April 11, 2022 in Ramadhan, Uncategorized

Ritual Awal Ramadhan

Ritual Awal Ramadhan
(Tulisan didedikasikan untuk Ayah)

Oleh Telly D

‘’Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di Ramadhan yang lalu).’’

Ini kata pembuka jika ritual bulan Ramadhan akan dimulai. Untuk meyakinkan semua kami yang masih kecil ketika itu, bahwa betapa beruntungnya jika usia tiba di bulan Ramadhan. Bulan yang penuh rakhmat, keberkahan, kemuliaan, dan banyak keutamaan.

Sumber : Dokumen Pribadi

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa. Pintu-pintu surga dibuka. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan.’’

Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya terbuka pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka, para setan dibelenggu. Tidak ada waktu yang sebaik dan mampu menyamai waktu ini.

“Barang siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.’’

Ini mantra sihir Ramadhan yang ditebar oleh Ayah dan Ibu menghipnotis kami semua untuk berlomba-lomba mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan dengan gembira.

Persiapannya dimulai jauh sebelum datang bulan Ramadhan. Langkah dilakukan sedikit demi sedikit dari mulai memperbanyak belajar ilmu agama terutama mengenai ibadah di bulan Ramadhan.

Tidak boleh asal-asalan sehingga menyia-nyiakan Ramadhan berlalu tanpa menaikkan kualitas keimanan. Semua diperhitungkan, fisik dan nutrisi tubuh pun disiapkan, pola tidur mulai diatur agar terbiasa dalam Ramadhan digunakan sepenuhnya untuk beribadah.

Sumber : Dokumen Pribadi

Membiasakan diri terkontrol, godaan menggosip, godaan marah-marah atau godaan untuk melakukan perbuatan buruk lainnya.

Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus tetapi juga menahan hawa nafsu lainnya termasuk hawa nafsu untuk melakukan perbuatan yang buruk. Semua dipastikan dengan baik sehingga tidak ada yang dapat mengganggu kelancaran beribadah dalam bulan Ramadhan.

Tepat pada malam awal Ramadhan kami berkumpul untuk memulai ritual awal Ramadhan dengan shalat magrib bersama, makan malam bersama ditutup dengan shalat tarwih pertama dimana ayah memberi tausyiah awal Ramadhan.

Ketika kami masih kecil di malam itu, masing-masing kami akan menginformasikan perencanaan aktivitas ibadah Ramadhan yang akan kami lakukan termasuk dukungan apa yang kami inginkan. Prinsipnya aktivitas ibadah harus meningkat kualitasnya dari tahun ke tahun.

Suasananya sangat religius. Kami saling memprovokasi bak akan melakukan pertempuran. Ini peperangan melawan hawa nafsu karena di akhir Ramadhan kami akan berkumpul kembali dan menilai apakah kami layak merayakan hari kemenangan?

Sekarang usia Ayah 92 tahun, Saya sendiri sudah berusia 62 tahun. Betapa panjangnya waktu yang telah dilalui ritual Ramadhan ini.

Banyak yang sudah berubah. Jumlah kami bertambah dengan kelahiran anak dan cucu. Namun sudah banyak yang berpulang ke Rahmatullah (ibu, saudara-saudara, bahkan anak dan cucu).

Satu-satunya yang tidak berubah, Ayah tetap memimpin ritual awal Ramadhan dengan semangat dan kualitas yang sama. Kehormatan itu tetap ayah lakukan. Ayah tidak menyerah dengan usia yang ada.

Sumber : Dokumen Pribadi

Ayah memang tidak sekuat dulu lagi, mengimami shalat sudah duduk di kursi, Tangan ayah sudah gemetar memegang konsep tausyiahnya namun suaranya masih jernih, kuat, dan lantang. Tausyiahnya masih dipersiapkan sendiri dengan baik.
Majlis itu tetap majlis ilmu yang sangat berkualitas, mulia, dan terhomat.

Saya haru melihat penghambaan dan dedikasih ini, tidak mengenal batas sampai nanti waktunya jika raga bercerai dengan jiwa. Saya sadar kematian selalu mengintai kami. Tidak ada yang mengetahui, namun perpisahan pasti akan terjadi. Seseorang di antara kami harus pergi lebih awal.

Ya Allah jika nanti takdir kami harus berpisah kuatkanlah Saya. Enam puluh dua tahun usia Saya hidup bersama Ayah dalam lindungan kasih sayangnya, tentu berat menjalaninya. Semoga ini bukan Ramadhan terakhir bagi kami. Ya Allah Lindungilah kami semua. Selamat menunaikan ibadah Ramadhan.

Makassar, 2 April 2022 (1 Ramadhan1443 H).




10 Comments

  1. April 13, 2022 at 3:31 am

    Parenta

    Reply

    Semoga ilmunya bermanfaat dan beliau selalu sehat

  2. April 12, 2022 at 3:36 pm

    Wahyudin

    Reply

    Subhanallah, tulisan ini mengingatkan kembali kenangan sewaktu tinggal bersama beliau selama sekitar 6 tahun, sungguh orang tua yang istimewa bagi keluarganya serta orang di sekitarnya.
    Sungguh beruntung Ibu Dr. Dra. Daswatia Astuty, M.Pd. memiliki orang tua Puang Bapak dan Puang Mama. Teriring doa semoga P. Bapak dan P. Telly masih diberi umur yang panjang. Amin…

  3. April 12, 2022 at 12:23 pm

    Mulyati Nur

    Reply

    Masya Allah…sungguh akhir yang baik bagi beliau.
    Barakallah…..

  4. April 12, 2022 at 6:39 am

    Much. Khoiri

    Reply

    Tulisan yang bergizi. Semoga Ayahanda senantiasa sehat walafiat. Aamiin

  5. April 12, 2022 at 6:16 am

    Syamsuddin, S.Pd

    Reply

    Subhanallah luar biasa semoga ibu dan semua keluarga dirahmati dan diridhai Allah SWT aamiin

  6. April 11, 2022 at 10:19 pm

    Mukminin

    Reply

    Aamiin Yra. Terus dijalankan ritual Ramadhan yg luar biasa. Tiap.tahun yg sll ditingkatkan. Smg Ayah dan anggota kekuarga sht panjang umur yg bermanfaat

  7. April 11, 2022 at 8:53 pm

    Ganung

    Reply

    Subhanallah….semoga Ayahnda senantiasa dlm lindungan Allah SWT… Berbahagialah bu Daswati yg masih dpt mendampingi Ayahnda…

  8. April 11, 2022 at 8:38 pm

    Harwasono

    Reply

    Ayanda tetap sehat dan dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar

  9. April 11, 2022 at 8:35 pm

    Rini Laksono

    Reply

    Ya Allah betapa takjubnya saya membacanya. Tulisannya bagus isinya dalam sekali. Beruntung Ibu memiliki Ayah seperti beliau. Semoga Allah SWT memberi rahmat dan kesehatan kepada beliau.

  10. April 11, 2022 at 8:04 pm

    Harnys

    Reply

    Smoga Ayahanda sehat dlm lindungan Allah swt….aamiin yaa RA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree