadi
Dalam keseluruhan, berkebun bukan hanya aktivitas fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengajarkan rasa syukur, menghargai keberkahan, dan menjalankan amal jariah dalam lingkungan sekitar. Ini adalah tindakan yang menciptakan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta, membentuk landasan nilai yang diperkaya oleh iman dan spiritualitas.
Dengan demikian, berkebun bukan hanya cara untuk menyembuhkan tubuh dan pikiran, tetapi juga merangkai makna yang dalam, dalam hubungan kita dengan alam dan penciptanya. Ini adalah panggilan untuk menghargai setiap aspek kehidupan dengan rasa syukur, menghargai keberkahan, dan menjalankan amal jariah sebagai bentuk tanggung jawab spiritual di dunia ini.
Makassar, 14 Januari 2024
January 16, 2024 at 11:44 am
Much. Khoiri
Ulasan yang bergizi, bermanfaat, dan bagus. Mdh2an makin banyak masyarakat yang melakukan healing therapy dengan beekebun.
January 16, 2024 at 12:06 pm
Telly D
Terima kasih ππ»ππ»ππ»