May 14, 2023 in Serba Serbi RPL, Uncategorized

Penulis: Satunya Kata dan Perbuatan

Post placeholder image

Penulis: Satunya Kata dan Perbuatan

Oleh Telly D


Penulis adalah seseorang yang menggunakan bahasa tulisan untuk menyampaikan ide, gagasan, cerita, atau informasi kepada pembaca. Mereka menciptakan karya-karya tulisan dalam berbagai bentuk seperti buku, artikel, esai, cerpen, dan lain lain.

Karena itu seorang penulis memiliki kemampuan merangkai kata-kata dengan baik, mengorganisir informasi dan mengkomunikasikan pesan dengan jelas kepada pembaca.

Disamping kemampuan berpikir kreatif, penulis juga harus memiliki kemampuan melakukan observasi dunia sekitar, keterampilan meneliti, keterbukaan terhadap umpan balik, bacaan yang luas, dan ketertarikan kepada bahasa dan komunikasi.

Dengan kata lain, dengan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, dia mampu menggunakan kata-kata untuk merefleksikan pikiran dan niatnya kepada pembaca. Penulis dapat mengungkapkan ide, keyakinan, nilai-nilai, atau pandangan dunia yang dimiliki dalam berbagai bentuk karya-karya itu.

Namun, tulisan penulis tidak hanya sekadar kumpulan kata-kata, ucapan atau tulisan. Tulisan hendaknya ada kesesuaian, konsistensi atau satunya kata yang ditulis dengan perbuatan penulis dalam kehidupan nyata.
Mengapa?

Kata-kata adalah refleksi dari pikiran dan niat. Kata-kata mengungkapkan ide, keyakinan, nilai-nilai, atau pandangan dunia yang dimiliki oleh Penulis. Di sisi lain, perbuatan adalah manifestasi dari kata-kata tersebut menjadi tindakan konkret dalam kehidupan nyata. Dalam hubungan refleksi dan manifestasi, kata-kata menjadi dasar atau pemicu bagi perbuatan yang diambil.

‘’Satunya kata’’ berarti bahwa apa yang diungkapkan melalui kata-kata harus sesuai dengan apa yang dilakukan dalam perbuatan. Ketika ada ketidaksesuaian antara kata dan perbuatan, kejujuran dan integritas seseorang dapat dipertanyakan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk menjaga kesesuaian antara apa yang dia katakan dan apa yang dia lakukan. Hubungan antara kata dan perbuatan melibatkan konsistensi dan kejujuran.

Kata-kata yang diucapkan atau ditulis memiliki potensi untuk mempengaruhi dan mendorong perbuatan. Hubungan ini dikenal dengan hubungan implementasi dan pengaruh.

Penulis dapat menjadi inspirasi, motivasi, atau panduan bagi tindakan pembaca. Kata-kata yang diungkapkan dengan jelas dan meyakinkan dapat memengaruhi sikap, keputusan, dan tindakan pembaca. Namun, kata-kata tanpa diikuti dengan perbuatan yang sesuai dapat kehilangan dampaknya.

Hubungan antara kata dan perbuatan juga melibatkan tanggung jawab dan akuntabilitas penulis. Ketika penulis menyampaikan kata-kata tertentu, penulis bertanggung jawab untuk menjalankan tindakan yang sesuai dengan apa yang dia katakan. Penulis harus dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan komitmen dan apa yang diungkapkan atau ditulis melalui kata-kata.

Untuk lebih jelasnya beberapa contoh yang dapat diberikan.
1. Seorang penulis mengklaim dalam tulisannya bahwa dia menganut nilai-nilai keberlanjutan dan lingkungan, namun dalam kehidupan nyata dia terlihat tidak peduli dengan praktik-praktik ramah lingkungan. Misalnya, dia sering menggunakan bahan-bahan sekali pakai yang tidak ramah lingkungan, tidak memperhatikan penghematan energi, atau tidak mendukung kampanye lingkungan. Ketidaksesuaian ini dapat menyebabkan pembaca meragukan kesungguhan penulis dalam menganut nilai-nilai tersebut, mengurangi kepercayaan pada tulisan dan gagasan yang disampaikan.

2. Seorang penulis menulis sebuah artikel yang mempromosikan kehidupan sehat dan gaya hidup yang seimbang. Namun, dalam kehidupan nyata, penulis sering kali terlihat tidak menjalankan praktik tersebut. Dia mungkin sering makan makanan tidak sehat, jarang berolahraga, atau kurang tidur. Ketidaksesuaian ini dapat membuat pembaca meragukan otoritas penulis dalam memberikan nasihat tentang kehidupan sehat dan mengurangi dampak artikel tersebut.

3. Seorang penulis menulis sebuah buku tentang manajemen keuangan yang baik dan investasi yang cerdas. Namun, penulis sendiri menghadapi masalah keuangan yang serius dan tidak menerapkan prinsip-prinsip yang dia sampaikan dalam bukunya. Hal ini dapat membuat pembaca meragukan keahlian dan keandalan penulis dalam memberikan saran keuangan, serta mereduksi efektivitas buku tersebut sebagai panduan yang berharga.

Dalam semua contoh di atas, ketidaksesuaian antara apa yang disampaikan, karakter, atau nilai-nilai yang dianut, dan perbuatan yang diambil oleh penulis dapat merusak kredibilitas, kepercayaan, dan dampak tulisan penulis.

Hal seperti ini dapat dilihat pada penulis dengan ciri-ciri:
Diskrepansi (kesenjangan) antara pesan tulisan dan tindakan nyata. Penulis sering menyampaikan pesan atau pendapat dalam tulisan yang tidak sejalan dengan apa yang mereka lakukan dalam kehidupan nyata.

Ketidakkonsistenan nilai-nilai yang diungkapkan. Penulis menyampaikan nilai-nilai tertentu dalam tulisan mereka, tetapi tidak menerapkannya dalam perbuatan nyata.

Tidak menjalankan apa yang mereka anjurkan kepada pembaca. Penulis memberikan saran atau petunjuk kepada pembaca, tetapi tidak mengikuti saran tersebut dalam kehidupan pribadi mereka.

Kurangnya kesesuaian antara citra penulis dan realitas. Penulis menciptakan citra atau identitas tertentu melalui tulisan mereka, tetapi kenyataannya tidak mencerminkan citra tersebut. Misalnya Penulis berusaha membangun citra sebagai seseorang yang bertanggung jawab, bijaksana, rendah hati, atau terampil, tetapi tidak menunjukkan tindakan nyata yang mendukung citra tersebut.

Kurangnya integritas dan kepercayaan. Ketika penulis tidak konsisten antara kata-kata dan perbuatan, hal ini dapat mengurangi integritas dan kepercayaan pembaca. Pembaca merasa skeptis atau ragu untuk menerima atau mengikuti saran atau ide yang disampaikan oleh penulis tersebut.

Dampak tulisan yang berkurang. Ketidaksesuaian antara kata-kata dan perbuatan dapat mengurangi dampak tulisan penulis. Jika pembaca menyadari ketidakkonsistenan ini, mereka kurang termotivasi untuk mengambil tindakan atau mengubah pemikiran mereka berdasarkan apa yang ditulis oleh penulis.

Untuk menjadi penulis yang satu kata dengan perbuatan, seorang penulis dapat melakukan langkah-langkah berikut.
Lakukan introspeksi mendalam tentang nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip yang ingin disampaikan melalui tulisan.
Pertimbangkan apakah secara konsisten menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Refleksikan tentang kesesuaian antara kata-kata yang ditulis dan tindakan yang diambil.

Sadar akan kata-kata yang ditulis dan pastikan bahwa pesan yang disampaikan dalam tulisan mencerminkan keyakinan dan prinsip yang dipegang. Pahami bahwa kata-kata memiliki kekuatan dan dampak, untuk menjaga kesesuaian antara apa yang ditulis dan apa yang dilakukan dalam kehidupan nyata.

Buktikan konsistensi dengan mengambil tindakan konkret yang sesuai dengan pesan yang disampaikan dalam tulisan.

Jaga kejujuran dan integritas dalam tulisan dan tindakan. Hindari penggunaan kata-kata yang tidak sesuai dengan apa yang di lakukan atau tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang di sampaikan. Menjaga kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan adalah cara untuk membangun reputasi yang jujur dan kredibel.

Pertahankan komitmen untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang disampaikan dalam tulisan. Jangan hanya menjadi konsisten sesaat, tetapi jadikan itu sebagai bagian integral dari identitas dan perilaku sebagai penulis.

Selalu dapat tumbuh dan berkembang. Terkadang, nilai-nilai dan keyakinan kita dapat berubah seiring waktu. Jika merasa ada ketidaksesuaian antara apa yang ditulis dan apa yang dilakukan, bersedia untuk melakukan penyesuaian dan pertumbuhan dalam diri sendiri.

Dengan mempraktikkan langkah-langkah ini, seorang penulis dapat meningkatkan kesesuaian antara tulisan dan perbuatan mereka, membangun kredibilitas, dan memperkuat dampak tulisan mereka dalam kehidupan nyata.

Makassar, 13 Mei 2023




2 Comments

  1. May 14, 2023 at 6:00 am

    Sumintarsih

    Reply

    Jadi berpikir…. Jangan asal menulis. Bismillah, semangat…

  2. May 14, 2023 at 3:04 am

    Astuti

    Reply

    Wah tulisan yang lumayan berat dan perlu refleksi saat melagapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree