SUARA DARI BALKON

Pentigraf
SUARA DARI BALKON
Oleh: Telly D.
Dari lantai tujuh gedung dewan, seorang politikus senior berdiri di balkon, mengenakan jas lusuh yang pernah menemani puluhan debat anggaran dan pembentukan undang-undang. Di tangannya tergenggam selembar berita cetak: “Ijazah Palsu Bisa Dipesan, Tak Perlu Kuliah.” Ia menghela napas panjang, lalu tertawa tapi tawanya seperti pagar tua yang berderit saat diterpa badai: getir, nyaring, dan retak di dalam.
“Jangan-jangan negeri ini tak butuh kampus,” katanya dalam rapat internal yang terekam tanpa sengaja. “Yang kita butuhkan cuma desain grafis, printer warna, dan tukang stempel yang lincah.” Ucapannya meletup, membuat suasana ruang rapat seperti disiram bensin. Tapi ia tak gentar. Ia tahu, banyak rekan duduk di kursi empuk berkat lembaran kertas yang tak pernah menginjak ruang kuliah. Beberapa bahkan tak tahu beda antara yudisium dan yudisial.
Malam harinya, ia mencuit di media sosial: “Jika ijazah bisa dibeli, maka kebijakan bisa disewa. Dan kalau pemimpin dibentuk dari pemalsuan, maka bangsa ini bukan sedang berjalan, tapi sedang digiring ke arah jurang yang disepakati bersama.” Esoknya, akunnya hilang. Tapi suaranya telah menggema lebih keras dari sirene rapat paripurna yang tak pernah memeriksa latar pendidikan dengan jujur.
Makassar, Juli 2025
Leave a Reply