UJIAN DI KURSI DEPAN
Pentigraf
UJIAN DI KURSI DEPAN
Ole:h: Telly D .
Langit sore mulai temaram, menandai detik-detik penting dalam hidupku. Hari ini, aku akan diperkenalkan kepada calon mertuaku. Dalam kesibukan memilih pakaian, aku memastikan setiap detail sempurna, rambut rapi, baju elegan, perhiasan secukupnya. Ketika bel pintu berbunyi, aku menyambut pacarku yang datang menjemput. Setelah memastikan semuanya, aku segera berlari menuju mobil yang menunggu di depan, meninggalkan pacarku berbincang sejenak dengan ibuku. Duduk di kursi depan, suasana terasa hening. Perhatianku tertarik pada tas kulit hitam di kursi sebelah. Penasaran, aku membuka tas itu, mataku langsung terpaku pada tumpukan uang yang terikat rapi di dalamnya.
Godaan itu muncul begitu saja, merasuki pikiranku. Dengan tangan gemetar, aku mengambil satu ikatan uang dan menyembunyikannya ke dalam tas tanganku. Tak lama, pintu mobil terbuka, dan pacarku masuk. Ia tersenyum ramah, lalu menanyakan apakah saya telah berkenalan dengan ibunya yang ada diduk di kursi belakang. Kata-katanya menusuk telingaku, membuatku kaku di tempat.
“Sudah cukup uangnya? Kalau perlu, saya bisa bantu menghitung,” ujar seorang wanita dengan senyum tenang tapi tajam dari kursi belakang. Aku menoleh perlahan, dan di sana, duduklah calon ibu mertuaku, menatapku dengan sorot mata penuh arti. Wajahku memucat, suasana di dalam mobil terasa menyesakkan.
Makassar, 27 Desember 2024
Leave a Reply