Masjid Quba: Masjid Kecintaan Nabi
Masjid Quba: Masjid Kecintaan Nabi
Oleh Telly D
“Sejarah mengajarkan hikmah masa lalu. Dalam ingatan sejarah terkandung kebijakan hari esok.” (Telly D)
Masjid Quba. Foto: Dokumen Pribadi
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrah dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, ketika itu umat muslim sudah membutuhkan tempat untuk berkumpul dan melakukan ibadah.
Pada awalnya, wilayah tempat masjid Quba berdiri adalah sebuah tanah kosong yang memiliki jarak 3 km dari Madinah. Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk membangun sebuah masjid di sana sebagai tempat ibadah bagi umat muslim yang ketika itu semakin berkembang.
Dalam sejarahnya, masjid Quba menjadi salah satu tempat yang sangat dicintai oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau sering mengunjungi masjid ini untuk beribadah dan berdoa.
Masjid Quba telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan sepanjang sejarahnya. Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, masjid ini diperluas dengan menambahkan beberapa ruangan dan memperbaiki fasilitasnya. Selanjutnya, pada masa kekuasaan Umayyah, masjid ini juga mengalami renovasi besar-besaran. Namun tetap dapat mempertahankan arsitektur pertamanya.
Hingga saat ini, masjid Quba menjadi salah satu masjid yang penting di Madinah. Masjid ini dapat menampung ribuan jamaah dan menjadi salah satu tujuan wisata religi bagi para muslim yang mengunjungi kota Madinah.
Saya memutuskan untuk berziarah ke Masjid Quba, sebab beberapa alasan.
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad setelah hijrah ke Madinah. Hal ini membuat masjid Quba memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi umat Islam.
Masjid Quba. Foto: Dokumen Pribadi
Ada sebuah hadist yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdoa di Masjid Quba untuk meminta kemenangan dalam peperangan Badar. Saya memahami bahwa Masjid Quba sebagai tempat yang istimewa untuk memohon permintaan khusus.
“Siapa yang membasuh dirinya di rumahnya, kemudian pergi ke Masjid Quba untuk shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan pahala seperti umrah.” (HR. Buhari dan Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa Masjid Quba merupakan tempat yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi dan beribadah di dalamnya.
Masjid Quba menjadi salah satu tujuan wisata religi bagi umat muslim yang berkunjung ke Madinah. Banyak jamaah haji dan umrah yang mengunjungi masjid ini untuk beribadah dan mengagumi keindahannya.
Arsitektur Masjid Quba memiliki beberapa keistimewaan yang mencerminkan kemegahan dan keindahan arsitektur Islam, di antaranya:
Masjid Quba memiliki kubah yang besar dan indah. Kubahnya terbuat dari batu bata yang dipoles dan dihiasi dengan kaca patri dan ubin. Kubah ini memberikan kesan megah dan kokoh, serta menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.
Masjid Quba memiliki pilar-pilar yang terbuat dari marmer putih, yang memberikan kesan elegan dan indah. Pilar-pilar ini dihiasi dengan ukiran-ukiran yang sangat detail dan cantik, sehingga menciptakan suasana yang khusyuk dan tenang.
Masjid Quba juga dihiasi dengan kaca patri dan mozaik yang indah. Kaca patri dan mozaik ini terdapat di dinding-dinding dan atap-atap masjid, serta di kubahnya. Motif-motif kaca patri dan mozaik ini beragam, seperti kaligrafi Arab.
Arsitektur Masjid Quba sangat detail dan indah. Setiap bagian masjid, baik itu dinding, pintu, jendela, maupun langit-langit, dihiasi dengan motif-motif ukiran yang indah dan bermakna. Hal ini menunjukkan kemegahan dan keindahan arsitektur Islam pada masa lalu.
Masjid Quba. Foto: Dokumen Pribadi
Kesemuanya ini membuat arsitektur Masjid Quba menjadi sangat istimewa dan menarik untuk dikunjungi umat Islam yang menghargai keindahan arsitektur dan seni.
Sebagai masjid pertama yang didirikan di Madinah, Masjid Quba memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad sendiri secara aktif terlibat dalam pembangunan masjid ini, memperlihatkan kepedulian dan perhatiannya terhadap tempat ibadah yang penting bagi umat Muslim. Ia bahkan menyebut Masjid Quba sebagai “masjid yang terbaik di muka bumi setelah Masjid Haram di Makkah.”
Ketika saya menginjakkan kaki di Masjid Quba, hati saya dipenuhi perasaan bercampur aduk antara kegembiraan, harapan, dan antusiasme yang begitu kuat.
Saya takjub saat menyadari bahwa saya dapat berdiri di atas tanah mengukir sejarah dan keistimewaan Islam yang begitu besar, sekalipun ini bukan kunjungan saya yang pertama.
Tubuh saya bergetar, betapa sakralnya tempat ini, tempat yang menjadi saksi awal perjalanan Nabi Muhammad SAW setelah hijrah dari Makkah ke Madinah.
Saya mencoba meresapi keberkahan dan keagungan tempat ini, berharap dapat menyerap setiap jejak spiritual yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SWA dan para sahabatnya.
Dalam benak saya, ada harapan yang menggebu-gebu untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan di tempat yang telah dibangun sendiri oleh Nabi Muhammad SAW.
Saya tentu sangat berharap bahwa kunjungan saya ke Masjid Quba akan membawa dampak perubahan yang mendalam dalam hidup saya, menguatkan iman, dan mendekatkan saya pada Allah SWT.
Masjid Quba. Foto: Dokumen Pribadi
Antusiasme dalam diri saya semakin membara saat melihat keindahan arsitektur masjid ini. Kubah yang megah, pilar-pilar marmer yang elegan, dan ornamen-ornamen yang dipenuhi dengan keindahan kaca patri dan ukiran membuat saya semakin terpesona.
Saya merasakan bahwa tempat ini sungguh istimewa dan menyuguhkan sebuah pengalaman spiritual yang takkan terlupakan.
Apalagi ketika saya memasuki ruang ibadah yang penuh kedamaian. Suara langgam doa dan ayat-ayat suci Al-Qur’an mengalun lembut di telinga. Heningnya suasana dan kekhusyukan jamaah yang beribadah menjadikan hati saya semakin tenang dan terasa dekat dengan-Nya.
Menginjakkan kaki di Masjid Quba memberikan getaran emosi yang tak terlukiskan. Saya merasa sangat beruntung dan bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada saya.
Saya berdoa agar perjalanan spiritual ini memberikan pengaruh yang positif dalam hidup saya, menguatkan iman, dan semakain mendekatkan jarak saya dengan-Nya.
Hening ruang Masjid Quba, cahaya yang masuk dari jendela, taman yang indah, pohon-pohon palem/kurma yang berjajar memberi rasa ketenangan dan kedamaian.
Dalam keindahan dan ketenangan itu, saya merasa betapa kecilnya diri saya di hadapan-Nya. Hati ini terasa begitu terbuka, menerima kasih dan rahmat-Nya dengan rendah hati.
Saya merasakan bahwa di Masjid Quba, saya dapat melarikan diri sejenak dari hiruk-pikuk dunia, dan merasakan kedekatan yang mendalam dengan Allah.
Suasana ketenangan, dan khusuk yang ada di tempat ini menciptakan momen yang berharga dalam perjalanan spiritual saya. Semoga setiap doa yang saya panjatkan di Masjid Quba dikabulkan oleh-Nya, dan semoga pengalaman ini terus menguatkan iman dan menginspirasi dalam perjalanan hidup saya.
Terima kasih, Ya Allah, atas segala anugerah-Mu.
Ya Allah, Engkaulah Pemilik segala keagungan, kami berdoa kepada-Mu dalam kerendahan hati, Limpahkanlah berkah-Mu kepada Masjid Quba, tempat yang suci dan penuh keberkahan.
Ya Allah, jadikanlah Masjid Quba sebagai tempat yang terjaga, tempat dimana setiap langkah ibadah diridhai. Berikanlah rahmat-Mu kepada setiap pengunjungnya, perkuatlah ikatan kami dengan-Mu.
Ya Allah, terimalah doa kami yang tulus, Permudahkanlah setiap langkah kami menuju kebaikan. Berikanlah hidayah dan keberkahan kepada umat Islam, melalui cahaya dan keberkahan Masjid Quba.
Ya Allah, kami bersyukur atas kesempatan mengunjungi Masjid Quba, Terima kasih atas nikmat yang Engkau berikan kepada kami. Jadikanlah kunjungan ini sebagai awal perubahan dalam hidup kami.
Ya Allah, perkenankanlah doa kami yang tulus ini. Terimalah kunjungan kami dengan penuh keridhaan. Berikanlah berkah dan keberkahan kepada Masjid Quba, dan kabulkanlah setiap doa yang kami panjatkan. Aamiin.
Madinah, 30 April 2023
July 26, 2023 at 10:24 pm
Mukminin
Aamiin Yra. Alhamdulillah luar biasa
July 26, 2023 at 10:05 pm
Kiki S.Rejeki
Masya Allah. Semoga saya bisa juga beribadah dan memanjatkan do’a di sana. Aamiin Mksh bu Telly tulisannya menyejukkan