Si Jam Tangan
Si Jam Tangan
Oleh Telly D.
Di tengah era yang semakin praktis dan simpel, hampir semua orang beralih kepada ponsel pintar untuk melacak waktu. Pak Danu memang beda, ia terus memegang teguh keyakinannya bahwa jam tangan adalah seni yang menggambarkan gaya hidup dan status sosial. Setiap jam tangan mewah yang ia koleksi, pada keyakinannya mampu menjadi jendela menuju pengakuan atas status sosialnya yang lebih tinggi. Ia selalu mengikuti panggilan merk-merk legendaris seperti Rolex, Patek Philippe, Audemars Piguet, Hublot, dan Richard Mille. Walaupun tangan kanannya hanya cukup memakai satu jam tangan, koleksinya telah lama melebihi batas kewarasan.
Namun, kerumitan muncul ketika dia mencoba memamerkan koleksi jam tangannya kepada orang-orang di sekelilingnya. Dia mengharapkan tepuk tangan dan pujian, tetapi malah mendapatkan sindiran dan celaan. Orang-orang menganggapnya sebagai orang borjuis yang hanya suka pamer kekayaan. Tak seorang pun yang sungguh-sungguh terpukau.
Malam itu di suatu pesta Pak Danu bertemu dengan gadis yang telah lama menjadi incaran rahasianya. Pucuk dicinta ulam tiba gadis itu juga menghias pergelangan tangannya dengan jam tangan mahal. Bertemu ruas dengan buku, Pak Danu percaya diri mendekati gadis itu. Tak sengaja pandangan mata gadis itu menyapu jam tangan Pak Danu. Mata gadis itu terbelalak Pak Danu senang. Dalam keadaan tergesa-gesa dan gugup sang gadis menelepon orang tuanya dan berkata, “Ayah, saya baru saja berkenalan dengan seseorang yang memakai jam tangan ayah yang hilang. Saya telah menemukan pencuri jam tangan ayah.”
Makassar, 26 Oktober 2023
Leave a Reply