December 24, 2023 in Catatan Harian Nadhira, Uncategorized

Pesan dari Laut

Pesan dari Laut
(Nenek Moyang Nadhira Seorang Pelaut)


“Jejak seorang pelaut bukan hanya pada pasir pantai, tetapi juga terukir dalam hati kita. Semangat nenek moyang adalah kompas abadi yang mengarahkan kita ke arah keberanian dan ketangguhan.” (Daswatia-Astuty)

Rabu, 22 Maret 2023
Hari ini Ibunda Zieha mengirim kabar dilengkapi dengan foto Nadhira yang sementara berenang di pantai bersama ayah Ifat dan saudara ibunda Zieha (Tante dan Om) Nadhira di Singapura.

Makan Biskuit sebelum Berenang. Foto: Dokumen Pribadi

Mengikuti perkembanganmu sekalipun hanya melalui foto atau rekaman video adalah hal yang menarik dan nenek puang Ina selalu nantikan.

Ini momen pertamamu berenang di laut. Ayah Ifat mengatakan bahwa kamu tidak takut dengan air dan ombak di pantai. Tidak memerlukan waktu yang lama kamu sudah dapat menyesuaikan diri bahkan sudah menikmati. Dalam usiamu yang terhitung masih bulanan kamu telah berani mengapung sendiri dengan menggunakan pelampung plastik. Kamu senang menyentuh pasir pantai dan berjemur di bawah teriknya matahari. Nenek senang sekali mengetahui hal ini.

Mengajak Nadhira untuk aktif terlibat dalam kegiatan di laut, seperti berenang, bermain pasir dan berjemur memberikan kesempatan kepada Nadhira untuk merasakan sendiri keajaiban laut dan membangun pemahaman yang mendalam tentang warisan kelautan. Nenek sangat berharap melalui pengalaman-pengalaman ini, kamu akan membentuk sikap positif terhadap laut dan memelihara rasa keterkaitan yang kuat.

Cucuku Nadhia,
Kakek Puang Ida, berasal dari Tomia (Wakatobi-Buton) Ayahnya atau Kakek Buyutmu bernama La Ode Radjimu seorang pelaut ulung di masa hidupnya. Memiliki kapal layar tradisional, seorang kapten kapal yang pemberani dengan memimpin banyak sawi-sawi (anak buah kapal).

Pulau Buton, yang terletak di tenggara Sulawesi, Indonesia, telah menjadi tempat yang melahirkan banyak cerita keberanian pelaut yang membanggakan. Sejak berabad-abad yang lalu, para pelaut dari Pulau Buton telah mengeksplorasi lautan dengan keberanian dan keterampilan yang luar biasa, menjadikan mereka sebagai pewaris tradisi maritim yang kaya.

Nadhira Berenang. Foto: Dokumen Pribadi

Salah satu kisah keberanian yang paling mengesankan berasal dari masa lalu, ketika nusantara menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat penting. Para pelaut Buton, dengan kapal-kapal tradisional mereka berlayar jauh ke Nusantara dan sekitarnya untuk berdagang. Mereka menavigasi lautan, melewati badai yang ganas, dan menjelajahi perairan yang mungkin belum pernah dikunjungi oleh manusia sebelumnya.

Keberanian para pelaut Buton tergambar dengan jelas dalam ekspedisi mereka ke arah timur, menuju Kepulauan Maluku yang kaya rempah-rempah. Melintasi Laut Banda yang terkenal sulit dan penuh tantangan, mereka mengejar kemenangan dan keuntungan perdagangan. Pelayaran ini tidak hanya menguji keahlian pelayaran mereka, tetapi juga menunjukkan tekad dan semangat petualangan yang mendalam.

Nadhira Menikmati Laut. Foto: Dokumen Pribadi

Tidak hanya dalam perdagangan, tetapi juga dalam menjelajahi dunia yang lebih luas, pelaut Buton menunjukkan keberanian luar biasa. Beberapa di antara mereka melibatkan diri dalam penjelajahan laut yang lebih jauh, mencapai wilayah atau benua (Australia dan Madagaskar) yang jauh dari Pulau Buton. Mereka menyusuri pantai-pantai yang belum pernah terjamah dan menemukan pulau-pulau yang mungkin tidak diketahui sebelumnya oleh dunia luar.

Kisah-kisah heroik ini juga melibatkan perjuangan melawan bajak laut dan penjajah yang mencoba menguasai wilayah maritim. Pelaut Buton, dengan berani dan bersatu, membela wilayah mereka dan mempertahankan kebebasan mereka dari ancaman luar. Kecintaan mereka terhadap lautan dan keberanian untuk melindungi perairan tempat mereka bermukim menjadi ciri khas dari identitas maritim Pulau Buton.

Tradisi keberanian pelaut Buton masih hidup dan berlanjut hingga saat ini. Meskipun era kapal tradisional telah berganti dengan teknologi modern, semangat pelaut Pulau Buton tetap terjaga. Para nelayan lokal terus melaut untuk mencari rezeki, menjalankan profesinya dengan penuh dedikasi dan keberanian di tengah gelombang yang tak terduga.

Nadhira Menikmati Laut. Foto: Dokumen Pribadi

Kisah-kisah keberanian pelaut dari Pulau Buton menginspirasi banyak orang untuk menghargai nilai-nilai tradisional dan semangat petualangan yang terkandung di dalamnya. Keberanian mereka dalam mengarungi lautan tak hanya memberikan kontribusi besar pada sejarah maritim Indonesia, tetapi juga membentuk identitas Pulau Buton sebagai tempat yang sarat dengan keberanian, keahlian pelayaran, dan cinta akan lautan yang mendalam.

Nadhira cucuku,
Laut sebagai simbol keajaiban alam dan petualangan, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan keluarga kita. Nenek Moyangmu seorang pelaut sejati, telah meninggalkan jejak-jejak perjalanan yang menginspirasi.

Nenek ingin sampaikan pesan dari laut buatmu.
Pertama dan terutama, pesan dari laut adalah pesan keberanian. Laut dengan ombaknya yang kadang mengganas, telah menjadi saksi bisu dari keberanian nenek moyang dalam menghadapi tantangan hidup.

Pelayaran dari satu benua ke benua lainnya, mengarungi badai yang menakutkan, dan menjelajahi perairan yang belum terjamah—semuanya menuntut keberanian yang luar biasa. Melalui pengalaman ini, ia telah meninggalkan warisan keberanian yang kuat, dan saya berharap Nadhira dapat meresapi semangat ini dalam setiap langkah hidupmu.

Keberanian bukanlah tentang ketiadaan ketakutan, melainkan kemampuan untuk tetap maju meski ketakutan itu hadir. Melibatkan Nadhira dalam petualangan laut sejak dini adalah cara untuk mengajarkan kepadamu bahwa tantangan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, dan melalui keberanian, kita dapat mengatasi setiap ombak yang datang. Dalam setiap samudra yang akan dihadapi, kamu akan menemukan keberanian yang diperlukan untuk menjelajahi duniamu sendiri dengan penuh keyakinan.

Selain keberanian, pesan dari laut juga membawa semangat petualangan. Jejak pelaut nenek moyang yang menjelajahi berbagai benua dan pulau-pulau tropis memberikan gambaran tentang keajaiban dunia yang luar biasa. Petualangan bukan hanya tentang destinasi, tetapi juga tentang prosesnya, tentang melihat dunia dengan mata yang lapang dan hati yang terbuka.

Nenek berharap bahwa Nadhira dapat meresapi semangat petualangan ini, menjadikannya pengembara yang tak kenal lelah, siap menghadapi setiap tantangan yang ada di depanmu.

Pesan dari laut juga menyiratkan keindahan yang ada dalam keterkaitan dengan alam. Mengenalkan Nadhira pada pantai, berenang, dan berperahu adalah cara untuk mempererat ikatan keluarga kita dengan elemen-elemen air. Keindahan laut bukan hanya sesuatu yang dilihat dengan mata, tetapi juga sesuatu yang dirasakan dengan hati. Dalam momen-momen sederhana di tepi pantai atau dalam petualangan menyusuri ombak, Nadhira dapat menemukan keindahan yang mendalam dan nilai dari keterkaitan dengan alam.

Nadhira Menantang Ombak. Foto: Dokumen Pribadi

Nenek juga percaya bahwa kepedulian terhadap lingkungan juga merupakan bagian dari pesan ini. Seiring dengan keberanian dan semangat petualangan, nenek moyang kita telah menjadi pelindung laut, memahami pentingnya menjaga keberlanjutan alam. Dengan memperkenalkan Nadhira pada nilai-nilai konservasi dan keberlanjutan, nenek berharap kamu dapat menjadi agen perubahan yang ikut berkontribusi pada pelestarian keindahan laut untuk generasi mendatang.

Kemudian warisan kelautan bukan hanya tentang kenangan masa lalu, tetapi juga tentang membentuk identitas dan karakter. Dalam setiap detik hidupmu, nenek berharap Nadhira dapat meresapi keajaiban lautan yang ada dalam dirimu. Identitasmu sebagai pewaris semangat pelaut bukanlah beban, melainkan kekayaan yang membimbingmu dalam menemukan jati diri dan meraih impian.

Dalam merangkum pesan dari laut ini, nenek ingin Nadhira memahami bahwa ombak hidup selalu bergerak, dan dalam gerakan itu terdapat kehidupan yang tak terbatas. Keberanian, semangat petualangan, keterkaitan dengan alam, kepedulian terhadap lingkungan, dan pembentukan identitas adalah elemen-elemen kunci yang terkandung dalam pesan ini.

Mengarungi lautan kehidupan dengan semangat pelaut nenek moyang adalah perjalanan yang membawa kita pada pengertian bahwa kehidupan sebenarnya adalah petualangan yang tak pernah berakhir.

Nenek dan kakek yang sangat merindukanmu
Puang Ina/Puang Ida




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree