April 5, 2022 in Umum, Uncategorized

Seni Membuang dan Menata Kembali

Post placeholder image

Seni membuang dan menata kembali.
Oleh Telly D

Menyebut Ikebana banyak orang mengetahui sebagai seni menata bunga Jepang, namun menyebut KonMari tidak banyak yang mengetahui sekali pun KonMari juga seni menata ala Jepang.

KonMari adalah metode menata rumah yang diciptakan oleh Marie Kondo. Ia merupakan penulis buku best-seller “The Life Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing.”

“Choose the things that sparks joy when you touch it,” begitulah prinsip dasar dalam metode KonMari. Caranya dengan menanyakan pada diri sendiri, barang apa saja yang membuat bahagia ketika menyentuhnya.

Menurut Kondo, Kenangan terhadap sesuatu benda tidak akan pernah datang kembal. Padahal suatu benda kehilangan arti apabila sudah tidak digunakan lagi. Oleh karena itu, lebih baik melepaskan benda-benda tersebut.

Untuk mewujudkan penataan ruangan yang diinginkan, maka harus mau merelakan beberapa benda untuk dilepaskan, dibuang, diberikan kepada orang lain atau digantikan dengan barang-barang lain.

Hal inilah yang dilakukan KonMari membuang atau melepas barang atau benda yang sudah tidak dibutuhkan dan menata kembali rumah yang praktis, minimalis sehingga memberi rasa bahagia.

Serupa tapi tidak sama. Di Swedia ada juga cara menata yang dilakukan oleh orang yang telah mencapai usia 60 tahun. Mereka dengan tulus menata diri atau membersihkan diri dari SEMUA hal yang telah terkumpulkan selama bertahun-tahun di masa hidup, disebut Swedish Death Cleaning. Sesuai namanya, metode ini memprovokasi untuk menata sambil mengingat kematian.

Dalam bukunya yang diterbitkan pada 2017, “The Gentle Art of Swedish Death Cleaning”, Margaretha menulis tentang hal ini dan menerangkan bahwa dalam budaya di Swedia, ada istilah yang mengacu pada motivasi tersebut, yaitu disebut döstädning.

Pada dasarnya, metode yang diperkenalkan penulis Margareta Magnusson ini mirip dengan KonMari, yang membedakannya adalah alasan yang memotivasi aksi penataan ini. Death Cleaning menata dalam rangka mempersiapkan diri jika meninggal, sehingga tidak meninggalkan pekerjaan rumah bagi anggota keluarga yang ditinggalkan.

Sesungguhnya Death Cleaning bukan hanya mengajarkan untuk menata barang-barang mengingat kematian namun juga membuat orang lebih merenung diri atau menata diri menjadi pribadi yang lebih baik.

Sekarang waktunya untuk menjadi lebih baik dan waktunya untuk mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah menyentuh hidup mereka baik secara positif maupun negatif.

Mereka berusaha di sisa hidup yang masih ada dengan tidak menyimpan rasa dendam, sehingga saat meninggalkan dunia ini, mereka berharap bisa pergi dengan damai, tanpa beban apa pun.
.
Bagaimana dengan diri kita yang telah hidup bertahun-tahun tentu juga telah disesaki dengan banyak hal yang membutuhkan untuk ditata kembali.

Bagi kaum muslimin ada bulan yang dapat digunakan untuk menata diri kembali. Bulan Ramadhan bukan hanya sekedar berpuasa dengan menahan makan dan minum sekitar 13 jam, namun lebih dari itu.

Esensi Ramadhan, esensi menata diri ke arah yang lebih baik, mengontrol dan memperbaiki diri ke arah yang lebih spiritual dengan membuang semua kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa dilakukan dan berbuat kebaikan kepada sesama maupun lingkungan.

Ibadah shaum, pada hakikatnya merupakan proses pembersihan diri tazkiyatun nafs, dari semua sifat maupun sikap yang bukan sifat dan sikap manusia sebenarnya, yang selama ini boleh jadi sudah melekat dalam diri kita.

Membersihkan hati dari berbagai macam virus yang merusak sifat manusia, hal inilah yang akan mengangkat derajat manusia.

Proses pembersihan diri melalui ibadah shaum adalah salah satu aspek penting yang akan diperoleh oleh setiap orang yang beriman melalui ibadah yang dilaksanakan selama satu bulan lamanya, sehingga ujungnya kembali pada keadaan yang bersih pada fitrah sebagai manusia sesungguhnya.

Barang siapa memasuki bulan Ramadhan untuk mendapatkan karunia Ilahi, kemudian ia berpuasa sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, lalu ia dapat melakukan ibadah tambahan sesuai yang telah disyariatkan, maka ia akan lulus dengan menyandang gelar muttaqin. Dengan gelar muttaqin orang akan mendapatkan jaminan ampunan dari Allah SWT dan terbebas dari api neraka.

Rasulullah SAW menegaskan, “Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa melakukan amal ibadah tambahan (sunah) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu,” (HR. Bukhari Muslim).

Saat-saat di bulan Ramadhan adalah saat-saat yang lebih mahal dari apa pun yang mahal, lebih berharga dari apa pun yang berharga. Jangan membiarkannya berlalu tanpa menerima keutamaan yang telah dijanjikan. Sebab bisa saja Ramadhan ini justru Ramadhan terakhir buatmu.

Makassar, April 2022 (Ramadhan 1443H)




4 Comments

  1. March 25, 2024 at 2:52 pm

    Hal Starek

    Reply

    Outstanding feature

  2. April 6, 2022 at 1:49 pm

    Mukminin

    Reply

    Alhamdulilah pencerahan baru
    Terima kasih bunda.

  3. April 5, 2022 at 6:28 pm

    Andi Nur Haeni

    Reply

    Alhamdulillah dapat ilmu lagi. Terima kasih Bu telah berbagi ilmu yang sangat bagus di awal Ramadhan 1443 H.

  4. April 5, 2022 at 3:18 pm

    Hammanur

    Reply

    Great

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree