May 31, 2023 in Serba Serbi RPL, Uncategorized

Kekuatan Ucapan: Sihir Seorang Penulis

Post placeholder image

Kekuatan Ucapan: Sihir Seorang Penulis

Oleh Telly D

Anda pernah mendengar pribahasa ‘’mulutmu adalah harimaumu?’’ Makna dari ungkapan itu setiap orang harus bisa menjaga ucapan atau lisannya agar tidak ada orang lain yang terluka karena ucapan yang keluar dari mulut.

Bahkan dalam agama Islam ucapan yang baik adalah ibadah. Selayaknya ibadah, menjaga ucapan tentu membawa kebaikan tersendiri bagi kehidupan anda dan orang lain yang berkomunikasi dengan anda.

Sekalipun dalam dunia penulisan, pribahasa seperti di atas tidak ada, namun menjaga ucapan atau tulisan yang baik merupakan aspek penting untuk menjadi seorang penulis sukses.

Kekuatan kata-kata memiliki dampak yang besar. Ucapan seorang penulis tidak hanya mencerminkan kepribadian dan karakter mereka, tetapi juga dapat memengaruhi bagaimana karya mereka diterima oleh pembaca.

Seorang penulis memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat, tulisannya memiliki kemampuan untuk memengaruhi dan membentuk persepsi, pemikiran, dan tindakan orang lain.

Berikut beberapa alasan mengapa seorang penulis harus menjaga ucapan atau tulisannya.

Kekuatan kata-kata: Tulisan memiliki kekuatan yang besar untuk memengaruhi emosi, keyakinan, dan pandangan orang lain. Ucapan yang tidak dipikirkan dengan baik atau tulisan yang tidak mempertimbangkan dampaknya dapat menyebabkan kerugian, kebingungan, atau bahkan konflik.

Tanggung jawab sosial: Sebagai penulis, seseorang memiliki tanggung jawab sosial untuk menyampaikan informasi yang akurat dan mempromosikan pemahaman yang benar. Ucapan yang tidak bertanggung jawab atau tulisan yang mengandung informasi palsu dapat menyesatkan pembaca dan merusak kepercayaan publik terhadap penulis dan media.

Pengaruh terhadap orang lain: Tulisan dapat memberikan inspirasi, pendidikan, dan pemahaman kepada pembaca. Seorang penulis yang menjaga ucapan dan tulisannya dengan baik memiliki kesempatan untuk memberikan pengaruh positif, mendorong perubahan yang baik, atau menginspirasi orang lain untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang baik.

Menghormati hak asasi manusia: Dalam menjaga ucapan atau tulisan, penting untuk menghormati hak asasi manusia dan martabat setiap individu. Penulis yang menjaga ucapan atau tulisannya secara etis dan mempertimbangkan keragaman dan kesetaraan, menghindari diskriminasi, dan merespek hak-hak orang lain.

Membangun reputasi: Penulis yang menjaga ucapan atau tulisannya dengan baik dapat membangun reputasi yang baik dalam masyarakat. Ketika seseorang dianggap sebagai penulis yang dapat dipercaya, akurat, dan bertanggung jawab, hal ini dapat membuka peluang baru, memperluas jaringan, dan memperoleh kepercayaan pembaca.

Menghindari konsekuensi negatif: Ucapan atau tulisan yang tidak dijaga dengan baik dapat memiliki konsekuensi negatif, seperti menyakiti perasaan orang lain, merusak reputasi, atau menyebabkan sengketa hukum. Dengan demikian, penting untuk berhati-hati dalam menyampaikan pesan.

Dari uraian di atas betapa kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa. Dalam tangan seorang penulis, kata-kata menjadi alat magis atau sihir yang mampu menggugah emosi, memengaruhi pikiran, dan menginspirasi perubahan.

Olehnya seorang penulis memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan menghargai kekuatan ucapan mereka. Kemampuan untuk menggunakan kata-kata dengan bijak dan efektif adalah kunci sihir yang membedakan penulis yang hebat (penulis satu dengan penulis lainnya).

Seorang penulis sejati menyadari bahwa kata-kata atau ucapan yang mereka tuliskan dapat menciptakan atau menghancurkan. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk menjaga dan mengendalikan ucapan mereka dengan hati-hati.

Apalagi dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, kata-kata dituliskan dan disebarkan dengan cepat. Apapun yang penulis tulis memiliki potensi untuk mencapai jutaan orang di seluruh dunia. Oleh karena itu, seorang penulis harus bertanggung jawab atas dampak yang dapat ditimbulkan oleh kata-kata mereka.

Namun, jika seorang penulis tidak mampu menjaga ucapan mereka, dampak negatif dapat terjadi.
Ucapan yang kasar, merendahkan, atau tidak hormat dapat melukai perasaan pembaca, merusak hubungan, dan mengurangi pengaruh positif yang seharusnya dimiliki oleh penulis.

Seorang penulis yang tidak mampu menjaga ucapan juga dapat kehilangan kepercayaan pembaca, membatasi peluang karir, dan merugikan reputasi mereka dan memengaruhi karya-karyanya secara keseluruhan.

Pembaca dapat menganggapnya tidak profesional, atau menganggapnya tidak mempertimbangkan etika dan tata krama yang baik. Reputasi yang buruk dapat berdampak pada peluang kerjasama dengan penerbit, editor, atau rekan penulis lainnya.

Penggunaan kata-kata kasar dapat menghalangi pembaca potensial untuk membaca tulisan seorang penulis. Jika tulisan terlalu kasar atau ofensif, orang-orang mungkin tidak tertarik untuk melanjutkan membaca atau bahkan menghindari karya-karya penulis tersebut secara keseluruhan. Hal ini dapat mengurangi jumlah pembaca dan menghambat kesuksesan penulis.

Penggunaan kata-kata kasar dapat menyebabkan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis tidak sampai dengan baik atau bahkan disalahartikan. Kata-kata kasar dapat memicu emosi negatif pada pembaca dan memengaruhi cara mereka menafsirkan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Akibatnya, pesan yang ingin disampaikan dapat hilang atau diabaikan.

Penggunaan kata-kata kasar yang melampaui batas tertentu dalam tulisan dapat menyebabkan konsekuensi hukum. Dalam beberapa kasus, penulis dapat menghadapi tuntutan hukum karena pencemaran nama baik, pelecehan, atau penghinaan.

Selain itu, platform online dan jejaring sosial juga memiliki kebijakan tentang bahasa kasar, dan penulis yang melanggarnya dapat diberikan sanksi seperti pembatasan atau penghapusan akun.

Berikut beberapa prinsip yang dapat membantu dalam hal ini.
Pahami audiens Anda: Ketahui siapa yang akan membaca tulisan anda dan pertimbangkan latar belakang, pengetahuan, dan nilai-nilai mereka. Hal ini akan membantu anda menyesuaikan gaya dan bahasa yang digunakan agar sesuai dengan audiens yang dituju.

Gunakan bahasa yang sopan: Pastikan untuk menggunakan bahasa yang sopan dan menghormati dalam tulisan anda. Hindari penggunaan kata-kata kasar, pelecehan, atau merendahkan orang lain. Jaga sikap yang profesional dan menjauhi konten yang dapat menyinggung atau menyinggung orang lain.

Hindari generalisasi atau stereotipe: Ketika menulis, hindari generalisasi atau stereotipe yang dapat menyinggung kelompok tertentu. Pastikan tulisan anda berdasarkan fakta yang valid dan hindari menggambarkan suatu kelompok sebagai homogen atau menyimpang dari kenyataan.

Perhatikan akurasi dan keabsahan informasi: Pastikan bahwa tulisan anda didasarkan pada fakta yang terverifikasi dan memiliki dasar yang kuat. Hindari menyebarkan informasi yang salah atau tidak diverifikasi, karena hal ini dapat merusak reputasi anda sebagai penulis.

Pertimbangkan dampaknya: Sebelum mengungkapkan pendapat atau mengirimkan tulisan, pikirkan tentang dampak yang mungkin timbul dari ucapan atau tulisan anda. Pertimbangkan apakah itu dapat menyakiti atau merugikan orang lain. Jika anda tidak yakin tentang efeknya, lebih baik memeriksa dan merenungkannya lebih lanjut sebelum mengirimkannya.

Buka untuk umpan balik: Jika anda telah menerbitkan tulisan atau mengungkapkan pendapat, bersiaplah menerima umpan balik dari pembaca atau audiens anda. Terbuka untuk kritik yang konstruktif dan menggunakan umpan balik tersebut sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang sebagai penulis.

Riset dan periksa tulisan anda: Lakukan riset yang memadai dan periksa tulisan anda sebelum diterbitkan. Pastikan anda menggunakan sumber yang terpercaya dan melakukan verifikasi terhadap informasi yang diberikan. Hindari penyebaran informasi palsu atau tidak diverifikasi.

Pertimbangkan nilai-nilai etika dan moral: Selalu pertimbangkan nilai-nilai etika dan moral dalam tulisan anda. Pastikan bahwa tulisan anda tidak mendorong kebencian, kekerasan, atau perilaku yang melanggar hukum atau norma sosial.

Menjaga ucapan dan tulisan yang baik membutuhkan kesadaran, tanggung jawab, dan kepekaan terhadap orang lain. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, anda dapat menjadi penulis yang bertanggung jawab dan menghasilkan karya yang bermakna dan menghormati.

Sebagai penulis, memiliki kekuatan untuk memengaruhi dan mengubah dunia dengan kata-kata. Dalam mengekspresikan diri, menjaga ucapan, dan menggunakan kemampuan berkomunikasi dengan baik, dapat menginspirasi, mengedukasi, dan menghibur pembaca.

Kekuatan ucapan bukan hanya menjadi kunci sihir seorang penulis, tetapi juga menjadi tanggung jawab besar yang harus diemban dengan penuh kesadaran dan integritas.

Dalam perjalanan seorang penulis akan terus belajar dan berkembang. Setiap kata yang dia tulis, setiap cerita yang dia bagikan, dan setiap pesan yang dia sampaikan membawa dia lebih dekat untuk menjadi penulis yang lebih baik. Maka, berani melangkah, berani bercerita, dan teruslah mengekspresikan kekuatan ucapan dengan kebijaksanaan dan cinta.

Demikianlah kata-kata kasar itu menyakitkan seperti panah yang dilepaskan, demikian pula dengan omongan yang enak dan menyejukkan seperti lagu/tembang. Sama-sama dilesatkan, sama-sama sampai ke orang lain, namun dampaknya berbeda. Seperti yg ditulis dalam puisi berikut ini.

The Arrow and the Song

BY HENRY WADSWORTH LONGFELLOW

I shot an arrow into the air,

It fell to earth, I knew not where;

For, so swiftly it flew, the sight

Could not follow it in its flight.

I breathed a song into the air,

It fell to earth, I knew not where;

For who has sight so keen and strong,

That it can follow the flight of song?

Long, long afterward, in an oak

I found the arrow, still unbroke;

And the song, from beginning to end,

I found again in the heart of a friend.

Anak Panah dan Tembang

HENRY WADSWORTH LONGFELLOW

Kulesatkan satu anak panah ke udara,

Ia jatuh ke bumi, kutak tahu di mana;

Sebab, saking cepatnya, pandangan mata

Tidak mampu mengikuti lesat terbangnya.

Aku lantunkan tembang ke udara,

Ia jatuh ke bumi, kutak tahu di mana;

Siapa punya penglihatan begitu tajam-kuat,

hingga mampu mengikuti lesatnya tembang?

Lama, lama setelah itu, di pohon oak

Kutemukan anak panah itu, masih utuh;

Dan tembang itu, dari awal sampai akhir,

Kutemukan lagi di hati seorang teman.


Makassar, 30 Mei 2023




2 Comments

  1. June 2, 2023 at 11:49 am

    Marjuki

    Reply

    Bacasnnyg enak gurih, mengalir. Tampak seksli kalau penulisnya suka membaca. Sukses selalu

  2. June 2, 2023 at 6:38 am

    Endang

    Reply

    That’ right, semua kata akan diminta pertanggungjawabannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree