November 22, 2024 in Uncategorized

PERSAHABATAN YANG LAMA TERPISAH

PERSAHABATAN YANG LAMA TERPISAH

Oleh Telly D.


“Membangun kembali hubungan dengan sahabat lama adalah cara terbaik untuk menghargai perjalanan hidup yang telah kita lewati bersama.”

Persahabatan adalah salah satu anugerah terindah dalam hidup. Di tengah hiruk-pikuk kesibukan dan perjalanan hidup, sering kali kita kehilangan momen untuk menjalin kembali hubungan dengan sahabat-sahabat lama. Namun, saat akhirnya ada kesempatan untuk bertemu, kita menyadari betapa berharganya hubungan tersebut. Itulah yang kurasakan ketika mengunjungi rumah sahabat lamaku, Fatma Arifin.

Kenangan langsung berputar dalam pikiranku begitu kami berjumpa kembali. Fatma adalah sahabat yang telah menemani langkah-langkah awal hidupku ketika kami baru saja memulai karir sebagai Pegawai Negeri Sipil. Masa itu penuh tantangan sekaligus kebahagiaan. Kami belajar banyak hal bersama, tidak hanya soal pekerjaan tetapi juga tentang kehidupan.

Sebagai pegawai baru, kami berjuang keras untuk memahami tanggung jawab pekerjaan yang kerap kali terasa membingungkan. Setiap kesalahan atau kebingungan kami hadapi bersama, saling membantu dan menguatkan. Namun, kisah persahabatan kami tidak hanya berkutat di meja kerja. Kami juga menjalani perjuangan lain sebagai ibu rumah tangga muda yang sedang membangun kehidupan.

Salah satu kenangan terindah adalah ketika kami mulai mencicil peralatan dapur dan bahan bangunan, sedikit demi sedikit, untuk membangun rumah kami masing-masing. Betapa menyenangkannya saat kami berbagi rencana tentang desain rumah impian, memilih cat tembok, atau bahkan sekadar menertawakan diri sendiri karena kehabisan uang sebelum semua kebutuhan terpenuhi. Meski hidup terasa sulit, kebersamaan kami selalu membuat segalanya terasa lebih ringan.

Bersama Fatma Arifin dengan Gaya Kapal Layar (Simbol Impian dan Cita-cita yang Terus Berkembang) di Kediamannya di Surabaya. Foto: Dokumen Pribadi

Namun, seperti banyak kisah hidup, perjalanan kami harus berpisah. Fatma mengikuti perjalanan karir suaminya, berpindah dari satu provinsi ke provinsi lain. Sementara itu, aku juga harus menjalani karir yang membawaku ke tempat-tempat baru. Jarak dan kesibukan membuat komunikasi kami perlahan memudar. Tetapi ikatan emosional itu tetap ada, menunggu waktu yang tepat untuk kembali tersambung.

Kini, di usia yang telah memasuki masa pensiun, kami bertemu kembali. Dalam suasana yang tenang, aku mengunjungi rumahnya, tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya yang luar biasa. Fatma kini adalah seorang pensiunan, ibu rumah tangga yang telah melalui banyak ujian hidup. Kehilangan suami, anak dan cucunya adalah cobaan besar yang tidak pernah kuasa kubayangkan. Namun, di balik semua itu, aku melihat sosok yang semakin tangguh, seorang wanita yang mampu berdiri kokoh menghadapi tekanan hidup yang begitu besar..

Bersama Fatma Arifin dengan Gaya Mengepal Tangan (Simbol Tetap Kuat dan Penuh Semanagt Dalam Menjalani Hidup) di Kediamannya di Surabaya. Foto: Dokumen Pribadi

Kami berbincang panjang, mengenang masa lalu yang penuh tawa dan cerita. Fatma menceritakan perjuangannya  bersama suaminya membesarkan anak-anak menghadapi tantangan menyekolahkan anak, memberinya masa depan dan bersama menghadapi tantangan hidup ketika anak jatuh sakit yg memerlukan perhatian khusus. dan ketika suami kemudian meninggal ia melewati kesendirian. Aku kagum pada ketabahannya. Kehilangan besar yang ia alami tidak membuatnya menyerah, justru memberinya kekuatan untuk terus maju dan menjadi sumber inspirasi bagi anak-anak dan cucunya.

Pertemuan kami dipenuhi kehangatan dan tawa, seolah tidak ada waktu yang berlalu sejak terakhir kami bertemu. Di sela percakapan, kami berbicara tentang pentingnya menjaga hubungan ini. Persahabatan seperti ini adalah harta yang tak ternilai, terutama ketika kita menyadari bahwa waktu yang tersisa di dunia ini tidak lagi sebanyak dulu.

Ketika tiba saatnya aku harus meninggalkan rumahnya, kami berjanji untuk tidak membiarkan jarak memisahkan kami lagi. Kami sepakat untuk saling mengunjungi dan terus menjalin komunikasi. Momen ini mengajarkanku betapa pentingnya menjaga hubungan, terutama dengan orang-orang yang pernah menjadi bagian besar dari hidup kita.

Kunjungan ini bukan hanya perjalanan nostalgia, tetapi juga pengingat bahwa kehidupan adalah perjalanan panjang yang dipenuhi suka dan duka. Dalam perjalanan itu, sahabat adalah teman seperjalanan yang membantu kita melalui masa-masa sulit dan berbagi kebahagiaan. Meski terpisah oleh waktu dan jarak, persahabatan sejati akan selalu menemukan jalan untuk kembali bertemu.

Aku pulang dengan hati yang penuh rasa syukur. Fatma mengingatkanku bahwa hidup, seberat apa pun, akan selalu memberikan alasan untuk tetap bertahan. Dan persahabatan, seperti yang kami miliki, adalah salah satu alasan terbaik untuk terus menjalani hidup dengan penuh semangat.

Surabaya, 21 November 2024




One Comment

  1. November 30, 2024 at 3:28 am

    Mukminin

    Reply

    Alhamdulilah bertemu sahabat bagqi saudara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree