Cahaya Ramadan dan Idulfitri di Masjid An-Nur

Cahaya Ramadan dan Idulfitri di Masjid An-Nur
Oleh: Telly D.
Melaksanakan ibadah salat tarawih dan salat Idulfitri di Masjid An-Nur, Woodlands, Singapura, menjadi pengalaman yang sangat membekas dan membahagiakan bagi saya. Di bulan suci Ramadan ini, saya merasa begitu bersyukur karena dapat merasakan semangat ibadah bersama komunitas Muslim yang begitu tertib, bersih, dan penuh kebersamaan.
Saya berdiam sementara di Woodlands 878, tempat kediaman keluarga anak saya. Lokasi Masjid An-Nur yang sangat dekat hanya sekitar 10 menit berkendaraan, memudahkan saya untuk hadir mengikuti salat tarawih. Namun lebih dari sekadar jarak, ada banyak hal yang membuat ibadah di masjid ini menjadi sangat berkesan.
Masjid An-Nur, yang berarti “Cahaya”, merupakan masjid pertama yang dibangun di kawasan Woodlands dan diresmikan pada 20 April 1980 oleh Menteri Senior Negara untuk Urusan Luar Negeri saat itu, Abdul Rahim Ishak. Masjid ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat Muslim setempat, menggantikan surau-surau kecil yang sebelumnya digunakan oleh warga kampung di daerah Woodlands dan sekitarnya.
Didesain oleh arsitek Tony Tan Keng Joo dari HDB (Housing and Development Board), masjid ini memiliki struktur bangunan berlantai empat dengan menara setinggi 55 meter dan eksterior berwarna biru terang. Karena itulah, masyarakat menyebutnya sebagai “Masjid Biru.” Arsitektur masjid ini sangat fungsional namun tetap memancarkan keanggunan Islami. Masjid An-Nur disamping sebagai tempat ibadah, juga menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan.
Karena saya membawa cucu saya, Nadhira, yang masih berusia dua tahun, saya mengikuti salat tarawih di lantai empat, sesuai petunjuk masjid yang mengarahkan para ibu dengan anak kecil ke lantai tersebut. Di sana, suasananya sangat tertib dan teratur. Banyak ibu yang salat sambil mengasuh anak-anak mereka. Beberapa anak bermain dengan tenang, sementara lainnya membaca buku atau menyelesaikan tugas sekolah. Semua dilakukan dalam suasana yang damai dan penuh toleransi.

Salat Tarawih di Lantai 4 Masjid An-Nur Woodlands Singapura. Foto: Dokumen Pribadi
Ketertiban dan kebersihan masjid sangat terasa. Seperti halnya Singapura yang dikenal dengan kebersihannya, masjid ini pun sangat terjaga. Tempat parkir yang rapi, ruangan yang bersih, tempat wudhu yang nyaman, dan petunjuk-petunjuk yang informatif. Jadwal kegiatan ditampilkan melalui layar digital besar, termasuk informasi iktikaf, jadwal khatam Qur’an, serta nama-nama jamaah yang berhasil menyelesaikan khatam selama bulan Ramadan. Saya sangat kagum melihat satu keluarga yang berhasil khatam berkali-kali bersama-sama.
Saya sempat ingin mendaftarkan diri mengikuti program khatam, namun saat itu kegiatan sudah mendekati akhir Ramadan. Meski demikian, saya tetap mengikuti kegiatan tadarus bersama yang dipandu secara umum. Jamaah duduk berjejer, membaca Qur’an dengan semangat dan tertib. Semarak dan kekhusyukan ibadah sangat terasa.

Tempat Anak-Anak yang Ikut Salat Tarawih di Lantai 4 Masjid An-Nur Woodlands Singapura. Foto: Dokumen Pribadi
Tahun ini, salat Idulfitri di Masjid An-Nur diadakan dalam dua shift. Saya mengikuti shift kedua, yang dimulai pukul 08.45 pagi hingga selesai. Hal ini menunjukkan betapa besarnya antusiasme umat Islam di kawasan ini untuk merayakan hari kemenangan. Dengan jumlah jamaah yang sangat banyak, sistem dua shift ini diterapkan agar semua bisa tertampung dengan nyaman dan aman.
Saya datang bersama keluarga anak saya, termasuk cucu saya. Kami menyatu dalam barisan jamaah yang beraneka ragam kaum; Melayu, pendatang dari Malaysia, dan warga lokal Singapura semua mengenakan pakaian terbaik mereka. Takbir berkumandang, menggetarkan hati, membawa perasaan haru dan syukur yang mendalam.

Salat Idulfiri di Lantai 4 Masjid An-Nur Woodlands Singapura. Foto: Dokumen Pribadi
Setelah salat selesai, suasana silaturahmi begitu hangat. Meskipun banyak jamaah tidak saling mengenal, mereka saling menyapa dengan ucapan “Selamat Hari raya”, bersalaman, dan saling mendoakan. Ini adalah pemandangan yang sangat indah di negeri orang, saya merasakan suasana seperti di kampung halaman.
Salah satu hal yang sangat saya kagumi dari Masjid An-Nur adalah manajemen dan pelayanannya. Semua kegiatan masjid terorganisir dengan baik. Jadwal-jadwal penting, pengumuman acara, hingga prestasi jamaah ditampilkan secara digital di layar besar. Hal ini memudahkan siapa saja untuk mengikuti perkembangan kegiatan masjid.
Saya juga berkesempatan melihat ruang-ruang kelas dan pusat kegiatan pendidikan yang ada di masjid ini. Ada madrasah, taman kanak-kanak, serta ruang untuk belajar Qur’an dan agama. Ruangannya bersih dan nyaman, dikelola dengan penuh profesionalisme.
Bisa menjalani Ramadan dan merayakan Idulfitri di Masjid An-Nur Woodlands, adalah anugerah yang luar biasa bagi saya. Keindahan masjid dan kedekatannya dari tempat tinggal sementara saya, juga karena suasana spiritual, sosial, dan budaya yang hidup dan terjaga dengan sangat baik.
Saya pulang dari masjid itu setiap malam dengan rasa syukur, dan saya meninggalkan salat Idulfitri dengan hati yang penuh haru. Saya bangga menjadi bagian dari umat Islam yang bisa menjalani ibadah dengan tertib, bersih, dan penuh semangat kebersamaan. Semoga saya bisa kembali lagi, suatu hari nanti, untuk merasakan cahaya Ramadan di Masjid An-Nur.
Woodlands Singapore, 1 April 2025
April 25, 2025 at 10:18 pm
Aileen3701
https://myteana.ru/forums/index.php?autocom=gallery&req=si&img=6732
April 25, 2025 at 10:17 pm
Blair3443
https://hrv-club.ru/forums/index.php?autocom=gallery&req=si&img=7006
April 20, 2025 at 5:54 am
Audrey2155
http://wish-club.ru/forums/index.php?autocom=gallery&req=si&img=5396
April 20, 2025 at 1:42 am
Stella2770
http://passo.su/forums/index.php?autocom=gallery&req=si&img=4278
April 16, 2025 at 5:39 am
Manuel1267
https://vitz.ru/forums/index.php?autocom=gallery&req=si&img=4812