CATATAN PERJALANAN: Sebuah Momen di Monumen Jayandaru
CATATAN PERJALANAN:
Sebuah Momen di Monumen Jayandaru
Oleh: Telly D.
Pernahkah Anda ke Sidoarjo? Jika pernah, Anda pasti mengenal Monumen Jayandaru, salah satu ikon kota yang terletak di tengah kesibukan kota Sidoarjo, tepatnya di alun-alun kota, di Jalan Jenggolo. Dalam perjalanan saya yang awalnya tak direncanakan, langkah kami tiba-tiba terhenti di monumen ini. Bersama anak saya, Metamagfirul, dan kawan kerjanya, Mbak Novi, kami memutuskan untuk menikmati keindahan monumen yang sering kali menjadi daya tarik warga maupun wisatawan.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di kawasan Monumen Jayandaru, saya terpukau dengan pemandangan, sebuah Monumen berdiri megah dengan patung udang dan bandeng di puncaknya, simbol dari identitas dan mata pencaharian masyarakat Sidoarjo.
Udang dan bandeng melambangkan kejayaan komoditas perikanan yang menjadi andalan kota ini. Ornamen padi, kerupuk, dan kupang yang turut menghiasi monumen ini menambahkan makna filosofis mendalam tentang kemakmuran dan kebersahajaan masyarakat Sidoarjo.
Nama “Jayandaru” sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, “Jaya” yang berarti kejayaan dan “Ndaru” yang bermakna wahyu. Dengan demikian, Monumen Jayandaru dapat diartikan sebagai “Wahyu Kejayaan” sebuah harapan akan kemakmuran dan keberhasilan yang terus bersemi di tanah ini.
Ada informasi yang menuliskan bahwa monument itu diresmikan pada 29 Mei 2015, monumen ini telah menjadi simbol kebanggaan sekaligus tempat berinteraksi masyarakat. Menariknya, untuk menikmati keindahan Monumen Jayandaru, pengunjung tidak dikenakan biaya sama sekali.
Penulis dan Mbak Novi di Depan Monumen Jayandaru Sidorajo. Foto: Dokumen Pribadi
Sore itu, suasana di sekitar monumen terasa begitu nyaman. Anak-anak bermain ceria di area taman yang asri, sementara para pasangan muda tampak menikmati waktu bersama di sudut-sudut yang tenang. Saya pun terhanyut dalam suasana yang damai ini. Rasanya, hiruk-pikuk kota seakan menghilang begitu saja, digantikan oleh ketenangan yang membawa kebahagiaan sederhana. Bersama Metamagfirul dan Mbak Novi, kami tak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen ini. Kamera kami sibuk menangkap sudut-sudut terbaik dari patung utama hingga keindahan taman di sekitarnya.
Monumen Jayandaru Sidorajo. Foto: Dokumen Pribadi
Beberapa foto yang kami ambil memperlihatkan betapa cerianya kami hari itu. Ada foto saya dengan senyum lebarnya, Mbak Novi yang tertawa karena pose lucu kami, dan saya yang mencoba menangkap sisi artistik dari monumen ini. Kami juga mengambil foto bersama di bawah patung udang dan bandeng, yang menjadi kenangan indah untuk kami bawa pulang.
Selain keindahan fisik, Monumen Jayandaru juga memberikan manfaat lain yang tak kalah berharga. Saya merasa bahwa tempat ini mengajarkan banyak hal, dari penghargaan terhadap sejarah hingga pentingnya menjaga identitas budaya. Keberadaan monumen ini mengingatkan saya pada pentingnya bersyukur atas segala hal yang dimiliki, seperti bagaimana masyarakat Sidoarjo merayakan warisan mereka melalui simbol-simbol sederhana namun penuh makna.
Bagi saya pribadi, kunjungan ini juga menjadi waktu berkualitas bersama orang-orang tersayang. Melihat tawa dan kebahagiaan Metamagfirul serta Mbak Novi memberikan kehangatan tersendiri di hati saya. Momen ini seolah menjadi jeda kecil dari rutinitas, sebuah kesempatan untuk memperkuat ikatan dan menciptakan kenangan yang akan selalu diingat.
Sebelum hari beranjak gelap, kami menyempatkan diri menikmati suasana monumen saat air mancur mulai dinyalakan. Air yang memancar warna warni membuat Monumen Jayandaru tampak semakin indah dan magis. Saya kembali mengambil beberapa gambar, kali ini dengan latar belakang air mancur gemerlap yang memukau.
Ketika akhirnya kami harus meninggalkan tempat ini, ada perasaan hangat dan puas yang tersisa. Monumen Jayandaru bukan hanya tempat untuk berswafoto atau sekadar berjalan-jalan, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menikmati kebersamaan. Saya pulang dengan hati yang penuh kenangan, pelajaran, dan rasa syukur atas pengalaman kecil namun berharga ini.
Sidoarjo, 26 November 2024
January 2, 2025 at 1:07 am
Florentina Winarti
Pintar dalam memaknai setiap momen perjalanan..luar biasah bun
December 27, 2024 at 12:56 am
Mukminin
Kisah perjalanan yg luar biasa dan diabadikan
December 27, 2024 at 12:43 am
Sumintarsih
Sungguh sangat bijak pengunjung yang pandai mengambil hikmah dari sebuah perjalanan. Tidak semua orang bisa melakukannya. Selamat Bunda….. Keren….