Merajut Amanah, Menjaga Harmoni
Merajut Amanah, Menjaga Harmoni
Oleh: Telly D.*)
“Kekuatan sejati tidak hanya membangun, tetapi juga menjaga kepercayaan.” (Daswatia Astuty)
Dalam membangun komunitas yang kuat, mengenali kekuatan dan kelemahan adalah langkah esensial untuk memastikan bahwa setiap langkah strategis dapat diambil dengan bijaksana dan berdampak positif. Setiap komunitas, terlebih yang berfokus pada pengembangan literasi seperti Rumah Virus Literasi (RVL), memiliki karakteristik unik yang perlu dikelola secara hati-hati. Di satu sisi, kekuatan harus dioptimalkan untuk mendukung tujuan bersama. Namun, di sisi lain, memahami kelemahan adalah cara untuk mengantisipasi potensi masalah yang bisa merugikan anggotanya.
Seperti halnya RVL, komunitas ini berdiri kokoh karena dua kekuatan utamanya: seorang founder yang berwibawa dan rendah hati, serta rasa kekeluargaan yang erat di antara anggota-anggotanya. Namun, di balik kekuatan itu, terdapat tantangan yang perlu diwaspadai demi menjaga harmoni dan keberlangsungan komunitas.
Founder yang Bijaksana dan Berpengaruh
Salah satu keunggulan utama RVL adalah founder-nya, seorang yang bijaksana dan rendah hati, dan juga memiliki pengaruh besar di dunia kepenulisan. Sosok founder ini dihormati oleh banyak kalangan karena berbagai keahlian yang ia miliki, mulai dari kompetensinya sebagai dosen sastra dan budaya di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), hingga pengalamannya sebagai penulis dan pembicara di berbagai pertemuan literasi. Jaringan luas yang dibangun founder, baik di kalangan penulis, akademisi, maupun komunitas seni, telah memberikan pengaruh positif bagi RVL, membuka pintu bagi kolaborasi dan memperluas wawasan para anggotanya.
Founder RVL Dr. Much. Khoiri M.Si. dengan Sapaan Abah Khoiri, Master Emcho atau Mister Blantik. Foto: Dokumen Pribadi
Dalam komunitas, founder ini tidak hanya berperan sebagai pemimpin tetapi juga seorang pembimbing yang sabar, memahami tantangan yang dihadapi setiap anggota dengan empati. Kemampuan founder dalam mengayomi semua usia dan latar belakang membuat anggota RVL merasa diperhatikan dan termotivasi untuk terus berkembang. Keberadaannya yang berwibawa namun ramah membuat setiap orang merasa diterima, apa pun profesi atau suku mereka. Inilah yang membuat RVL tumbuh menjadi ruang belajar yang inklusif, tempat setiap anggota dapat berkembang dalam dunia kepenulisan tanpa merasa dibatasi.
Namun, kekuatan yang besar ini membawa kelemahan yang perlu diantisipasi. Sebagai seorang yang mempercayai semua anggota, founder cenderung membuka kesempatan bagi setiap orang untuk berperan aktif. Namun, kepercayaan penuh ini bisa menjadi titik lemah ketika data atau informasi yang diterima ternyata tidak akurat atau kurang valid. Keputusan yang diambil berdasarkan data yang salah bisa berdampak besar, tidak hanya merugikan orang tertentu tetapi juga mengganggu kredibilitas komunitas secara keseluruhan. Kesalahan semacam ini menjadi pengingat bahwa meskipun kepercayaan itu baik, tetap diperlukan mekanisme verifikasi yang ketat untuk menjaga kualitas keputusan dalam komunitas.
Rasa Kekeluargaan yang Menguatkan
RVL tidak hanya kuat karena foundernya yang bijaksana, tetapi juga karena ikatan kekeluargaan yang hangat di antara anggotanya. Rasa persaudaraan yang kental membuat setiap orang merasa memiliki rumah kedua di RVL. Suasana yang hangat ini disamping mendorong produktivitas dalam menulis, juga menciptakan ruang untuk saling berbagi inspirasi, pengalaman, dan motivasi.
Di RVL, cerita-cerita tidak hanya berkisar tentang dunia literasi, tetapi juga kehidupan pribadi, tantangan karir, dan bahkan masalah-masalah yang bersifat sangat pribadi seperti penyakit yang diderita dan cucu yang sementara dididik. Setiap anggota menjadi sahabat bagi yang lain, menghadirkan energi positif yang membantu komunitas ini tumbuh dengan lebih bermakna.
Suasana Kekeluargaan di Kopdar 3 RVL, Sesama Penulis Saling Bertukar Karya. Foto: Dokumen Pribadi
Namun, ikatan kekeluargaan yang kuat ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Dalam suasana yang terlalu akrab, terkadang batas-batas profesionalitas menjadi kabur. Hal ini bisa menyulitkan ketika ada kritik yang perlu disampaikan atau keputusan sulit yang harus diambil. Terkadang, anggota merasa sungkan atau enggan berbicara terbuka demi menjaga perasaan orang lain. Kelemahan ini bisa menghambat evaluasi yang jujur dan konstruktif, yang sebenarnya sangat dibutuhkan untuk kemajuan komunitas.
Untuk menghadapi kelemahan ini, RVL perlu mengembangkan sistem evaluasi dan komunikasi terbuka yang tetap menghormati nilai-nilai kekeluargaan. Melalui diskusi atau forum yang terstruktur, setiap anggota bisa menyampaikan pendapat mereka dengan jujur tanpa merasa canggung atau khawatir menyinggung perasaan orang lain. Hal ini akan memungkinkan adanya ruang untuk perbaikan sambil tetap menjaga keharmonisan di dalam komunitas.
Amanah dan Tanggung Jawab dalam Setiap Keputusan
Kekuatan RVL sebagai komunitas literasi yang inklusif dan suportif adalah aset yang perlu dijaga dengan baik. Amanah dalam memimpin komunitas ini bukan hanya tanggung jawab founder, tetapi juga setiap anggota yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Dalam Islam, pentingnya menjaga amanah dan tanggung jawab ditegaskan dalam Surat Al-Anfal ayat 27, di mana Allah mengingatkan kita untuk tidak mengkhianati amanah yang telah diberikan. Amanah dan tanggung jawab tidak boleh diabaikan, apalagi di lingkungan di mana setiap anggota telah menaruh kepercayaan besar pada pemimpin dan rekan-rekannya.
Mengemban amanah berarti memastikan bahwa setiap keputusan diambil dengan penuh pertimbangan dan didasarkan pada data yang akurat. Hal ini tidak hanya penting untuk menjaga kepercayaan anggota, tetapi juga untuk mencegah terjadinya kesalahan yang bisa merugikan perorangan atau bahkan komunitas secara keseluruhan.
Sebagai komunitas, RVL perlu menumbuhkan budaya evaluasi yang sehat dan transparan, di mana setiap anggota diajak untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan dan verifikasi data. Ini tidak hanya akan memperkuat komunitas secara internal, tetapi juga akan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sehingga setiap langkah yang diambil benar-benar membawa manfaat bagi semua anggota.
Pada akhirnya, RVL adalah sebuah komunitas yang tumbuh dari kekuatan-kekuatan yang unik, baik melalui founder yang berpengaruh maupun suasana kekeluargaan yang hangat. Dengan menjaga keseimbangan antara kepercayaan dan profesionalitas, serta menjunjung tinggi amanah dan tanggung jawab, RVL dapat terus berkembang sebagai rumah besar bagi para penulis yang ingin belajar, berbagi, dan bertumbuh bersama. Rasa percaya adalah akar kebersamaan, dan amanah adalah air yang menjadikannya hidup. Kebijaksanaan tidak hanya ada dalam apa yang kita ketahui, tetapi dalam keputusan yang kita jaga bersama. Keberhasilan kolektif lahir dari kemampuan menjaga amanah dan ketulusan untuk memperbaiki kekeliruan.
Makassar, 27 Oktober 2024
*) Penulis adalah Penasehat Komunitas RVL, dan Peserta Kopdar 3 RVL di BBGP Jawa Timur Malang
Leave a Reply