Menjaga dan Merayakan Keberagaman
Menjaga dan Merayakan Keberagaman
Oleh: Telly D.
“Keberagaman adalah pelangi yang memperindah kehidupan, bukan penghalang untuk saling memahami.”
Nadhira sayang,
Hari ini nenek merasa begitu bangga saat melihat video dirimu di youtube dengan penuh semangat di pertandingan sepak bola dunia. Video itu tak hanya menampilkan pertandingan seru antara tim nasional Thailand dan Singapura di Stadion Nasional Singapura, tapi juga menggambarkan betapa kamu begitu larut dalam euforia penonton. Sorakanmu, yel-yel yang lantang, dan senyummu ketika mengibarkan bendera menunjukkan betapa kamu menikmati momen itu. Ayah dan bunda juga sudah mengirim fotomu sebelumnya, dan nenek bahkan sudah mencatat semuanya di buku harian nenek,
Nenek membagikan link video itu ke Puang Kho, dan dia memuji dengan tulus, “Istimewa sekali melihat Nadhira kini tumbuh menjadi anak yang penuh semangat!” Tak hanya itu, nenek juga membagikannya di grup menulis nenek. Banyak teman nenek yang memberikan jempol dan komentar hangat. Mereka terkesan melihat bagaimana kamu bertumbuh dan merasa bangga karena telah mengikuti kisahmu melalui catatan nenek.
Namun, reaksi yang berbeda nenek dapatkan dari grup keluarga Tompo Tikka. Di sana, sepi. Hanya Puang Do yang menyempatkan waktu untuk memberikan jempol, meski dia menyampaikan rasa kecewanya karena tahu kamu mendukung tim Singapura, bukan Indonesia. Kamu memegang bendera kecil berwarna merah tapi dengan logo yang berbeda.
Nadhira, nenek ingin bercerita lebih jauh tentang ini.
Dalam hidup, kita sering menghadapi berbagai pandangan dan perbedaan. Namun, di sinilah letak keindahannya. Keberagaman, baik dalam pilihan, pendapat, maupun budaya, adalah anugerah yang memperkaya hidup kita.
Ketika nenek melihatmu mengibarkan bendera merah itu, nenek langsung teringat pada PSM Makassar, tim sepak bola kebanggaan kampung halaman kita. Warna benderanya memang sama, merah menyala. Namun, tentu saja, lambang dan konteksnya berbeda. Meski demikian, kamu berhak memilih tim yang ingin kamu dukung, sebagaimana setiap orang berhak menentukan jalannya sendiri. Dalam hidup ini, yang paling penting adalah menjalani pilihan kita dengan tanggung jawab dan hati yang tulus.
Namun, keberagaman bukan hanya soal tim sepak bola yang kita dukung, Nadhira. Ini tentang bagaimana kita menerima perbedaan, menghargai orang lain, dan hidup berdampingan meskipun tidak selalu sejalan. Nenek ingin kamu tahu bahwa keberagaman adalah pelajaran yang tak pernah selesai.
Lihatlah suasana di stadion itu. Ada orang-orang dari berbagai latar belakang, bahasa, dan budaya, semuanya berkumpul untuk satu tujuan: merayakan olah raga dan semangat kebersamaan. Di tengah riuh sorakan, kamu mungkin mendengar bahasa yang berbeda atau melihat cara orang mengekspresikan dukungannya yang unik. Namun, semua itu justru memperkaya pengalamanmu, bukan?
Nadhira, dalam hidup ini, kamu akan bertemu banyak orang yang berbeda pandangan, adat, bahkan kepercayaannya. Ada yang mendukungmu dengan penuh semangat seperti teman-teman nenek di grup menulis, tetapi ada juga yang mungkin tidak peduli atau bahkan meremehkan pilihanmu, seperti beberapa anggota di grup keluarga kita.
Jangan pernah biarkan perbedaan itu membuatmu kecewa atau merasa sendirian. Sebaliknya, jadikan itu alasan untuk belajar lebih banyak, memahami lebih dalam, dan tetap ramah kepada siapa pun.
Ketahuilah, setiap orang punya cara sendiri dalam menjalani hidup. Beberapa orang memilih untuk melihat dengan mata cinta, seperti teman-teman nenek di grup menulis yang merayakan pertumbuhanmu. Ada juga yang memilih untuk diam, dan itu tidak salah. Kita tak bisa memaksakan semua orang untuk bahagia dengan cara yang sama seperti kita. Tapi Nadhira, kamu harus tetap menjadi cahaya bagi dirimu sendiri dan sekitarmu.
Nenek ingin kamu selalu ingat: keberagaman adalah kekayaan, bukan ancaman. Ketika kamu mendukung tim Singapura, itu bukan berarti kamu melupakan Indonesia atau Makassar. Itu berarti kamu memberi ruang bagi dirimu untuk mengenal dunia lebih luas dan menikmati pengalaman baru. Kamu tetap anak Makassar, cucu nenek, dan bagian dari cerita indah ini.
Jika suatu saat kamu merasa orang lain tidak memahami atau menerima pilihanmu, jangan marah. Tersenyumlah, tetap ramah, dan jelaskan dengan hati yang terbuka. Kita tak pernah tahu bagaimana sikap baik kita bisa mengubah pandangan orang lain.
Jadi, teruslah bertumbuh dalam semangat keberagaman ini, Nadhira. Ingatlah bahwa dunia ini besar, dan setiap orang punya tempatnya masing-masing. Jangan pernah takut menjadi berbeda, karena perbedaanmu adalah warna yang melengkapi pelangi kehidupan.
Dengan kasih sayang yang tak pernah habis,
Nenek Puang Ina
Leave a Reply