BAU YANG TAK HILANG

Pentigraf
BAU YANG TAK HILANG
Oleh: Telly D.
Baju itu masih tersimpan di lemari, dilipat rapi, tak pernah disentuh lagi sejak hari kepergiannya. Tapi baunya belum hilang. Campuran keringat, tanah pagi, dan sedikit aroma sabun cuci yang tak pernah sanggup menghapus sisa kehadirannya. Ia mencium bau itu tiap kali membuka pintu lemari, dan tubuhnya bergetar tanpa sebab yang bisa dijelaskan.
Orang-orang menyarankan untuk menyumbangkan baju-bajunya, agar bisa “move on.” Tapi bagaimana mungkin? Bahkan bau tubuh itu lebih jujur daripada kata-kata terakhirnya yang dingin dan terpotong. Ia tidak merindukan sosoknya. Ia merindukan cara tubuh itu pernah pulang, pernah tidur di sebelahnya, pernah menyentuh dengan cara yang benar. Bau itu bukan kenangan. Bau itu luka yang belum bersih.
Pagi ini, ia mencoba mencucinya tapi malah memeluknya erat, sambil berbisik pada lengan baju yang basah: “Kalau baumu hilang… aku tak punya alasan lagi untuk tetap diam di rumah ini.”
Makassar, Mei 2025
Leave a Reply